Darah Terakhirku
“Ayo bangun !!!...., kamu selalu saja begini !! ujar komandan.
“Iya...,maafkan saya”jawab saya kepada komandan.
Di saat ini kerajaan terdapat
pemberontakan yang mengakibatkan para prajurit terpilih harus melindungi
masyarakat yang masih setia kepada raja.
Keadaan ini disebabkan oleh pendatang yang baru saja tinggal di kerajaan ini.
Dia menghasut raja bahwa raja telah menyimpan pajak masyarakat hanya untuk
kepentingan diriya dan keluarganya.
Padahal faktanya adalah setiap pajak yang dibayarkan oleh masyarakat akan
berguna bagi kerajaan, seperti gaji para prajurit, gedung masyarakat, mengimpor
bahan bangunan. Gedung masyarakat yang baru dibangun adalah perpustakaan
kerajaan.
Dia didukung oleh beberapa
masyrakat yang iri, beberapa prajurit yang berkhianat dan pasukan yang berasal
dari kerajaan luar.
Prajurit yang terpilih
diwajibkan untuk sumpah setia kepada raja dan kerajaan Mazaine. Saya juga
termasuk dalam prajurit terpilih. Saya juga tidak bisa berkhianat karena saya
hanya mempunyai nenek dan seorang bayi. Bayi ini ditemukan pada saat saya akan
mengambil air di sungai Yurt. Sungai terkenal akan keindahan bawah airnya.
Sekarang sungai Yurt hanya bewarna merah darah karena telah ada pertumpahan
darah.
Saya juga wajib untuk
menghidupi kedua orang yang aku sayangi.
Sudah banyak delegasi yang
diterjunkan untuk merundingkan masalah ini, tetapi banyak juga yang sudah mati
sebelum mencapai tempat yang terjadi konflik. Kini aku harus berjuang dan
bertahan bersama teman – temanu yang masih setia kepada raja.
Pangeran berinisiatif untuk
terjun langsung ke lokasi yang terdapat konflik. Tetapi raja mengurungkan
niatnya karena tersandung keselamatan pangeran sendiri.
Hari demi hari telah terlewati,
stok bahan pangan sudah hampir habis. Stok bahan pangan ini digunakan oleh
keluarga raja sendiri, masyarakat yang masih setia, dan prajurit yang terpilih.
Prajurit terpilih hampir tidak makan karena mengalah kepada masyarakat yang
setia kepada raja. Raja pun tidak bisa tertidur karena harus berpikir masa
depan kerajaan ini.
Salah satu teman sesama
prajurit berinisiatifutnuk meminta bahan makanan kepada kerajaan sekutu. Namun,
raja menolak karena dapat memperburuk citra kerajaan dan kehormatan raja
sendiri apalagi kerajaan Mazaine sendiri adalah kerajaan terkuat yang ada dalam
sekutu tersebut.
Aku juga berinisiatif untuk membuat
ladang dan perkebunan untuk menjaga stok bahan makanan yang ada. Raja dan yang
lainnya setuju untuk membuat ladang dan perkebunan. Ladang sendiri digunakan
untuk menanam jagung dan gandum, dan perkebunan ditanam macam – macam sayuran
dan macam – macam buah -buahan. Raja sendiri tidak bisa mengimpor bahan makanan
karena tidak adanya pajak yang tersisa untuk membeli dari kerajaan ini.
Hari demi hari telah berlalu,
tanaman yang ditanam telah tumbuh dan memenuhi area ladang dan perkebunan.
Raja berkata bahwa besok atau lusa kita bisa
memanen hasil ladang dan perkebunan. Beberapa hari kemudian, musim panen telah
tiba, beberapa prajurit yang diutus oleh raja untuk memanen hasil ladang dan
perkebunan. Hari pertama, tidak ada kendala untuk memanen. Hari kedua, raja
mendapatkan kabar dari para pengintai bahwa ada pergerakan pasukan yang tidak
dikenal akan menuju ke ladang dan perkebunan.
Raja pun akhirnya mengutus 100
pasukan untuk segera menuju ke ladang agar bisa membantu memanen hasil ladang
dan perkebunan. Saya juga termasuk yang diutus oleh raja. Akhirnya prajurit
yang diutus berangkat menuju area ladang dan perkebunan.
Belum sempat kita memanen,
para prajurit yang diutus raja untuk memanen telah ditawan oleh pasukan
pemberontak, mereka meminta untuk mengambil seluruh hasil ladang dan
perkebunan, dan selanjutnya melepaskan para tawanan.
Saya memperkirakan bahwa jumlah
pasukan pemberontak sekitar 500 prajurit, 100 pengguna pedang, 250 pengguna
tongkat, dan sisanya pemakai kapak.
Kita hanya membawa pedang,
pelindung, badan, tameng dan sepatu. 50 pengguna pedang dan yang lainnya
pengguna busur. Kita juga diberikan ilmu untuk masalah duel yang akan dihadapi
di kemudian hari, dan ilmu itu sangat bermanfaat bagi kita semua pada saat ini.
Perang tidak bisa terhindarkan,
kita melawan teman sesama prajurit dan beberapa warga yang memberontak.
Beberapa saat kemudian, seluruh pasukan yang diutus oleh raja selamat, sekitar
30 prajurit terluka, 20 prajurit patah tulang, 25 prajurit terluka parah. Para
tawanan seluruhya selamat.
Di kubu pemberontak banyak yang
terluka dan tewas sisasnya mereka lari terbirit – birit untuk menghindari
pertempuran.
Saya pun bersyukur selamat dari peperangan ini.
Datanglah beberapa utusan raja
untuk menjemput para prajurit terluka untuk dibawa ke kerajaan untuk dirawat.
Mereka berkata ada pengintai yang melihat kami perang, sehingga ia segera
berkata kepada raja bahwa kita dalam keadaan perang. Saya pun bersyukur karena
ada pengintai yang berada di sana.
Prajurit yang masih tersisa
membantu menyingkirkan korban meskipun sudah tewas maupun yang masih hidup
perang meskipun itu dari kubu sendiri dan kubu pemberontak agar tidak mengotori
ladang dan perkebunan. Setelah menyingkirkan semua korban, prajurit yang
tersisa membantu memanen hasil ladang dan perkebunan.
Cukup banyak hasil yang didapat
setelah memanen hasil ladang dan perkebunan. Setelah sudah cukup untuk
mengambil hasil ladang dan perkebunan, beberapa orang kembali ke kerajaan dan
kembali ke ladang dan perkebunan lagi untuk mengambil sisa – sisa panen yang
belum diambil. Sebagian prajurit yang tersisa menjaga sisa panen yang belum
diambil.
Saya dan teman saya berkeliling
untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal disini. Dan ternyata tidak
ada yang tersisa korban yang tertinggal. Dan akhirnya para prajurit yang dari
kerajaan telah datang kembali ke ladang untuk mengambil sisa – sisa panen yang
belum diambil dan menjemput kami. Akhirnya seluruh prajurit yang tersisa
selamat hingga ke kerajaan.
Keesokan harinya, ada laporan
yang berasal dari para medis kerajaan yang mengobati para korban perang,
meskipun korban dari utusan raja dan dari pemberontak.
Korban dari pemberontak
berjumlah 289 orang. Korban ini terdiri 59 tewas, 71 luka berat, 151 luka
ringan / cedera. Para korban dari pemberontak akan dirawat dengan yang
semestinya.
Bahan makanan yang terkumpul
kemarin akan dibagikan gratis kepada penduduk sekitar dalam jumlah banyak agar
lama untuk meminta bahan pangan lagi kepada kerajaan. Saya pun berganti posisi
sebagai penjaga perbatasan antara pengikut setia dengan para pemberontak. Jarak
antara pemberontak dan kerajaan sendiri adalah 2 Mil.
Pergantian tugas mulai besok
karena masih banyak pasukan pengganti yang cedera karena masih dalam perawatan
pasca setelah perang kemarin. Akhirnya saya dengan beberapa teman yang lainnya
berunding tentang apa saja yang harus dipersiapkan setelah pergantian tugas.
“Apa yang harus kita lakukan
besok” ujar saya. “Mungkin juga kita harus berkeliling mengecek seluruh barak
yang terdapat pada perbatasan” jawab Tofus dengan santainya. “Mungkin kita harus membuat jebakan
agar bisa meringankan beban kita”jawab Tius dengan penuh optimis.
“Tetapi dengan hal itu juga
kita harus berhati – hati terhadap kelicikan dari para pemberontak”jawab Syrt.
“Kyoo....., Apakah kamu
tahu berapa pengintai yang masih setia kepada raja tetapi hanya daerah perbatasan
barat?”tanya Tofus kepada saya. “Mungkin sekitar 10 pengintai yang berada di
perbatasan barat.” Jawab saya. “Oke – oke mari kita menuju ke perbatasan barat
karena kita dibebastugaskan sementara oleh raja karena perang kemarin” kata
Syrt.
“AYO....”kata mereka dengan kompak.
Kami pun segera menuju
ke perbatasan sebelah barat untuk melihat medan yang akan dihadapi.
Tak lama kemudian, kami telah
sampai ke perbatasan sebelah barat. Tofus dan Syrt menanyakan kepada salah satu
komandan yang ada disana.
“Pagi komandan......, Daerah
manakah yang paling deka dengan pemberontak” tanya Tofus. “Oh... Kalian ya.
Daerah pemberontak yang paling dekat ada dua daerah yaitu daerah Muys dan
daerah Poytr”jawab Komandan.
“Ada berapa perang yang
kalian hadapi”tanya Syrt. “Tidak ada perang yang terjadi disini, tetapi
beberapa prajurit disini melihat ada beberapa anggota pemberontak yang lari
sangat tergesa – gesa, saya pun berpikir mungkin mereka berlari karena hewan
buas dan ternyata perang kalian di ladang dan perkebunan” jawab Komandan
“Ahh.... Jangan terlalu
meninggikan kami, kami juga dilatih untuk bisa duel meskipun lebih dari
seseorang” ujar Tofus. “Oh... jadi begitu, bagaimana keadaan kalian sekarang,
apakah kalian masih cedera”tanya komandan. “Tidak komandan, kami sudah pulih
dari cedera dan trauma yang dialami” jawab saya. “Oke... Selamat kepada kalian
dan selamat datang ke perbatasan sebelah barat”sambutan dari Komandan. “Terima
kasih juga karena telah memberikan apa yang terjadi dan sambutan dari komandan”
ujar Tius.
Kami ke perbatasan hanya
berbekal sebilah pedang dan tameng untuk berjaga – jaga bila terjadi sesuatu.
Kami pun melanjutkan berkeliling perbatasan bagian barat. Tak lama kemudian
kami mendengar suara dentuman dari arah pemberontak. Kami sontak langsung
menghindar.
“DUARRR........”suara dentuman.
Kami pun was – was karena suara
ini dan akhirnya beberapa pasukan pemberontak telah menunjukkan diri. Sudah
pasti akan terjadi perang. Kami bersiap siap dengan peralatan perang yang sudah
dipersiapkan.
Suara dentuman itu terus
berlanjut hingga membuat sebagian pasukan hampir tidak ingin menunjukkan kepala
mereka. Kami juga menyelinap di antara dinding untuk menyelamatkan diri. Saya
melihat ada pergerakan dari arah pemberontak menuju ke perbatasan, mungkin
sekitar 1.000 pemberontak dengan meriam yang terus menerus menembaki
perbatasan.
Saya langsung berteriak kepada
para pasukan untuk bersiaga karena ada pergerakan dari arah pemberontak. Perang
pun tidak bisa terhindarkan. Saya sudah langsung berhadapan dengan 5 orang
pemberontak, saya langsung membilas mereka tanpa rasa ampun dan saya merasa
bahwa ilmu yang diberikan sangat berguna sekali.
Perang ini berlangsung lama
hingga lengan tanganku merasa sangat kaku sekali karena untuk menahan getaran
dari pedang dan tameng yang kubawa. Untungnya raja mengantar 700 pengguna
tombak. Beberapa saat kemudian, perang pun mulai berangsur – angsur pulih
dengan beberapa luka yang berada di tangan dan di bagian dada.
Di kubu pemberontak juga
tidak ada henti – henti untuk mengirimkan pasukan mereka dan berpikir kita akan
mudah menyerah begitu saja. Saya pun mendengar teriakan dari komandan untuk
menjauhi perbatasan dan mengutuskan seseorang ke raja untuk meminta bantuan
pasukan tambahan.
Aku, Tius, Syrt, Tofus dan
teman yang lainnya segera mundur menjauhi perbatasan untuk menuruti perintah
dari komandan bagian perbatasan barat.
Bantuan dari raja telah
datang dan komandan mengatur strategi untuk mengurangi kerugian yang dialami.
Strategi yang diterapkan ada 2
baris bagian kanan dan kiri pengguna tombak untuk menusuk pertahanan atau yang
disebut juga Pusher. Dan 3 baris tengah hanya pengguna pedang.
Saya, Tius, Tofus, dan Syrt
bagian tengah karena yang dibawa hanya sebilah pedang dan tameng.
Komandan segera memanggil
mundur pasukan penahan dan menyuruh pasukan yang sudah dipersiapkan untuk
merangsak maju ke depan. Para Pusher melakukan tugasnya dengan baik sehingga
formasi yang dibuat musuh kocar – kacir karena bingung untuk menyelamatkan
diri.
Satu per satu musuh mulai
meninggalkan perang, dan perang telah berakihr sudah.
Banyak prajurit yang gugur
karena belum ada persiapan perang. Para medis kerajaan pun kesini karena harus
cepat tanggap kepada para korban.
Saya luka dibagian tangan,
dada, dan kaki. Syrt luka dibagian kepala dan tangan. Tius luka dibagian
punggung, tangan, dan kepala. Tofus luka dibagian dada, kaki, dan kepala.
Sebagian besar luka pada kepala karena terkena pukulan dari benda tumpul
seperti sebilah kayu.
Saya merasa masih bisa untuk
membantu menyingkirkan para korban. Saya melihat begitu dahsyatnya perang yang
dialami tadi, banyak potongan tubuh yang berceceran dimana – mana, saya juga
tidak bisa menahan bau busuk. Saya juga harus menahan bau ini untuk menolong
teman – teman yang terluka parah.
Beberapa saat kemudian, raja
dan para petinggi negara datang ke tempat yang terjadi perang. Komandan pun
segera menghormati raja. Kemudian raja berbincang dengan komandan tertinggi
kerajaan mungkin untuk masalah keamanan.
Saya pun masih tetap
menolong teman – teman meskipun itu dari pemberontak maupun dari kawan sendiri.
Setelah semua sudah disingkirkan, para prajurit yang masih hidup ditugaskan
langsung dari raja untuk berjaga disini sementara.
Saya tidak menolak perintah
dari raja, akhirnya dengan berat hati untuk berjaga disini dan mengambil
beberapa perban untuk mengikat luka yang ada di tangan dan kaki. Luka dibagian
dada tidak begitu parah karena hanya goresan saja.
Beberapa saat kemudian, para
prajurit yang berjaga sementara diperintah untuk segera menaiki kereta kuda
yang sudah dipersiapkan. Hal itu terjadi karena ada pasukan pengganti dari
kerajaan. Saya pun pulang dengan selamat juga.
Hari demi hari telah
terlewati dan tidak ada perang yang terjadi setelah perang yang berada di
perbatasan bagian barat. Saya, Tius, Tofus, dan Syrt pulih dari luka yang
dialami dan disarankan untuk beristirahat sejenak agar bisa memulihkan luka
yang lebih maksimal lagi. Saya tidak bisa melawan perkataan dari para medis
karena memang hal itu sangat penting bagi saya dan teman – teman yang lain.
Jadi dihari itu saya dan teman – teman hanya berada kamarnya masing – masing.
Keesokan harinya saya beserta
dengan teman – teman diperbolehkan untuk beraktivitas seperti biasanya. Setelah
itu pun saya tidak bisa mengiya – iyakan hal ini karena saya begitu senang jika
melihat pemandangan kerajaan. Saya juga harus membawa sebilah pedang dan tameng
untuk berjaga – jaga tetapi saya juga tidak boleh sangat lelah karena dapat
membuat luka yang baru disembuhkan akan lebih parah lagi jika terlalu lelah.
Saya berkeliling dengan
berjalan dan bersama dengan sahabat yang setia.
Tidak lama kemudian saya
mendengar kabar bahwa ada banyak pasukan pemberontak yang menyerah dan ingin
bergabung dengan pasukan kerajaan dari beberapa warga.
Saya bersama teman – teman langsung menuju ke
kerajaan untuk melihat langsung para pasukan pemberontak yang menyerah.
Setelah sampai di kerajaan,
saya menghitung sekitar 139 orang. Beberapa mereka adalah prajurit yang dulu
pernah bertugas di kerajaan dan sekarang mereka telah menjadi pemberontak. Ia
berkata bahwa di saat ini di daerah pemberontak telah terjadi pernag saudara
antar pemberontak. Perang ini mengakibatkan banyaknya korban yang berjatuhan.
Korban yang paling banyak
berasal dari mantan prajurit kerajaan. Di saat itulah prajurit yang masih hidup
harus menginap di penjara tanpa makanan apapun. Mereka seperti binatang yang
tidak terawat hingga banyak yang mati bergelimpangan karena kelaparan.
Banyak orang yang dipenjara karena adanya
pasukan yang datang ke daerah pemberontak untuk mendukung beberapa perang
sehingga sebagian orang yang lemah harus menginap di penjara sebagiannya lagi
bekerja sebagai budak. Ia tidak melakukan apapun selain berharap ada yang
datang membantunya.
Di suatu saat, ia dan
beberapa temannya akan memainkan beberapa skenario yang membuat mereka terlepas
semua. Skenario dimulai dengan ada yang perutnya sakit, di saat menuju ke suatu
ruangan dan mengambil sesuatu. Ia menunggu temannya kembali ke penjara.
Ternyata temannya tidak kembali sampai ia tahu bahwa temannya telah mati karena
prenag yang dialaminya.
Ia sedih karena tidak bisa
menolong dan balas dendam karena ia tidak bisa keluar dari penjara.
Disuatu hari, ada penjaga
yang lengah, kunci yang dia pasang disabuknya terlepas hingga mengenai dada
seseorang yang berada dalam penjara sehingga tidak menimbulkan suara apapun.
Penjaga itu langsung pergi begitu saja tanpa memerhatikan disekelilingnya. Ia
langsung mengambil kesempatan emas ini. Ia langsung bebicara kepada para
prajurit yang berada di penjara untuk segera untuk pergi dari sini.
Di malam harinya, ia
beserta teman – temanya pergi dari penjara dengan berlari, banyak teman yang
harus digendong karena tidak bisa berjalan disebabkan oleh tidak ada makanan
yang harus dimakan.
Ia terus bercerita mengenai
dirinya dan teman – temannya.
Ia dikejar oleh para penjaga
dan kaveleri yang berjaga malam hari. Banyak teman – temannya yang terbunuh
langsung dan juga banyak mati karena tidak kuat untuk berjalan menuju kemari.
Di sampai pintu gerbang kerajaan, ia ditolong oleh para pemanah kerajaan. Di
sampai inilah ia berhenti bercerita dan langsung pingsan.
Sontak raja langsung memanggil
para medis dan menyuruh para pekerja dapur untuk segera memasakkan makanan
untuk meraka. Raja juga menyuruh para penjahit untuk memberikan mereka baju.
Raja juga menawari saya dan teman – teman untuk makan bersama raja. Saya juga
tidak menolak tawaran dari raja untuk makan bersama karena saya juga belum
makan dari pagi tadi.
Setelah para pekerja dapur
memberikan makanan, para teman baru ini begitu lahapnya memakan makanan yang
ada sehingga suasananya seperti masih kecil dulu, banyak makanan yang tumpah
dan baju berlepotan karena terkena makanan. Raja pun tersenyum karena banyak
orang yang senang akan hal ini.
Saya pun tidak bisa menahan
tawa karena berbincang dengan salah satu teman baru ini. Di saat setelah makan,
mereka digiring bersama untuk menuju ke kolam mandi kerjaan untuk segera mandi
bersama. Saya bersama teman – teman tidak bisa mandi dahulu karena masih tahap
penyembuhan luka.
Saya melihat bagaimana
serunya suasana saat itu karena banyak teman baru yang bersama sama mandi di
satu kolam yang sama, banyak yang bercanda gurau inilah yang membuat raja
tersenyum.
Setelah mandi mereka
digiring kembali ke ruang ganti yang sudah disiapkan baju oleh para penjahit.
Tak lama kemudian mereka keluar dengan begitu senang. Setelah mereka ganti,
mereka langsung digiring ke halaman kerajaan. Saya berkata kepada raja mengapa
mereka harus menuju ke halaman kerajaan. Raja menjawab mereka akan diambil
sumpahnya dan melantik mereka menjadi pasukan kerajaan.
Setelah raja melantik dan
disaksikan oleh seluruh masyarakat yang ada, raja berkata kepada mereka semua
untuk harus percaya kepada diri sendiri dan tidak boleh melanggar janji lagi.
Saya pun masih tidak percaya dengan hal ini dan saya juga berkewajiban untuk
menjaga keluarga raja dan penjabat negara.
Keesokan harinya, mereka
dilatih oleh komandan yang duel yang pernah diajarkan oleh saya dan teman –
teman yang lainnya. Saya dan teman – teman lainnya berkeliling kerajaan dan
melihat pemandangan alam dari atas dinding kerajaan. Betapa kagetnya saat saya melihat
ke luar dinding, banyak orang yang lari karena mungkin sama ceritanya yang
diceritakan teman baru ini. Para pemanah kerajaan langsung menembaki para
kavaleri pemberontak hingga mereka langsung kembali ke daerah pemberontak lagi.
Gerbang kerajaan telah dibuka
dan mereka diterima oleh raja lagi. Kejadian ini berulang terus hingga 5 hari
kedepan. Saya menghitung kurang lebih sekitar 300 orang. Saya pun meminta ijin
kepada raja untuk menyelidiki daerah pemberontak.
Raja sempat menolak ijin
saya namun Tofus memberikan penjelasan secara rinci hingga raja mengijinkan
saya beserta teman – teman utnuk menyelidiki daerah pemberontak. Sebelum saya
berangkat, saya bertanya – tanya kepada teman teman baru bagaimana cara bisa
berbaur dengan mereka. Jawab dari mereka adalah kita harus berpakaian yang
sangat lusuh dan sangat kotor atau dengan berpakaian ciri khas pasukan
pemberontak.
Saya lebih memilih berpakaian
yang sangat lusuh dan kotor daripada berpakaian khas pemberontak. Kami langsung
menuju ke para pencuci kerajaan.
Para pencuci kerajaan ini
tidak pernah mengeluh dalam masalah mencuci baju, biasanya yang dicuci adalah
pakaian bekas para prajurit yang terluka. Saya meminta ijin untuk mengambil
beberapa pakaian yang kotor dan lusuh. Setelah itu saya dan teman teman
berganti pakaian untuk bisa menuju ke daerah pemberontak.
Sebelum berangkat, kami membawa
sebilah belatih untuk berjaga – jaga. Tak lama kemudian kami berangkat menuju
ke daerah pemberontak dengan berjalan kaki.
Beberapa saat kemudian kami telah
sampai di daerah pemberontak. Kami harus mengendap – endap agar tidak ketahuan
oleh para prajurit disana. Kami melihat pemandangan yang sama persis dengan yang
dikatakan oleh teman baru itu. Saya bersama dengan teman – teman segera menuju
ke penjara dan ingin membebaskannya segera.
Namun niat itu kami urungkan
karena kami ketahuan oleh salah satu penjaga, saya menyuruh untuk tidak ada
perlawan. Kami langsung dijebloskan ke penjara mungkin mereka berpikir kami
salah satu dari para budak yang kabur. Sebelum kami mau dimasukkan dalam
penjara, kami melakukan perlawanan hingga mereka lari dan kunci penjara ada di
tangan saya. Segera saya langsung membebaskan para budak dan tawanan yang
berada dalam penjara.
Mereka pun langsung pergi
keluar dari penjara. Kami tidak langsung pergi karena kami harus mengecek satu
per satu penjara untuk membebaskan para budak. Saya hampir menangis karena
melihat banyak yang mati karena kelaparan dan mereka juga berlari sambil
membawa teman yang hampir sekarat. Bagaimana eratnya persahabatan saat saya
melihat itu.
Setelah kami membebaskan para
budak, kami terperangkap dengan mayat budak karena para penjaga tahu bahwa kami
masih disini. Kami tidak bisa melakukan apapun selain mengatur strategi untuk
kabur dari penjara. Dan akhirnya keluarlah keputusan bahwa kita harus pergi
sebelum malam.
Di saat sore hari, kami
langsung berlari menghindar para penjaga. Di saat bersamaan, ada kavaleri
pemberontak dari arah berlawanan. Setelah kami cukup dekat dengan kami, kami
langsung melompat sehingga para penunggang kuda langsung jatuh tersungkur
karena tendangan kami.
Kami langsung menggunakan
kuda itu untuk pergi ke kerajaan segera. Kami disambut oleh para pemanah
pemberontak yang banyak sekali tembakan yang meleset dari kami. Tak lama
kemudian kami sudah berada depan gerbang dan kami disambut langsung oleh raja.
Raja berpikir kami sudah
mati karena kami lama di daerah pemberontak. Banyak yang berterima kasih kepada
kami karena telah menyelamatkan nyawa mereka. Saya berkata tidak usah berterima
kasih kepada kami, kalian seharusnya berkata terima kasih kepada raja karena
telah memberikan kalian pakaian dan makanan. Setelah itu, kami mandi, makan dan
istirahat seraya untuk menunggu hari esok yang akan datang.
Keesokan harinya, para
petinggi negara dipanggil oleh raja untuk mengadakan rapat. Saya tidak ikut
serta karena saya hanya prajurit biasa saja. Beberapa saat kemudian, Seluruh
prajurit selain para prajurit yang menjaga perbatasan dipanggil ke halaman
kerajaan. Saat berada di halaman kerajaan, raja berpidato yang intinya adalah
daerah pemberontak harus kita tumpas dan menyelamatkan lebih banyak lagi
keluarga dari budak yang masih tinggal di sana.
Komandan berkata kepada para
prajurit ketika setelah raja berpidato bahwa kalian akan diberikan ilmu yang
sangat istimewa yang mungkin musuh akan sangat takut ketika melihat kalian.
Saya dan teman – teman
lainnya begitu antusias untuk mendengarkan perkataan dari komandan. Ilmu ini
dalam bentuk latihan selama sebulan penuh untuk berlatih terus menerus. Saya
juga harus menunggu sampai besok karena sekarang komandan masih sangat sibuk
dalam masalah menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada para prajurit
besok.
Keesokan harinya, seluruh
prajurit berkumpul di tanah lapang yang sangat luas termasuk saya, Tofus, Tius,
dan Syrt. Sebelum kami diberikan materi, kami terlebih dahulu baris terlebih
dahulu.
Penyampaian materi sangat
mendukung dengan cuaca pada saat itu yaitu hujan lebat karena materi yang
disampaikan tentang bertahan hidup dari hutan ke hutan dan mengobati diri
sendiri meskipun tidak ada obat sekalipun.
Sebulan telah terlewati dengan
sangat cepat, para mantan pasukan pemberontak yang masuk dalam prajurit
kerajaan jumlah kurang lebih 1.000 prajurit. Setelah kami baru saja pulang dari
hutan karena kami harus tinggal di hutan belantara untuk mendukung materi yang
disampaikan. Pangeran juga ikut dalam materi ini sehingga semuanya bergitu adil
pada saat itu. Akhirnya kami di depan tepat gerbang kerajaan, kami langsung
disambut oleh raja dan petinggi kerajaan. Saat saya masuk, saya sempat melihat
para budak yang mungkin kabur dari daerah pemberontak sehingga dalam hati saya
berkata ingin menghancurkan daerah pemberontak segera.
Setelah itu kami langsung
menuju ke kamarnya masing – masing untuk istirahat sejenak selepas latihan
sebulan penuh. Beberapa saat kemudian, lonceng kerajaan berbunyi 3 kali yang
berarti seluruh prajurit yang ada harus segera berkumpul ke halaman kerajaan.
Raja melantik budak yang baru saja dibebaskan oleh rombongan yang dipilih oelh
raja, disaat itu saya masih dalam keadaan dilatih di hutan sehingga saya tidak
tahu bahwa baru saja ada pembebasan budak.
Militer kami sekarang sangat
kuat karena bertambahnya para mantan prajurit pemberontak yang datang ke
kerajaauntuk menjadi prajurit yang setia pada raja. Setelah pelantikan raja
menyuruh sebagian prajurit setelah menyelesaikan latihan sebulan bertugas ke
daerah perbatasan. Saya dengan sahabat yang setia ini tidak dipilih melainkan
ikut berperang melawan para pemberontak dari satu tempat ke tempat lainnya.
Begitu banyak yang merengut
wajahnya ketika mengetahui yang tidak dipilih untuk berperang melawan
pemberontak langsung. Tetapi keberangkatan perang ini dimulai esok hari dan
sekarang para prajurit segera menuju ke keluarganya masing – masing untuk
menyampaikan salam terakhirnya.
Saya langsung menuju ke
rumah nenek dan bayi yang saya rawat hingga saat ini masih belum dilihat oleh
saya. Saya berlari agar lebih cepat untuk menuju ke rumah nenek dan sesampainya
disana saya langsung disambut oleh anak kecil yang dulunya masih bayi.
Ia memelukku dan berkata
ayahku, saya begitu terharu sambil menitikkan air mata. Saya langsung memeluk
balik anak itu sambil berkata ayah akan pamit pergi dari sini dulu mungkin ayah
tidak bisa ke rumah lagi. Anak itu berkata tidak apa – apa ayah, nenek pernah
cerita bahwa ayah itu seorang prajurit yang wajib untuk melindungi kerajaan.
Begitu kagetnya ketika
saya mendengar perkataan anak itu tadi, bahwa anak itu begitu cepat merespon
dan sangat pintar.
Saya berkata sekarang dimana
nenek, anak itu menjawab nenek sedang tidur sekarang. Saya pun tidak tega untuk
membangunkan nenek karena tahu nenek sangat lelah untuk merawat anak itu dari
bayi sampau menjadi anak – anak.
Saya berkata kepada anak itu
bahwa kalau nenek sudah bangun bilang ayah titip salam kepada nenek karena ayah
harus pergi kerja dulu, anak itu merespon iya nanti kalau nenek bangun saya
akan langsung berkata ke nenek.
Setelah itu saya langsung
pergi meninggalkan rumah nenek dan segera menuju ke kerajaan untuk mengambil
peralatan perang. Tak lama kemudian saya bersama teman – teman telah sampai ke
kerajaan setelah dari keluarga mereka masing – masing.
Saya mengambil sebuah pedang
yang panjang tapi cukup ringan, baju perang, tameng, sepatu dan pelindung paha
serta helm untuk melindungi kepala. Setelah menggunakan semua peralatan perang,
para prajurit diiring ke depan gerbang kerajaan dan menunggu para prajurit yang
masih belum datang.
Tetapi Tofus, Tius, dan Syrt telah datang terlebih dahulu sebelum saya
datang.
Dan akhirnya semua prajurit
telah datang semua, raja dan para petinggi kerajaan lainnya melepaskan kami
semua.
Pasukan ini dibagi menjagi tiga
bagian, setiap bagian terdapat 700 prajurit, karena daerah – daerah para
pemberontak banyak yang saling berjauhan sehingga lama menghancurkan jika
bersatu semua. Saya dengan mereka berada di pasukan pertama yang menuju di
daerah barat lalu menyisir bagian utara.
Sebelum berperang, kami berhenti
di sebuah hutan yang mungkin kami pernah berada di sini. Setelah itu kami
berunding strategi yang akan dilakukan pada saat perang. Beberapa prajurit
diutus untuk mengintai daerah yang akan diserang.
Tak lama kemudian para
prajurit yang diutus telah kembali dan berkata ada sebanyak 10 tenda yang
berisikan sekitar 4 – 5 orang, dan banyak pasukan yang berkeliling. K kami . Sebelum
kami menentukan sesuatu mereka telah mengetahui keberadaan kami. Sontak kami
kaget pada saat itu dan langsung membubarkan barisan untuk menyelamatkan diri
dan membentuk seperti bulan sabit.
Ternyata perhitungan tentang
jumlah pasukan sangat salah, pasukan ini lebih banyak dan lebih lengkap
persenjataannya. Sang komando memberikan perintah untuk menyerang langsung,
sebagian menyerang belakang dan sebagian yang lainnya menyerang dari samping.
Saya juga langung berhadapan
dengan 3 orang musuh, 1 pengguna tombak, dan 2 pengguna pedang. Saya langsung
mengabil tameng dan segera langsung melibas tombak terlebih dahulu dan
selajutnya pedang. Dugaanku benar, saya mengalahkan mereka dengan cukup mudah.
Saya langsung membantu teman yang lainnya.
Banyak duel yang ku menangkan
karena mungkin mereka kurang pengalaman untuk berperang. Perang akhirnya
berakhir, prajurit gugur dan prajurit yang terluka parah dibawa kembali ke
kerajaan. Prajurit yang terluka ringan harus bisa menahan sakit atau membuat
ramuan obat sendiri. Saya juga membuat ramuan sendiri untuk mengobati luka
goresan pada tangan bagian lengan atas.
Sang komando menyuruh
prajurit yang ada untuk berjalan lagi menyisir daerah barat dengan berjalan
kaki. Berjalan sekitar 10 km itu sudah biasa bagi kami sendiri dan lebih
bersyukurnya kami masih di dalam hutan sehingga masih sejuk suasananya. Tak
lama kemudian, kami di belakang daerah pemberontak mungkin sekitar 500 meter
dari tempat kami berhenti.
Sang komando menyuruh kami
untuk bertistirahat sejenak dan mengisi energi lagi agar tidak cepat lelah. Di
saat beristirahat sang komando berbicara dengan pengguna panah yang ada.
Setelah sang komando berbicara dengan pengguna panah, seluruh pasukan
diperintah untuk bersiap menyerang. Tak lama kemudian terdengar suara
mengomando untuk menyerang. Kami langsung menyerang tanpa meragukan apapun.
Para pemberontak kaget dan
langsung lari melihat kami segera menyerang daerahnya. Mudah untuk menaklukan
daerah ini karena tidak banyak perlawanan yang kami hadapi. Kami segera
mengevakuasi para tawanan pemberontak yang berada dalam penjara. Evakuasi
tawanan ini cukup lama karena banyaknya tawanan yang lemah pada saat itu. Sang
komando menyuruh sebagian prajurit untuk mengantarkan para tawanan agar selamat
sampai kerajaan. Saya tidak ikut karena di saat itu saya masih dalam penjara
untuk membuka pintu penjara lainnya.
Hanya ada 349 prajurit yang
tersisa, sang komando memebrikan perintah untuk tinggal disini sementara karena
hari mulai malam. Saya terkejut atas perintah itu karena mungkin malam ini ada
serangan balas dari pihak pemberontak. Saya langsung menuju ke sang komando
untuk memberikan saran bahwa jangan tinggal disini lebih baik tinggal di hutan
karena kita tidak tahu apalah ada serangan balasan atau tidak.
Sang komando menjawab benar
juga saranmu. Lalu sang komando menuruh seluruh pasukan ke beristirahat ke
hutan, tidak ada prajurit yang menolak karena mereka tahu apa penyebabnya
mereka pindah tempat. Kami pun akhirnya sampai di hutan terdekat dari daerah
tadi.
Tak lama kemudian saya
melihat beberapa pasukan pemberontak datang, bersyukur karena telah
meninggalkan daerah itu. Kami juga terkejut karena banyak sekali pemanah yang
kesana kemari, kami pada saat itu dalam posisi tengkurap. Sang komando belum
memberi perintah untuk menyerang, tetapi sang komando memberikan perintah untuk
membunuh pemanah yang tepat didepan kita dengan diam – diam tanpa suara.
Setelah beberapa prajurit melakukan tugas utnuk membunuh pemanah, sang komando
langsung memberikan perintah untuk menyerang tetapi dengan mengendap – endap.
Satu per satu prajurit keluar
dari hutan menuju ke daerah itu. Setelah merasa sangat dekat dengan musuh, sang
komando langsung memberikan perintah menyerang dengan suara yang keras.
Prajurit dari pemberontak
langsung terkejut karena mendengar suara dari sang komando, tanpa basa basi
kami langsung membilas mereka dengan gagah dan berani. Dengan cara ini kami
dengan mudah membunuh seluruh prajurit yang mungkin membuat kita terkejut
dahulu. Akhirnya kami beristirahat di daerah ini sampai besok pagi dengan selamat.
Keesokan harinya, pasukan
yang diutus sang komando untuk mengantarkan para tawanan akhirnya telah sampai
di daerah yang kami taklukan kemarin. Mereka membawa berbagai bahan makanan
untuk kami makan. Bahan makanan ini dibagi rata setiap prajurit agar bisa
menikmati semua.
Seteah makan, seluruh
prajurit melajutkan menyisir daerah barat dan menuju ke daerah utara. Masih ada
5 daerah pemberontak daerah barat dan 10 daerah pemberontak daerah utara.
Perang terhadap pemberontak
memakan waktu sekitar 4 bulan. Perang begitu lama karena sulitnya medan yang
kita hadapi, sulitnya menaklukan, dan kesulitan mendapatkan bahan pangan. Namun
kami bisa melewatinya dengan penuh semangat dan pantang menyerah sehingga
banyak daerah musuh sebelum kita datang mereka telah melarikan diri dahulu. Dan
akhirnya kami bisa menyelesaikan perang ini dengan penuh rasa duka cita atas
gugurnya para prajurit terhormat.
Di saat itu perasaan senang
dan sedih menyelimuti diri saya sendiri karena banyak kenangan indah bersama
teman – teman dari kecil hingga saat ini. Tofus dan Tius masih bergabung dengan
saya sedangkan Syrt sudah pulang dahulu karena mempunyai luka yang sangat
parah, saya berharap agar Syrt cepat sembuh dan perang bersama lagi hingga
akhir hayat.
Setelah kami berperang, akhirnya kami telah
berhenti di depan gerbang kerajaan. Kami disambut haru oleh raja dan para
keluarga kami. Saya segera mencari nenek dan anak itu, di saat saya menuju ke
rumah nenek, seseorang tetangga memberikan sebuah surat yang berasal dari
nenek, ia melanjutkan bahwa nenek telah meninggal disaat saya , saya langsung
menangis karena merasa bersalah karena tidak bisa mendampingin nenek sampai
akhir hayat.
Setelah berterima kasih kepada
tetangga yang memberikan surat, saya langsung menuju rumah nenek. Setelah masuk
saya menuju kamar dimana nenek beristirahat terakhir kali di rumah ini. Melihat
benda – benda peninggalan nenek membuat saya teringat masa kecilku, dari mainan
sejak kecil yang sederhana, sepatu kecil yang koyak, baju kecil yang sobek
dibagian dada, dan kaos kaki kecil yang masih bersih tetapi warnanya telah
luntur termakan usia.
Saya langsung menitikkan air
mata mengingat bagaimana nenek merawat saya sampai hingga sudah besar. Saya
tahu nenek bukanlah nenek kandung tetapi ibu tua yang telah ditinggal oleh
kakek dan tidak mempunyai anak. Ibu kandungku membuangku ke sungai yang
sekarang menjadi sebuah kolam pemancingan. Nenek begitu senang karena ada yang
menemaninya setiap hari. Nenek merawatku seperti anaknya sendiri dan berakhir
menjadi sapaan nenek karena banyak kerutan pada wajahnya.
Banyak teman – temanku yang
mengejekku ketika bermain tetapi nenek selalu menyemangatiku. Di suatu hari,
ketika saya bermain, saya berada di pinggir sungai dan temanku mendorong saya
hingga tercebur ke sungai dan bersyukur saya pada saat itu aliran sungai begitu
pelan sehingga aku tidak terseret oleh aliran air.
Setelah itu teman – temanku
mengejekku hingga aku menangis karena tidak kuat untuk menahan ejekan dari
teman – teman. Tak lama kemudia, saya ditolong oleh Tofus, Tius, dan Syrt
mereka menolongku dan mengusir para teman – teman yang mengejekku. Disaat
itulah saya pertama kali mengenal ketiga sahabat yang sampai kini.
Saya selalu bremain dengan
mereka sejak kecil. Di suatu hari ketika kami sedang main Syrt dilempari oleh
batu sehingga jidatnya berdarah karena terkena lemparan batu. Tofus meneriaki
mereka, selanjutnya mereka datang dan memukul Tofus. Tius dan saya langsung
membantu Tofus bertengkar dengan mereka.
Tak lama kemudian, nenek dan
orang tua yang lain datang untuk melerai kami. Nenek diejek juga oleh orang tua
mereka karena nenek hidup miskin tetapi mereka hidup dengan mewah. Nenek
membela kami hingga nenek dipukuli oleh mereka hingga pipi nenek lebam. Karena
hal itu saya, Tofus, Tius, dan Syrt ingin memukulnya kembali.
Di sebelah kiri saya terdapat
batu sebesar kepalan tangan dan saya sudah mengambilnya. Di saat akan melempar,
banyak tetangga yang datang dan membela nenek. Mereka pergi karena mereka kalah
jumlah dengan kami.
Kami merasa sangat bersalah
karena nenek dilukai oleh mereka disebabkan oleh kami apalagi saya. Saya
menangis tetapi nenek berkata kamu harus menjadi orang yang kuat dan berani
serta jangan lupa belajar agar bisa jadi anak yang pintar. Itulah kata – kata
yang selalu teringat di dalam pikiranku.
Setelah itu saya duduk di
kasur tempat nenek biasa tidur dan mendongengkan aku ketika sudah kecil. Aku
membuka surat yang diberikan oleh tetangga tadi. Nenek menuliskan :
“Nak nenek mau minta maaf karena telah meninggalkanmu
beserta anak itu. Anak itu sekarang berada dalam panti asuhan yang sedang
menunggumu sekarang. Bersegeralah kesana, pasti ia menunggumu. Jangan menangisi kematian nenek.
Semoga hidupmu lebih baik dan bersemangat untuk masa depanmu. Sekarang
bukalah lemari yang nenek rahasiakan sejak dahulu agar tahu rahasia apa yang
nenek sembunyikan dari kamu. Tapi jangan engkau dendam akan masalahmu yang
dulu.
Janji ya
Nenek
Semoga hidupmu lebih Bahagia
Saya segera menuju ke
lemari yang dirahasiakan isinya oleh nenek. Setelah kubuka ternyata banyak
sekali baju , baju ini mungkin dari kakek. Setelah kulihat foto – foto dan
membaca beberapa buku yang berisi dengan cerita – cerita pengalaman seseorang.
Dan ternyata kakaek yang akau kenal adalah adalah seorang raja yang digulingkan
pada saat kerajaan in menyerang kerajaan kakek.
Lalu permaisuri dari raja kerajaan
telah melahirkan anak dari raja Mazaine yang terdahulu. Permaisuri itu hampir dibunuh
oleh raja sendiri karena raja meminta anak laki – laki tetapi yang dilahirkan
adalah anak perempuan, akhirnya anak itu dibuang entah kemana. Beberapa tahun
kemudian, permaisuri melahirkan anak laki – laki tetapi nyawa permaisuri tidak
terselamatkan karena disaat melahirkan banyak darah yang keluar sehingga
peramisuri meninggal karena kehabisan darah.
Raja sangat berduka pada saat
itu karena permaisuri yang disayanginya telah meninggal. Raja sangat menyayangi
anak itu karena tidak ada orang lain yang menemani. Anak itu diasuh oleh
pengasuh kerajaan.
Hingga suatu hari, anak itu
hilang entah mau kemana. Raja langsung menyuruh seluruh prajurit untuk mencari
dimana hilangnya anak raja. Beberapa saat kemudian ada laporan dari salah satu
prajurit. Raja segera memanggil prajurit itu untuk menjelaskan apa yang
ditemukannya tadi.
Prajurit itu menjelaskan
bahwa ia menemukan saksi mata yang melihat siapa yang menculik bayi raja.
Dipanggilah saksi mta itu. Ia menjelaskan ia bekerja hingga ia terakhir melihat
pelaku. Lalu saksi mata itu menunjukkan dimana ia terakhir melihat. Saksi mata
itu sampai keluar dari dari kerajaan Mazaine.
Setelah sampai ke temapt
yang saksi mata katakan. Ia menunjuk ke arah sungai. Disaat itulah raja
didorong hingga terjatuh ke sungai apalagi disaat itu keadaan sungai sangat
dalam dan aliran yang sangat deras. Prajurit yang bersama raja juga terbunuh
karena terperangkap oleh teman – teman dari saksi mata.
Kerajaan pada saat itu tidak
ada yang memimpin, dan pejabat negara segera menentukan siapa yang memimpin
sementara. Banyak yang mengajukan diri menjadi pemimpin kerajaan sementara.
Namun, hasil dari rapat adalah komandan perang untuk memimpin kerajaan
sementara. Komandan sangat dendam terhadap orang yang membunuh raja.
Komandan segera menyiapkan
pasukan untuk menyerang daerah yang ditinggali pembunuh raja. Sebelum
menyiapkan, komandan mengutus beberapa prajurit untuk menggali informasi tentang
daerah itu. Besoknya para utusan itu pergi meninggal kerajaan untuk menuju ke
daerah pembunuh raja.
Beberapa minggu kemudian,
para utusan kembali ke kerajaan. Mereka melaporkan bahwa daerah itu sangat
berbahaya, banyak prajurit yang haus akan membunuh, pembunuh yang handal saat
berduel meskipun lebih dari seseorang, dan sanagt besar sekali badannya.
Komandan kaget terhadap apa yang dikatakan oleh mereka.
Pada saat itu, komandan
langsung melatih para prajurit dengan pelatih yang berasal dari kerajaan lain
tetapi tetap dalam satu sekutu. Beberapa bulan kemudian, para prajurit telah
selesai melakukan latihan yang begitu berat. Komandan berinisiatif untuk
menyerang keesokan harinya.
Namun dimalam hari, malam yang
mencekam, disaat para prajurit belum bersiap untuk berperang mereka harus
menghadapi musuh yang tidak terlihat. Komandan langsung mengkomando pasukan
yang ada untuk membentuk pertahanan. Setelah berkumpul semua, komandan langsung
menyuruh para prajurit untuk menyerang.
Perang yang begitu sengit,
banyak pertumbahan darah dimana – mana. Banyak korban berjatuhan di dua kubu
tersebut. Perang ini berlangsung sampai pagi, dan akhirnya musuh telah
terkalahkan. Prajurit musuh yang ditawan dimintai keterangan. Salah satu
prajurit membuka mulut, mereka diri dari daerah yang pernah dikatakan oleh para
utusan komandan.
Komandan menyuruh menghukum
mati para tawanan tadi dan komadan menyuruh seluruh pasukan yang ada untuk
beristirahat karena besoknya langsung berperang.
Keesokan harinya, di pagi
buta, komandan dan para pasukan menyerbu daerah pembunuh raja. Para prajurit
yang ada disana ternyata telah mengetahui rencana yang dibuat oleh komandan.
Terjadilah perang yang tidak kalah sengit, kedua kubu saling bunuh – membunuh.
Perang ini meninggalkan sejarah kelam dari kerajaan Mazaine. Tak lama kemudian,
prajurit dari daerah itu menyerah. Komandan segera mencari orang yang membunuh
raja.
Setelah mencari – mencari
dan akhirnya bertemu orang membunuh raja. Ia berbicara bahwa ia disuruh oleh
seseorang yang dulu kerajaannya ditaklukan oleh kerajaan Mazaine, dan karena
hal ini orang itu menyuruh saya untuk membunuh raja.
Setelah mendengar pengakuan
dari pembunuh raja, komandan langsung menusuk dada dari pembunuh raja tepat di
jantungnya. Seketika itu pembunuh raja langsung mati seketika dan menyuruh
seluruh prajurit yang tersisa dibunuh juga. Setelah membunuh seluruh pasukan
musuh, komandan kembali ke kerajaan secepatnya karena ingin menemukan seseorang
yang dikatakan pembunuh raja tadi.
Tak lama kemudian, komadan
telah sampai di kerajaan Mazaine. Setelah itu, ia menuju ke arsip kerajaan
untuk melihat kerajaan mana yang pernah ditaklukan oleh kerajaan Mazaine. Ia
juga dibantu para sejarawan kerajaan hingga ia telah menemukan kerajaan yang
dimaksudkan oleh pembunuh raja.
Setelah menenmukan
beberapa bukti untuk mengkuatkan pikiran komandan, komandan langsung memerintah
seluruh prajurit untuk mencari dimana orang yang dimaksud. Mencari orang di
sebuah kerajaan yang besar bukanlah hal yang mudah. Setelah beberapa minggu
kemudian, akhirnya ditemukan orang yang dicari oleh komandan. Orang itu tidak
lain adalah kakek, kakek sempat jrit membela diri karena ia tidak merasa
bersalah dalam kejadian itu.
Para hakim pada saat itu
sudah terpengaruh oleh perkataan komandan sehingga kakek mendapatkan hukuman.mati.
Sebelum dilakukannya eksekusi mati, seorang prajurit membelanya. Namun disaat
itu semua yang datang telah terpengaruh oleh semua perkataan komandan padahal
prajurit itu membawa sebuah bukti untuk menyelamatkan kakek. Nasi telah menjadi
bubur, semua itu terlambat, kakek meninggal karena eksekusi mati.
Prajurit itu melayangkan
gugatan pembelaan, namun pembelaan ditolak mentah – mentah, dan prajurit itu
dilepas jabatannya karena melawan perintah komandan. Banyak yang menyaksikan
pelepasan jabatannya, banyak teman – teman dari prajurit itu yang ingin
membela. Tetapi banyak dari tentara yang membela komandan sehingga terjadi
keributan antar kedua kubu.
Para penjabat negara
mengadakan rapat dan memutuskan komandan akan diasingkan karena memerintah
dengan arogan tanpa melihat hal yang lain. Disaat itulah terjadi lagi
kekosongan pemimpin di kerajaan Mazaine, dan hasil rapat menyatakan bahwa belum
menemukan calon – calon raja yang memenuhi kriteria yang diberikan oleh para
pejabat negara.
Dan diputuskan untuk mencari
calon raja yang cocok dengan kriteria yang diberikan dengan berupa tantangan.
Banyak pemuda yang ikut pada saat itu untuk mengikuti tantangan itu, banyak
yang saling menjatuhkan agar ia bisa menjadi raja. Tetapi hanya satu orang bisa
lolos dan namanya adalah Kulrt.
Saya terkaget karena raja
yang sekarang adalah raja Kulrt sehingga tertulis disini sanat jelas asal
usulnya. Saya pun melanjutkan membaca.
Pemuda itu diangkat oleh para
penjabat negara menjadi raja meskipun masih muda. Pemuda ini berasal dari
keluarga miskin, disaat itu ia sedang mengerjakan sawah dan mendengarkan
pengumuman dari papan pengumuman yang ada di balai desa. Disaat mendaftarkan
diri, ia dicemooh oleh peserta lain yang katanya tidak pantas menjadi raja.
Prajurit yang dendam terhadap
komandan termasuk orang itu, mereka meninggalkan kerajaan dan berkata akan
menguasai kerajaan itu. Perkumpulan itu menjadi pemberontak yang banyak
berperang dengan kerajaan. Perkumpulan itu menyusupkan seseorang untuk ke dalam
kerajaan agar dapat pendukung dan pengikut yang baru. Para pemuda yang iri
terhadap raja tertarik akan yang dikatakan oleh penyusup itu.
Sehingga banyak yang bergabung
karena sebagian besar adalah penduduk yang masih membela kakek pada saat itu.
Dan para pemberontak meminta pertolongan dari kerajaan lain agar membantu dalam
penyerangan dalam kerajaan Mazaine. Kerajaan itu memberikan sebagian pasukan
dan para para pelatih utnuk melatih meraka dengan syarat mereka harus bergabung
dengan kerajaan ini.
Tidak ada apapun yang harus
dilakukan akhirnya pemimpin dari pemberontak bergabung dengan kerajaan ini.
Kerajaan ini bernama Rogurt.
Sesuai faktanya yang
sekarang sejak dulu sekutu kerajaan Mazaine selalu mengalahkan sekutu dari
kerajaan Rogurt sehingga kerajaan Rogurt banyak memendam dendam apalagi salah
satu anggota sekutu kerajaan Rogurt bergabung kepada sekutu kerajaan Mazaine.
Kerajaan yang baru bergabung itu adalah dari kerajaan kakek karena tidak kuat
dengan manipulasi harga pangan di sekutu kerajaan Rogurt.
Karena kedua kerajaan itu
saling berdekatan, kerajaan Mazaine memeberikan usul untuk menyatu menjadi satu
kerajaan. Kakek setuju dan memberikan kerajaannya kepada kerajaan Mazaine
karena umur kakek sudah tua dan tidak ada penerus kerajaan.
Kakek juga menyakinkan para
penduduknya untuk bergabung oleh kerajaan Mazaine. Penduduk banyak yang setuju
karena mengerti maksud mengapa harus bergabung dengan kerajaan Mazaine.
Penyebabnya antara lain perbedaan ekonomi yang didapat oleh kedua kerajaan, dan
tidak kuat oleh manipulasi harga di saat masih masuhk dengan sekutu Rogurt
sehingga menyebabkan banyak sekali masalah finansial yang belum dibayar sepeser
pun.
Setelah bergabung seluruh
masalah finansial telah dibayar oleh kerajaan Mazaine. Beberapa saat kemudian,
kakek menerima surat dari kerajaan Rogurt yang menyatakan bahwa kamu akan rugi
karena telah keluar dari sekutu kami dan bergabung dengan mereka, aku akan
mengalahkan mereka awas nanti. Kakek berpikir apa ruginya jika bergabung dengan
sekutu kerajaan Mazaine apalagi kerajaan Mazaine adalah kerajaan yang besar,
apakah dengan mudah bisa mengalahkan kerajaan Mazaine. Kakek menyepelekan surat
ancaman.
Dan benar saja kakek telah
dihasut oleh mereka dan menyebabkan kakek dihukum mati. Salah satu prajurit
yang digabung dengan kerajaan Mazaine ingin membela kakek karena kakek tidak
pernah keluar rumah dan terakhir kali ia berbicara dengan kakek disaat raja
terbunuh karena didorong oleh seseorang.
Sebelum dieksekusi, kakek
berkata pada prajurit itu untuk mengambil surat yang menjadi bukti. Prajurit
itu segera menuju ke rumah kakek. Disaat di rumah hanya terdapat nenek saja
yang tidak mengetahui apapun dengan kakek. Ketika ditanya oleh prajurit, nenek
tidak tahu apapun. Prajurit itu kesulitan dalam mencari surat yang dimaksud dan
akhirnya ia menemukan surat yang dimaksud.
Prajurit itu meminta ijin
untuk keluar dari rumah, nenek juga menitipkan salam terakhirnya kepada kakek
dengan bersedih tetapi prajurit itu berjanji untuk menyelamatkan kakek. Disaat
perjalanan, ia dicegat oleh beberapa anggota prajurit yang mungkin telah
dibayar oleh salah satu utusan dari kerajaan Rogurt.
Bagaimana pun caranya prajurit ini harus
berduel agar bisa melewati mereka. Beberapa saat kemudian, dengan luka yang
tidak cukup parah. Ia telah sampai ke halaman altar, ia sudah melihat kakek
yang sudah meninggal. Ia langsung menggugat pada hakim pada saat itu. Di saat
itulah tidak ada yang mendengarkan sehingga jabatan dari prajurit itu telah
dilepaskan.
Salah satu hakim menyeleksi
kembali fakta – fakta yang ada dan membaca surat yang di berikan oleh prajurit
itu. Dan setelah menemukan adanya keganjilan ia memanggil seluruh hakim untuk
melihat keganjilan yang didapat. Keesokan harinya, komandan itu diturunkan
jabatannya dan diasingkan ke hutan karena memerintah dengan arogan.
Prajurit yang dilepas
jabatannya sakit hati karena tidak bisa menyelamatkan kakek dari hukuman, ia
langsung menuju ke rumah nenek. Nenek ketika melihat dengan kedatangan prajurit
yang telah berjanji menyelamatkan nyawa kakek. Setelah menjelaskan semuanya
yang terjadi, nenek hampir syok karena mendengar penjelasan yang
dilontarkan oleh prajurit itu. Prajurit
itu berjanji untuk menghancurkan kerajaan itu dan mengambil kembali warganya
yang dulu pernah menjadi waga setia pada kakek.
Tetapi nenek akan mencegah
perbuatan prajurit , apalah daya seorang nenek ketika suaminya yang meninggal
karena mati dieksekusi. Nenek hanya diam saja ketika mendengarkan perkataan
dari prajurit itu. Prajurit itu sangat membenci kerajaan Mazaine karena masih
dipimpin oleh komandan itu.
Prajurit pamit akan pulang
ke rumah untuk menyiapkan segala hal sebelum meninggalkan kerajaan Mazaine.
Nenek lalu bertanya mengapa kamu pergi dari sini, prajurit itu menjawab saya
balas dendam dengan kerajaan ini. Nenek sempat mencegah perbuatan untuk
membatalkan prajurit pergi dari sini, tetapi prajurit itu menolak karena
terlanjur sakit hati.
Keesokan harinya, keluarga
prjaurit itu pamit ke nenek dahulu. Namun sebelum pergi, istrinya menitipkan
anaknya kepada nenek karena menganggap kerajaan ini pantas untuk anaknya,
istrinya tidak bisa melawan dari niat prajurit itu. Anak itu bernama Kyoo.
Nama itu adalah nama saya
yang sekarang. “Oh jadi ini yang dirahasiakan oleh nenek dari dulu, semoga
nenek bahagia bersama kakek disana” kataku. Setelah membaca semua cerita yang
ada di buku itu, buku itu saya bawa untuk menjadi cerita sehari – hari.
Saya langsung menuju ke panti
asuhan untuk menjemput anak angkat saya. Setelah menuju di panti asuhan, saya
berbicara dengan ketua dari panti asuhan, setelah berbagai persetujuan untuk
mengambil anak itu. Beberapa saat kemudian, anak itu saya ambil untuk saya
rawat.
Setiap hari saya sekolahkan ia
ke sekolah dengan baik, merawatnya dengan baik untuk mengenang nenek yang dulu
merawat saya sampai besar. Sampai disaat saat saya pindahkan ia ke sekolah yang
terdapat asrama, jadi disini bisa melatih kemandirian. Anak itu pertama kali tidak
setuju karena berpisah dengan teman yang lainnya. Saya berkata temanmu masih
banyak diluar sana, kamu harus berani dan percaya diri.
Dan pada akhirnya ia setuju
untuk bersekolah disana. Saya mendaftarkan ia ke sekolah tersebut dan
mendapatkan persetujuan untuk membayar pertama. Setelah melewati beberapa
tahapan, anak angkat yang kuberi nama Ford itu bisa bersekolah. Saya akhirnya
bisa kembali ke asrama prajurit unutk berkumpul dengan sahabat karib saya
sambil membawa buku yang tadi.
Saat di asrama, saya
disambut oleh lemparan bantal, karena mungkin sebelum saya datang sudah ada
yang menunggu. “Akhirnya sahabat yang selalu membuat kita bosan telah datang”
ujar Tofus. “Ha...ha..ha..ha..” tawa mereka. Saya langsung membalas dengan
memukulkan bantal. Ternyata sudah perang kecil di dalam asrama.
Keesokan harinya, para
prajurit yang setelah mengikuti perang dilibur tugaskan untuk mengurangi trauma
yang didapat pada saat di daerah pemberontak. Di saat pagi, saya berinisiatif
menuju ke istana raja untuk bertemu raja langsung.
Di saat yang tepat saya bertemu dengan raja karena raja sedang berada di
kursi pinggir kolam ikan.
Sebelum saya berbicara,
saya terlebih dahulu utnuk menghormati ia. Lalu saya memberikan buku yang saya
baca kemarin tanpa merubah apapu, raja membaca dengan sangat serius hingga ia
menutup buku.
“Jadi pemimpin dair kelompok
pemberontak adalah ayahmu” ujar Raja. “Mungkin raja, tetapi saya tidak bisa
memastikan” jawab saya. “justru ini lebih baik jika engkau nanti ikut perang
melawan daerah pusat pemberontak untuk tidak membunuh pemimpin pemberontak yang
dulu”ujar raja. “Apa yang terjadi dengan pemimpin pemberontak yang
sekarang?”tanya saya. “apakah kamu lupa dengan perang antar pemberontak ?”jawab
raja untuk memastikan. ”Mungkinkah itu terjadi raja”tanya saya lagi kepada
raja. “Salah satu tawanan yang kalian bebaskan pada saat kalian masih berperang
bercerta kepada saya bahwa pemimpin yang dulu berbeda dengan yang sekarang”.
Raja masih bercerita:
“Mengapa itu terjadi” tanya raja. “Disaat di daerah pemberontak, terdapat
banyak sekali prajurit dari kerajaan Rogurt, penyebabnya adalah pajak yang
harus dibayar padahal kata pemimpin kita tidak ada yang harus dibayar hanya
persyaratan harus bergabung saja” ujar tawanan pemberontak. “Jadi inilah yang
menyebabkan jatuhnya daerah pemberontak” jawab raja.
“Tidak hanya saja terpecah
menjadi dua kubu, pertama kubu dari kerajaan Rogurt dan kedua dari pemimpin
yang bernama Kyuoo. Perang tak bisa terhindarkan, kubu kami kalah atau lebih
tepatnya kubu dari Kyuoo, prajurit yang masih mendukung Kyuoo di penjara,
ditawan, hingga dibunuh.” Ujar tawanan itu sampai menangis.
“Mengapa kamu
menangis”tanya raja. “karena Kyuoo pernah bercerita bahwa ia ingin sekali
membalaskan dendamnya kepada kerajaan Mazaine karena telah membunuh raja kita
dahulu. Saya masing mengingat bagaimana ia sangat murah hati, selalu membantu
para warganya, hingga ia dihasut oleh salah satu utusan dari kerajaan Rogurt
karena kerajaan kami telah keluar dari sekutu Rogurt dan malah bergabung di
sekutu Mazaine” jawab tawanan itu.
Raja memutuskan ceritanya yang
menandakan bahwa ceritanya sudah selesai.
“Aku sudah terlebih dahulu tahu,
Kyoo”ujar Raja. “Kapan saya berperang lagi’ tanya saya. “Besok, di pagi hari
semua prajurit yang ingin mengikuti perang, apakah kamu akan ikut ?”tanya raja.
“Saya pasti akan ikut, untuk menyelamatkan ayah dan ibu saya” jawab saya.
Setelah memberi hormat kpada
raja untuk meninggalkan istana raja, saya langsung menuju ke asrama untuk menyampaikan
informasi yang saya dapat dari raja. Setelah datang saya langsung menyampaikan
informasi yang saya dapat dan semua teman tidak ada yang keberatan, Syrt juga
tidak keberatan untuk perang melawan pemberontak mungkin dia sudah sembuh dari
lukanya.
Keesokan harinya, raja juga
ikut berperang, saya juga terkejut akan keputusan yang sangat tidak disangka –
sangka. Raja berkata bahwa ia ingin menyelamatkan teman – temannya yang dulu
pernah menjahili dirinya. Saya langsung teringat dengan buku yang kubaca. Raja
memerintahkan seluruh prajurit berangkat menuju daerah pemberontak.
Beberapa saat kemudian, raja
telah ada di bukit yang terdekat dengan daerah pusat pemberontak. Para
pemberontak ternyata telah mengetahui terlebih dahulu kedatangan raja.
Dan akhirnya perang tidak bisa
terhindarkan, sebanyak 3.790 prajurit kerajaan melawan 4.890 prajurit
pemberontak. Para pengguna tombak sangat lihai dengan tombaknya, pengguna
pedang menari – nari dengan pedangnya. Dan para pemanah seperti berburu kelinci,
tupai.
Perang berlangsung sangat
sengit, tetapi para pengguna panah sangat pintar mengambil tempat sehingga
sekali pasukan panah menembak, banyak prajurit dari kubu permberontak terkapar
karena terkena panah para pemanah kerajaan. Dan akhirnya kami menaklukan daerah
pusat pemberontak.
Pasukan kami langsung mengamankan
daerah pemberontak dan mencari pemimpin mereka. Prajurit yang tersisa dalam
kubu pemberontak akan ditanyai dimana keberadaan pemimpin mereka, tidak ada
yang memberikan penjelasan dengan keberadaan pemimpin mereka. Semuanya telah
berpraduga karena pasti pemimpinnya telah meninggalkan tempat ini terlebih
dahulu.
Ternyata salah satu prajurit
yang sedang mencari keberadaan, menemukan keberadaan pemimpin dan sudah
menangkapnya. Prajurit itu segera menuju ke raja bersama pemimpin pemberontak.
Pemimpin pemberontak tidak mau mengatakan dimana pemimpin yang sebelum dia.
Saya langsung mengacungkan
pedang saya ke dada dia. Dia langsung ketakutan bahwa pemimpin yang dahulu ada
di penjara bersama istrinya. Ia juga menambahkan penjaranya terletak di bagian
pojok barat daerah pemberontak. Raja tahu yang dimaksud saya, raja juga
mengetahui maksud yang diberikan oleh pemimpin itu.
Saya langsung dicegah oleh raja
karena mungkin itu jebakan untuk kita, dan benar saja banyak pasukan dari
pemberontak yang terlihat menuju kemari. Raja tetap tenang karena banyak
pasukan yang mengantisipasi hal itu, sehingga banyak pasukan yang tidak ikut
perang untuk menjaga daerah perang yang terjadi tadi.
Pasukan yang masih bersama raja
membantu pasukan yang dipinggir daerah perang. Perang tidak bisa terelakkan,
lagi – lagi pengguna panah sangat lihai untuk mendapatkan tempat untuk
menembak. Setelah perang berakhir, pasukan pemberontak dair arah barat membawa
para tawanan untuk perlindungan mereka. Dan terlihat juga pemimpin yang asli
dari para pemberontak.
Dia begitu senang karena
dengan hal yang diperbuat oleh para pasukannya membawa para tawanan untuk pergi
bersama mereka. Raja segera menyiapkan barisan perang untuk berperang lagi.
Raja mengatakan untuk sebagian menyerang dari samping kanan dan kiri, dan
sebagiannya lagi membentuk formasi bulan sabit.
Raja belum memberikan perintah
lagi setelah membentuk formasi bulan sabit yang berarti kita menggunakan
formasi bertahan. Para pemberontak tidak menyerang melainkan berjalan pelan –
pelan menuju pertahanan kami.
Para pengguna panah menunjukkan
kemampuan yang mereka peajari sejak dulu.. para pemanah menembak prajurit
pemberontak yang membawa para tawanan. Ketika semua terkena, tawanan lepas dan
para pasukan penyerbu samping menyerang dari samping. Raja langsung memberikan
perintah untuk maju berperang, kami langsung merangsak maju ke depan untuk
berperang.
Tak lama kemudian, pemimpin
dari pemberontak yang asli akhirnya tertangkap juga. Raja langsung menanyakan
letak para tawanan termasuk kedua orang tuaku. Beberapa saat kemudian, setelah
didesak terus menerus akhirnya pemimpin itu berbicara bahwa para tawanan yang
mereka tawan hanya itu saja. Saya tidak bisa begitu percaya dengan perkataan
dari dia.
Saya langsung menuju gubuk yang
tak jauh dari perang tadi. Merasa ada yang ganjil dari gubuk ini, dan setelah
menyingkirkan gubuk itu terlihat penjara bawah tanah. Saya langsung menuju ke
raja untuk menemukan sebuah penjara bawah tanah. Disaat akan ke penjara,
terlihat para medis kerajaan untuk mengevakuasi para prajurit yang gugur dan
terluka.
Saya langsung masuk ke dalam
penjara, di penjara terdapat 10 penjaga. Dengan hanya berbekal pedang dan
tameng, saya berduel dengan para penjaga yang bersenjatakan pedang dan kapak,
satu per satu musuh terkapar karena terkena pedang yang saya bawa. Dan akhirnya
saya memenangkan duel.
Saya segera mencari kunci
untuk membuka penjara, setelah menemukan, satu per satu penjara saya buka hingga
penjara yang terakhir. Saya menemukan kedua orang yang sangat tua sedang
sekarat sekarang, ia sedikit berbicara kepada saya tentang surat untuk
diberikan seorang nenek yang dulu aku berjanji dengan saya. Saya segera
merangkul dengan orang itu, saya percaya bahwa ia adalah ayahku.
Saya berkata ayah, saya ini
anakmu. Orang itu terkejut setelah mendengarkan perkataan saya tadi, orang itu
berkata nak, jangan engkau bersedih dengan kematian kami, kami bangga kepadamu.
Setelah mengucapkan itu ia langsung menghembuskan nafas terakhirnya.
Lalu saya membawa ia dan
sebelahnya yang pasti ibuku karena disaat itu ayah sedang merangkul ibuku. Saya
mengangkat mereka dengan kedua pundak saya, ketika saya ke atas, saya langsung
memberikan kepada para medis kerajaan.
Apa yang membuat saya kembali ke
penjara. Ada sesuatu yang mengganggu, akhirnya saya kembali ke penjara untuk
melihat – melihat lagi. Ketika melihat – lihat bagian bagian penjara saya
menemukan wanita yang sedang duduk dan takut kepadaku.
Setelah saya ingin menemuinya,
ia pingsan. Saya begitu panik saat itu. Saya langsung menggendongnya untuk
membawa ia ke medis kerajaan. Dan betapa kaget, saya lagi adalah semua sudah
pergi menju ke kerajaan. Suasananya sangat hening. Saya berpikir untuk tinggal
disini terlebih dahulu tetapi jika tinggal terlalu lama sangat berbahaya karena
mungkin harus berhadapan dengan pasukan kerajaan Rogurt.
Saya memilih untuk pergi sambil
menggendong ia, setelah beberapa kemudian, saya berhenti di sebatang pohon
lebat dan dipinggir sungai. Saya segera mencari beberapa ranting – ranting
pohon yang sudah tua untuk membuat api unggun dan mengambil air yang ada
disana.
Setelah mengambil beberapa
barang yang tadi, saya menangkap ikan – ikan yang ada di sungai untuk dibuat
makan siang. Saya hanya mendapatkan 4 ikan saja, saya langsung membakarnya
karena sangat lapar. Tak lama kemudian, dia bangun ketika aku sedang membakar
ikan. Ia sangat ketakutan ketika melihatku, tatapi saya langsung menyodorkan
ikan yang saya bakar untuk ia makan.
Ia langsung mengambilnya untuk
ia makan, saya juga makan disaat itu. Saya berkata kamu berasal dari mana. Ia
menjawab saya tidak tahu, saya dari mana. Saya bertanya lagi: ketika kamu
disana, apa yang kamu lakukan?. Ia menangis ketika saya menanyakan, reflek saya
langsung disampingnya untuk tidak pingsan lagi. Ia berkata bahwa orang tuanya
dibunuh beserta teman – temannya ketika sedang disana, kami diperbudak pada
saat itu dan berakhir di penjara.
“Nanti kita akan melanjutkan
perjalanan setelah memakan ikan ini” kataku. “Sebelum itu saya berterima kasih
karena menyelamatkan saya” kata ia. “Ah... itu sudah biasa, tugas sebagai
prajurit kerajaan untuk membebaskan para tawanan”. Kataku. Setelah memakan ikan
itu, saya membagikan air minum yang diambil untuk minum berdua.
Ketika akan berangkat ia meminta
untuk menunggunya, bagaimana lagi saya harus menunggunya di pohon itu lagi.
Beberapa saat kemudian, ia datang kembali dan berangkatlah saya dengan ia. Di perjalanan, ia bertanya
apakah istana kerajaan itu besar atau tidak. Saya menjawab sangat besar apalagi
digabung dengan daerah kerajaan.
Ia bertanya saya menjawab
terus, saya juga menjawab terus hingga ia bertanya apakah kamu punya keluarga,
saya menjawab punya tetapi dulu, sekarang banyak meninggal. Setelah itu ia
tidak bertanya lagi setelah bertanya hal itu.
Di saat perjalanan, beberapa
orang dari belakang meneriaki kami. Kami terkejut dan kami terkepung oleh 5
prajurit, salah satu prajurit memakai kuda. Mereka ingin menagkap kami, tetapi
sebelum mereka menangkap kami, saya mengeluarkan pedang untuk berduel. Saya
meminta ia untuk mengambil tameng untuk melindungi diri. Saya akhirnya berduel
dengan 5 orang.
Satu per satu penyergap tumbang
karena terkena pedang dan ilmu yang ku punya. Salah satu dari mereka mencoba
untuk mencuri wanita itu. Tetapi begitu hebatnya dia, ketika akan disambar oleh
pengguna kuda, ia melempar tameng sehingga si pengguna kuda terjatuh karena
terkena tameng yang ku berikan.
Tak bisa ku sia – siakan untuk
menggunakan kuda itu, sebelum itu saya mengambil tameng itu dan mengendarai
kuda bersama dengan wanita itu untuk emnuu ke kerajaan. Setelah beberapa medan
yang dihadapi, akhirnya juga datang tepat di depan gerbang. Para pemanah
kerajaan hampir menembaki kami, tetapi salah satu pemanah kerajaan mengetahui
saya sebenarnya.
Akhirnya kami masuk kedalam
kerajaan, dan banyak yang terkejut karena saya membawa wanita. Saya langsung
membawa wanita itu ke tempat medis kerajaan untuk digabung oleh tawanan yang
lain. Setelah menyerahkan ia ke medis kerajaan. Saya menuju ke arama untuk
mengecek kegiatan Ford lakukan.
Setelah menuju ke sana saya
mendapatkan ia bermain dengan teman – temannya. Beberapa saat kemudian, ada perkumpulan
anak lain yang mengganggu permainan dari teman Ford lakukan. Salah satu teman
Ford jatuh karena didorong, Ford tidak terima yang diperlakukan tehadap
temannya, ia berbicara dengan yang pendorong. Si pndorong juga tidak terima dan
meninju hidung Ford.
Teman – teman Ford ingin
menghajar kelompok itu tadi, tetapi Ford mencegah mereka untuk menghajar.
Setelah Ford berdiri, menggesekkan jempol dengan jari tengah hingga bersuara
”clakk”. Lalu keluarlah beberapa teman Ford hingga anggota kelompok Ford sangat
banyak jumlahnya. Disitulah kelompok yang teman yang meninju Ford kabur agar
tidak terkenan kelompok Ford.
Ford kembali mengajak teman –
teman mereka untuk bermain lagi. Saya teringat akan masa kecil dulu yang pernah
ditolong oleh Syrt, Tofus, dan Tius. Setelah melihat Ford, saya kembali lagi ke
asrama prajurit. Di saat di asrama prajurit hanya ada Syrt, Tofus, dan Tius.
Saya bersalaman dan merangkul satu per satu sahabat.
“Kamu dari mana saja” tanya
Tius. “Setelah lihat Ford di asrama sekolah”jawab Saya. “Siapa Ford itu ?
apakah anak angkatmu itu ? tanya Syrt. “Yap....Benar sekali” jawab saya.
“Oh....ya, bagaimana dengan pernikahanmu dengan pasanganmu Tofus ?” tanya saya.
“Mungkin waktu yang akan dekat,
terus bagaimana denganmu Kyoo ?.” tanya Tofus. “Ya.....beginilah keadaannya”
jawab saya. “Yang sabar ya Kyoo, kamu pasti akan mendapatkan pasangan” ujar
Tius. “Kamu Syrt ....kapan kamu melamar pasanganmu ?” tanya Tofus.
“Haduhh.....Sudah ketahuan deh..”jawab Syrt sambil tersenyum malu – malu.
Kami tertawa karena kejadian
yang terus – menerus disimpan agar tidak ketahuan dan akhirnya dibocorkan oleh
Tofus sendiri.
“Bagaimana denganmu Tius ?”
tanya saya. Lalu Tius tersenyum sendiri, setelah itu ia berkata “Minggu lalu,
saya tidak sengaja menjatuhkan barangnya seseorang, setelah jatuh, saya bantu
dia membereskan barangnya. Dia lalu mengucapkan terima kasih sambil tersenyum
malu. Pada saat saya akan tidur, saya tidak bisa melupakan dia sama sekali.
Akhirnya keesokan harinya, saya duduk di untuk melihat pemandangan sawah.
Terdapat tiga wanita yang membawa gandum, salah satu dari mereka adalah yang
pernah kujatuhkan kemarin. Ia tersenyum kepadaku dan saya juga melamun melihat
ia...........”. Tiba – tiba Syrt memtuskan ceritanya. “Oh.... yang benar saja,
kamu tidak dengar teriakan saya” ujar Syrt.
“Jadi Tius akan melamar wanita
tadi, dengan waktu yang akan dekat.” ujar Syrt. “Haduh.....malah dibocorkan
sih......aku jadi malu !!” ujar Tius sambil malu. “Hahaha.....hahaha..” kami
tertawa karena melihat Tius terbocorkan rahasia karena Syrt. “kamu itu suka
membocorkan rahasia orang” ujar Tius untuk membalas Syrt. “Saya juga dendam
terhadap Tofus, tetapi lebih baik kamu saja yang kubocorkan” ujar Syrt. Kami
juga langsung tertawa lagi karena mendengar pernyataan dari Syrt
“Kyoo.... Bagaimana dengan
wanita yang kamu antar ke kerajaan ?” ujar Tius untuk membalas kekesalannya
terhadap Syrt . Tofus dan Syrt langsung heboh terhadap perkataan yang
dikeluarkan oleh Tius. “APA......Kapan itu terjadi ?” tanya Tius. “Sejak kita
setelah perang. Si Kyoo ini malah bepergian sendiri dengan seorang wanita
sambil naik kuda” jawab Tius sambil menahan tawa.
Saya juga tidak bisa menahan malu karena
terkuak sudah rasa cinta ini kepada wanita itu.
Kejadian ini berawal dari sejak
wanita itu membasuh mukanya ingga terlihat wajah aslinya. Disaat melihat
wajahnya, ada benih – benih cinta yang ada dihatiku, tetapi saya harus
menyimpan rasa cinta dalam – dalam. Dan setelah turun dari kuda, saya memegang
tangannya ketika turun dari kuda, rasa ini ingin keluar tapi harus saya pendam
baik - baik . Setelah itu juga dari tatapan terakhirnya ketika setelah saya
mengantarkan dia ke tempat medis kerajaan. Tatapan itulah yang tidak bisa kulupakan
sampai saat ini. Tiba – tiba Tius mengagetkan ku.
“DORRRR.......” hentakan suara Tius.
Langsung saya terkejut oleh hentakan suara yang dikeluarkan oleh Tius.
“Wah....wah ternyata Kyoo juga punya rahasia ya !!!.” ujar Tofus.
“Waduh.....tidak kok.... Saya tidak cinta kepadanya.” ujar saya sendiri untuk membela diri sendiri.
“Sudahlah......rasa cinta itu sudah terlihat dari wajahmu sejak kamu tersenyum
sendri ketika kamu meninggalkan dia di tempat medis kerajaan” ujar Tius.
“Ayolah.....Kyoo.......kamu itu
seorang pemberani dalam perang , tetapi kalau dengan wanita saja kalah. Kamu
berduel dengan 5 orang saja bisa apalagi dengan wanita itu” ujar Tofus. Setelah
mendengar perkataan dari Tofus semuanya tertawa termasuk saya sendiri. “Sudah –
sudah semuanya terbongkar semua” ujar saya. “Sudah tidak kuat lagi perutku,
sepertinya ada yang akan keluar” ujar Tius. Tak lama kemudian, terdengarlah
suara “Duuutt....” dari pantatnya Tius. Disaat itu juga semua prajurit yang
se-asrama keluar semua karena tidak kuat menahan bau dari kentutnya Tius.
Kami semua diluar hingga sore
hari. Merasa baunya sudah mereda, kami seluruh prajurit se-asrama menyerang
Tius dengan hingga terjadi perang di asrama. Perang ini terjadi hingga kita
semuanya lelah dan tertidur di kasurnya masing – masing.
Keesokan harinya, semua
prajurit dibuat heboh oleh pengumuman yang ada di papan pengumuman kerajaan
bahwa di malam hari akan diadakan pesta kemenangan karena perang yang dilakukan
kemarin telah mengahancurkan seluruh daerah pemberontak dan hanya tinggal
sedikit daerah saja. Tetapi semua prajurit tidak bisa menghabiskan waktu saja
karena harus membantu memanen yang ada di ladang dan perkebunan.
Saya lebih memilih di ladang
karena sudah terbiasa memanen jagung dan gandum. Ketika telah datang di ladang,
hanya warna kuning yang terlihat. Ladang sekarang sangat besar daripada ladang
yang dulu pertama kali ditanami. Saya segera mengambil mengambil karung untuk
mengambil jagung yang matang. Saya sempat kewalahan karena banyak jagung yang
belum dipanen.
Mengambil jagung, memasukkan
dalam karung, karung penuh, diikat dan diletakkan tempat yang disediakan.
Itulah kegiatan yang terus menerus hingga suatu kejadian ketika saya melihat
seorang wanita yang ingin mengambil sebuah
jagung tetapi tidak bisa merainya. Saya langsung mengambilnya dan memberikan
kepadanya, ketika kulihat wajahnya, saya melihat wajah yang sama ketika saya
makan bersama ia, menurunkan ia, dan ketika di tempat medis kerajaan.
Rasa rasa ini sangat ingin kelua
tetapi saya masih menahannya. Ia tidak sendiri tetapi bersama – sama temannya
yang mungkin sesama medis kerajaan. Karena ketika pendataan para tawanan, saya
melihat ia memilih medis kerajaan. Ia tersenyum malu ketika melihat saya dan
berlari menuju teman – temannya. Ketika ia akan pergi, ia memalingkan wajahnya
ke belakang.
Saya melamun pada saat itu,
lalu ada suara ‘Doorr’ dari belakang. Sontak saya langsung terkejut mendengar
suara itu. “Melamun terus......sampai kapan melamun terus, dari malam sampai
sekarang” ujar Tius. “Sudahlah......sama seperti kamu, sama persis malahan.”
ujar Syrt. “Diamlah kalian......kalian tidak melihat Kyoo yang sedang jatuh
cinta dengan seseorang” ujar Tofus.
Saya menggaruk – garuk kepala karena
menanggung malu. “Sudahlah......kapan kita bisa menyelesaikan tugas
ini.....saya sudah tidak sabar dengan pesta kemenangan” ujar Tofus. Akhirnya
kami melanjutkan pekerjaan ini hingga semua jagun sudah terambil semua.
Setelah memanen jagung,
kami berganti memanen gandum. Kita mengambil beberapa tali untuk mengikat
batang – batang gandum yang sudah dipotong dari tanah. Tanah yang digunakan
untuk dibuat menanam jagung dan gandum sangat subur hingga dalam beberapa bulan
saja bisa memanen hingga 2 kali.
Setengah tanah dari gandum telah
dipanen, sangat lama untuk memanen seluruhnya apalagi tanah ladangnya begitu
luas. Banyak prajurit yang ikut serta memanen di ladang dan di kebun. Beberapa
saat kemudian seluruh tanah gandum telah dipanen dan hanya menyisakan tanah
yang terdapat banyak sekali sampah.
Setelah beristirahat untuk
mengisi ulang tenaga kami, kami melanjutkan untuk membersihkan daerah ladang.
Kami membawa beberapa alat untuk mengubur kembali sampah organik ini untuk
menjadi pupuk. Tidak merasa kita bekerja dari pagi hingga siang hari. Lonceng
untuk menandakan waktu makan siang telah tiba. Kami segera membersihkan diri
dan segera makan siang.
Disaat makan siang tiba,
Tius selalu yang menjadi pertama datang karena dia selalu tepat waktu dalam hal
makanan. Kami mengantri untuk mengambil jatah makan siang kami. Setelah
mendapatkan jatah makan siang kami menuju meja yang biasa kami gunakan untuk
makan bersama. Kegiatan ini setiap hari selalu dilakukan mengingat para
prajurit telah menjaga daerah perbatasan. Makan siang ini diberlakukan beberapa
bagian prajurit, jadi tidak semua prajurit langsung mengambil jatah makan
siang.
Setelah makan siang, kami
menuj uke ruang ganti kami untuk berganti seragam prajurit karena hari ini kami
bertugas di perbatasan bagian timur. Saya membawa pedang yang selalu kubawa,
tameng, dan beberapa pisau kecil. Teman – teman juga bertanya mengapa harus
membawa pisau kecil. Saya hanya menjawab hanya untuk berjaga – jaga. Setelah
kami menyiapkan semua peralatan kami, kami segera menuju ke perbatasan timur.
Kami bertugas hingga malam hari, ketika telah malam hari kami digantikan oleh
pemanah kerajaan yang sangat lihai dengan urusan memanah.
Beberapa pengintai juga
dipanggil untuk berganti tugas, pengintai yang datang juga ikut serta dalam
pesta kemenangan. Saya bertanya kepada salah satu pengintai apa saja yang
mereka lakukan. Pengintai itu menjawab mengintai dari siang menuju ke malam dan
malam menuju ke siang. Untuk menjadi pengintai juga tidak mudah untuk pengintai
yang baik. Harus menguasai medan dan harus berpikir cepat dalam segala hal.
Kami pulang ke asrama untuk
berganti pakaian. Setelah berganti pakaian. Di saat menuju ke acara pesta
kemenangan, kami saling bercakap – cakap.“Apa yang kamu lakukan nanti Tofus”
tanya Tius. “Ya...mungkin dengan pasanganku untuk mengajak makan bersama dan
berdansa bersama – sama” jawab Tofus. “Ini adalah waktumu, Kyoo. Ajaklah dia
makan bersama dan berdansa bersama. Buatlah dia cinta kepadamu !!” ujar Syrt.
“Sudahlah......jangan pikirkan itu, saya juga masih belum yakin” ujar saya.
“Kamu itu sudah menyerah di awal padahal kamu belum melakukannya”ujar Tius.
Akhirnya kami telah sampai ke
acara pesta ini, kami berpencar entah mau kemana. Tofus mencari pasangannya,
Tius menuju ke tempat pengambilan makanan, Syrt malah berbicara dengan
seseorang. Dengan tekad yang kuat dan dari dukungan oleh sahabat, saya mencari
wanita itu untuk mengajak makan bersama atau berdansa. Saya terus mencari
tetapi saya tidak menemukannya sama sekali.
Saya hampir putus asa karena
tidak menemuka ia, tetapi disaat bersamaan ada yang terpikirkan oleh saya
dimana seluruh para medis. Saya langsung pergi ke tempat para medis berada.
Ketika saya masuk, banyak sekali teman – teman perang yang belum lekas sembuh
dari lukanya, banyak para medis yang tidak ikut pesta karena harus merawat para
korban perang. Ketika melihat – lihat teman – teman perang, saya melihat ibu
dan ayah saya yang masih dalam ruang perawatan. Saya berkata dalam hati apakah
kedua orang tuaku masih hidup. Ketika saya menuju kesana, saya mendapati wanita
itu sedang berada. Saya harus mencoba menahannya dulu.
Ketika saya tanyai wanita
itu mengapa kamu lama bersama dengan orang ini ?. Wanita itu menjawab ia sangat
haru mendengarkan cerita dari orang itu, ia bercerita dari dikeluarkan kerajaan
dan bertemu dengan anaknya yang lama tidak berjumpa. Saya bertanya lagi, apakah
orang ini memberikan nama anaknya ? . Dia menjawab iya, orang itu mengatakan
Kyoo. Saya bertanya lagi, apakah wanita disebelahnya itu masih hidup. Dia
mengatakan semua masih hidup, jika telah meninggal ia pasti telah ruang mayat.
“Apakah kamu tahu Kyoo itu siapa?”
tanya saya. “Saya tidak tahu apapaun dengan yang namanya Kyoo” jawab dia. “itu
adalah nama saya yang diberikan oleh ayah dan ibu” jawab saya. Ia langsung
terkejut terhadap yang saya katakan. Saya lalu menyerahkan buku yang berisikan
tentang masa laluku “Bacalah buku ini mengetahui masa lalu orang ini” uajar
saya sambil memberikan bukunya. Ia lalu membaca dengan sangat terperinci, saya
sedang melihat ayah yang sedang tidur. Beberapa saat kemudian dia, terkejut
dengan salah satu isi dari buku ini.
“Mengapa kamu terkejut ?”tanya
saya. “Saya mendengar dari nenek bahwa nenek ditemukan di sungai oleh kedua
orang yang sangat miskin. Tetapi hanya itulah cerita yang masih kuingat, dan
ternyata disetiap keturunan raja pasti ada warna merah di jidat atas dan
mendekati rambut.” Jawab dia. “Siapakah namamu ?” tanya saya. “Nama saya adalah
Vity” jawab dia.”Apa yang membuatmu bergabung ddengan medis kerajaan ?”tanya
saya. “Karena disaat orang tua masih hidup, mereka menginginkan saya jadi para
medis kerajaan, kedua orang tuaku tersulut oleh berita yang mengabarkan bahwa
pemimpin kami yang dulu telah terbunuh, akhirnya kami mengikuti dan bergabung
dengan pemberontak. Disaat perpecahan antar pemberontak, banyak sekali prajurit
yang terluka namun saya tidak bisa menolong karena tidak ada ilmu yang saya
milki pada saat itu” jawab Vity.
“Apakah kamu pernah kehilangan
orang yang kamu sayangi selain orang tua dan teman – temanmu” tanyaku. “Tidak
pernah......tetapi jika kamu tidak menolongku pada saat itu, saya sudah
menunggu kematian datang kepadaku, engkau telah menyelamatkan nyawaku. Apalagi
pada saat penyergapan, saya mengagumi keahlianmu dalam menggunakan pedang,
setelah itu saya harus mengambil tindakan berani lainnya seperti melemparkan
tamengmu untuk menjatuhkan pengguna kuda. Itulah yang membuatku jatuh cinta
kepadamu karena menyelamatku dan keberanianmu” jawab Vity.
“Apakah ini benar ?” tanyaku
untuk menyakinkan pernyataan Vity. “Ya....benar sekali, disaat kamu memberikan
ikan itu, saya merasa jatuh cinta tetapi saya harus memendamnya karena masih
baru melihatmu. Disaat saya menyuruhmu untuk menungguku, saya melatih
kesabaranmu untuk menungguku padahal saya hanya mencuci muka saja. Tetapi kamu
tetap menunggu saya hingga selesai. Salah satu saya memilih medis karena saya
siap mengobatimu kapan saja.“ jawab Vity dengan sangat yakin.
“Boleh saya menjadi pasanganmu !!”tanyaku.
“Boleh saja” jawab Vity. Disaat itulah saya sering berbicara Vity jika selesai
bertugas. Pernah disuatu har,i saya memperkenalkan Vity kepada Ford. Ford
menerimanya dengan senang dan memeluk Vity seperti ibunya sendiri.
Hari demi hari telah
terlewati, raja memanggil seluruh prajurit di halaman. Raja berbicara bahwa
akan mengadakan pesta lagi karena pangeran akan segera menikah malam ini, raja
juga mengadakan pernikahan massal untuk seluruh prajurit. Hal ini yang tidak
bisa ku sia – siakan untuk segera melamar Vity. Malam telah tiba, saya menuju
ke tempat Vity tinggal. Beberapa saat kemudian, ia keluar, saya lihat panorama
kecantikan yang tiada tara.
Kami berbincang di pelataran
rumah Vity karena acara yang belum dimulai. “Apakah engkau siap untuk menikah
?” tanya saya. “Saya sudah siap sejak awal, inilah saat yang kita tunggu”.
Lonceng kerajaan telah berbunyi, namun suara lonceng yang dikeluarkan tidak
berirama. Saya segera menuju ke tempat lonceng berbunyi tetapi dicegah oleh
Vity, “Ini pedangmu, kamu hampir lupa, tetapi bolehkah saya ikut” tanya Vity
sambil mengingatkan. “Terima kasih telah mengingatkan tentang pedangku, tetapi
engkau lebih baik di rumah saja, demi keselamatanmu”. jawab saya. “Iya, saya
paham dengan perintahmu ini, jaga dirimu ya” ujar Vity dengan senyuman khas
nya.
Setelah dari rumah Vity, saya
segera menuju ke tempat lonceng itu berada untuk mengecek apa ayang terjadi
disana. Sesampai disana bagaimana kagetnya karena yang bertugas di bagian
lonceng telah pingsan. Saya mencoba untuk membangunkan dia, tetapi tidak ada
respon. Setelah itu saya menuju ke puncak dimana seluruh bagian kerajaan
terlihat jelas. Di saat sesampai di lonceng, saya langsuung disergap oleh
seseorang dari depan, duel tak bisa terhindarkan. Saya menang dengan mudah.
Setelah mengtahui bahwa
ternyata ada penyusup saya langsung melihat bagian tembok – tembok kerajaan dan
para pemanah kerajaan tidak terlihat sama sekali, hanya terlihat beberpa
prajurit yang dikenal turun dari tembok kerajaa. Karena merasa tidak aman, saya
langung mengoyangkan lonceng dengan banyak yang menandakan dalam keadaan
bahaya. Banyak prajurit yang keluar dari pesta dan langsung bersiaga semua.
Saya langsung mengecek ke
rumah Vity agar dia baik baik saja. Di saat akan menuju ke rumah Vity, saya
berduel dengan 3 orang penyusup kerajaan. Duel ini sangat berat, saya hanya
membuat para penyusup itu pingsan saja tanpa membuatnya mati. Saya segera
memanggil Vity untuk keluar, dia terkejut karena mendengar teriakanku. Ia
sempat ingin bertanya tetapi saya langsung menariknya agar segera menjauh
tembok dari kerajaan.
Setelah menarik ia dan cukup
jauh, saya menjelaskan mengapa saya menarik kamu, ia paham yang saya katakan
hingga saya menyuruh untuk ke tempat medis kerajaan karena lebih aman. Setelah
saya menyuruh Vity, bagaimana saya tidak tergesa – gesa karena disaat itu
kerajaan mengadakan pesta. Setelah menuju ke istana, saya segera mencari
sahabat. Setelah bertemu dengan Tius, Syrt, dan Tofus, saya langsung berbicara
kepada raja.
Setelah berbicara dengan
raja, raja menyuruh para prajurit untuk bersiap – siap. Seluruh prajurit
menyuruh warga yag ambil bagian pesta agar berlindung di istana raja. Setelah
itu para prajurit segera keluar dari istana kerajaan untuk melihat apa yang
terjadi. Betapa terkejut para prajurit setelah melihat penyusup yang tidak
dikenal itu. Akhirnya telah terjadi duel yang tidak bisa terhindarkan.
Beberapa saat kemudian seluruh
penyusup telah ditaklukkan, mereka dimintai keterangan mengapa menyusup di
kerajaan ini. Mereka tidak mau memberikan penjelasan apapun, raja sebelumnya
telah mengetahui bahwa penyusup itu pasti berasal dari kerajaan Rogurt. Tak lama
kemudia salah satu dari penyusup berkata bahwa kalian akan mati sekarang.
Tak lama kemudian, terdengar
suara dentuman meriam dari luar tembok kerajaan dan hingga tembok itu runtuh
karena terkena peluru yang dikeluarkan meriam. Raja langsung menyuruh pasukan
untuk segera memakai peralatannya perang. Saya langsung berlari menuju ke
asrama untuk memakai peralatan perang, setelah memakai semua kami langsung
berlari keluar, terjadi perang antara kubu kerajaan Mazaine dan kubu kerajaan
Rogurt.
Banyaknya pasukan dari Rogurt
membuat kita cukup kewalahan apalagi disaat malam hari. Namun para pemanah
kerajaan menunjukkan kemampuannya lagi, mereka sangat dibutuhkan ketika perang
mendadak seperti ini. Sebagian pasukan menuju ke pintu belakang untuk mengevakuasi
seluruh warga yang ada di kerajaan. Tetapi beberapa saat kemudian, pasukan dari
sekutu kerajaan Mazaien juga datang karena menerima surat dari raja.
Dan akhirnya seluruh pasukan
dari kerajaan Rogurt telah ditaklukan, para medis kerajaan membawa para
prajurit yang terluka untuk segera diobati, ketika perang, salah satu musuh
menyabet tangan saya hingga banyak mengeluarkan darah. Saya langusung
dievakuasi karena tidak bisa berdiri. Saya langsung pingsan ketika itu.
Keesokan harinya, saat
terbangun, Vity tertidur di pundakku dengan posisi duduk. Saya tersenyum karena
dapat melihat langsung Vity ketika tertidur. Tak lama kemudian, Vity juga
terbangun tersenyum malu karena saya melihatnya ia langsung pada saat tidur.
Saya bertanya kepada Vity apakah lukaku sangat parah. Ia menjawab bahwa lukaku
cukup panjang dan cukup dalam hingga mengeluarkan banyak darah, luka ini juga
langsung dijahit karena utnuk menghentikan aliran darah yang keluar, tetapi
beruntung kamu pada saat itu pingsan, hal ini yang membuat mudah untuk menjahit
lukamu. Setelah itu saya bertanya apakah saya boleh untuk pergi dari sini. Ia
menjawab boleh saja.
Sebelum saya pergi saya pergi
saya mencium kening dari Vity karena saya masih sayang terhadapnya. Setelah
dari tenda sementara medis, saya langsung mencari raja untuk berbicara apa yang
terjadi. Namun saya dicegah oleh beberapa prajurit yang mengatakan bahwa raja
sedang beristirahat karena pingsan. Saya paham yang dimaksud oleh prajurit itu.
Akhirnya saya membantu untuk mengevakuasi korban – korban yang belum dievakuasi
oleh para medis kerajaan.
Setelah saya mengevakuasi
semuanya, saya beristirahat sejenak untuk melepas lelah. Di saat beristirahat,
Vity menawarkan minuman kepada saya, kami akhirnya meminum bersama. “Apakah
kita akan jadi menikah ?” tanya Vity. “Belum tentu juga, tetapi kita tidak akan
terlepas oleh apapun karena kita sudah terikat oleh cinta” jawabku. “Biasa
kamu......suka berbicara begini” jawab Vity sambil tersenyum.
Setelah meminum, kami
bekerja lagi. Saya lalu menuju ke tembok kerajaan yang runtuh. Raja sudah
berada di tembok kerajaan yang runtuh karena terkena meriam. Raja menyuruh
prajurit yang tersisan untuk menebang beberapa pohon untuk dijadikan dinding
sementara. Tetapi sebelum itu, kami menyingkirkan reruntuhan tembok ini dan
menghancurnya untuk bisa digunakan kembali.
Tak lama kemudian, kami
menuju ke hutan untuk menebang beberapa pohon yang tinggi dan sudah tua
sehingga tidak mengganggu ekosistem karena setelah kami menebang, kami menanam
kembali beberapa pohon. Satu, dua, tiga, empat pohon yang terus dibawa dari
hutan menuju ke kerajaan. Saya tidak boleh terlalu memaksakan karena luka yang
didapat harus dijahit. Setelah hari menuju tengah hari, kami semua kembali ke
kerajaan untuk beristirahat lagi.
Setelah beristirahat, kami
tidak makan terlebih dahulu karena para koki kerajaan masih membuatkan makanan
untuk para korban. Jadi akhirnya kami bekerja lagi untuk membuat dinding
sementara. Setelah membuat dinding sementara, kami mengunakan kembali
reruntuhan yang sudah dihancurkan untuk melapisi dinding yang sementara ini.
Gerbang kerajaan juga hancur. Jadi kami harus bekerja 2 kali karena gerbang
kerajaan yang hancur.
Setelah melakukan semuanya,
lonceng kerajaan telah berbunyi yang artinya makan siang. Seluruh prajurit dan
para medis digabung karena banyaknya tempat yang digunakan untuk meletakkan
para korban, yang digunakan untuk tempat makan hanya 1 tempat saja. Setelah
mengambil jatah makan siang, tidak ada meja yang kosong, jadi saya harus makan
di luar karena tepat yang sangat sesak sekali.
Disaat bersamaan saya menemukan
Syrt, Tofus, dan Tius. Mereka menyuruhku untuk bergabung. Dan pastinya porsi
dari Tius harus dikurangi karena nanti kekurangan makanan. Setelah makan siang,
Mereka berbicara tentang apa yang terjadi ketika pesta. “Kyoo.. kamu dari mana
saja kemarin, mengapa di pesta kamu tidak terlihat “ tanya Syrt. Belum sempat
menjawab pertanyaan dari Syrt, Tofus langsung menjawab “wah....wah...pasti cari wanita itu ya” ujar
Tofus. Saya langsung tersenyum malu karena sudah ketahuan. Mereka tertawa
karena tahu maksudku. “Sudah terbongkar lagi, senangnya hati ini karena Kyoo
sudah punya pasangan” ujar Syrt. Setelah kami bercanda – canda kami
beristirahat ke asrama karena tidak ada lagi tugas yang diberikan oleh raja.
Kami buat waktu ini untuk memuluihkan keadaan akibat perang kemarin.
Keesokan harinya, para
petinggi dari sekutu kerajaan Mazaine datang di istana kerajaan Mazaine untuk
mengadakan rapat. Banyak parjurit dari kerajaan sekutu datang ke kerajaan
Mazaine untuk membantu kami. Saya akhirnya lebih rileks karena untuk memulihkan
luka. Tak terasa hari mulai siang sehingga. Semua prajurit meskipun dari
prajurit Mazaine maupun dari prajurit sekutu.
Setelah makan siang , saya
menuju ke bunker yang sekolah Ford untuk melihat apa yang terjadi. Saya bertemu
dengan ketua sekolahnya Ford. Ketua itu berkata bahwa Ford tidak trauma malah
ia bercerita tentang kebranianmu dalam berperang, hal ini yang menyebabkan Ford
begitu terkenal bahkan tidak ada musuh baginya. Saya menjawab tetapi disaat itu
saya melihat Ford yang dipukul. Ketua itu menjawab ohh...itu cuma bagian dari
drama yang dilakukan, itu bukan darah melainkan air yang diberi wana merah, air
itu dimasukkan kedalam kain, diletakkan
di hidung Ford dan ketika teman Ford meninju, air itu keluar.
Setelah saya berterima kasih
atas memberikan kondisi Ford sekarang, saya menuju ke asrama lagi, di saat saya
menuju ke asrama, para pasukan sekutu telah tiada di kerajaan tang berarti
rapat telah selesai. Saat ingin masuk ke dalam asrama, terdengar suara lonceng
hanya 3 samapi 4 kali yang artinya raja mengumpulkan para prajurit.
Sesampai di halaman kerajaan,
raja berkata bahwa saat yang akan dekat sekutu Mazaine akan menyerang sekutu
dari Rogurt tetapi bukan besok maupun lusa tetapi bisa jadi minggu depan.
Setelah para prajurit bubar, saya menuju ke tempat medis untuk bertemu dengan
Vity. Namun disaat bersamaa Vity keluar dan langsung merangkulku, saya
mengatakan mengapa kamu menangis, Vity menjawab saya minta maaf karena tidak
bisa menyelamatkan kedua orang tuamu, ada seorang penyusub yang mengetahui
bunker para korban hingga satu per satu
korban disuntik mati.
Saya segera menuju ke sana
untuk melihat keadaan tempat medis pada saat itu, banyak prajurit yang berduka
karena keluarganya ada yang meninggal. Saya pada saat itu tidak bisa memendam
amarah saya karena kedua orang tua terbunuh karena penyusub itu. Hari berganti
hari, akhirnya hari yang ditunggu – tunggu telah tiba, kami bergabung oleh 2
sekutu yang berbeda tetapi bernasib sama karena ada serangan yang sangat
menyakitkan. Terdengar kabar bahwa sekutu kerajaan Rogurt bekerja sama dengan 4
sekutu lainnya untuk menyerang 2 sekutu yang baru bergabung dengan sekutu
Mazaine.
Kami memberikan tanda – tanda
untuk saling mengenal satu sama lain. Setelah memberikan tanda – tanda itu,
seluruh pasukan untuk bergabung dalam perang ini, kami berangkat disuatu tempat
untuk bergabung dengan sekutu yang lainnya. Tetapi sebelum itu, saya memberikan
buku yang dulu diberikan nenek dan buku yang salalu menjadi teman jika tidak
ada kegiatan lain. Saya mencium kening dari Vity untuk terakhir kalinya, karena
tahu pasti di perang ini banyak pasukan mati, saya juga berpesan kepada Vity
untuk menjaga Ford selamanya.
Tetapi lusa yang lalu sebelum
perang, seluruh prajurit yang ingin menikahi para pasangannya telah
dilaksanakan oleh raja dengan acara
pernikahan yang bersamaan dengan pangeran. Itulah kenangan yang tidak bisa
kulupakan karena melihat Vity yang dirias secara sangat cantik.
Akhirnya kami telah datang di
tempat perang yang sudah ditentukan, perang ini sangat besar sekali hingga
tidak terbayang banyak sekali korban yang berjatuhan apalagi ini tidak prang
dengan satu sekutu saja tetapi dengan banyak sekutu. Perang besar ini tidak
dapat terlelakkan, saya akan berjuang agar tetap hidup.
Tetapi disaat berperang, tubu
tidak bisa menahan rasa sakit, Tius telah meninggal dahulu karena tertusuk oleh
tombak musuh, Syrt dengan kepala yang terpenggal, dan Tofus tertusuk pedang
hingga tewas. Akhirnya saya bisa dengan mereka sampai mati, itulah janji kami
sejak dahulu. Harapanku hanya terdapat pada Ford dan bayi yang ada di kandungan
Vity. Saya menutup mata untuk selamanya.
Tamat