Friday, January 4, 2019

Darah Terakhirku



Darah Terakhirku



     “Ayo bangun !!!...., kamu selalu saja begini !! ujar komandan. “Iya...,maafkan saya”jawab saya kepada komandan.
          
       Di saat ini kerajaan terdapat pemberontakan yang mengakibatkan para prajurit terpilih harus melindungi masyarakat yang  masih setia kepada raja. Keadaan ini disebabkan oleh pendatang yang baru saja tinggal di kerajaan ini. Dia menghasut raja bahwa raja telah menyimpan pajak masyarakat hanya untuk kepentingan diriya dan keluarganya.
Padahal faktanya adalah setiap pajak yang dibayarkan oleh masyarakat akan berguna bagi kerajaan, seperti gaji para prajurit, gedung masyarakat, mengimpor bahan bangunan. Gedung masyarakat yang baru dibangun adalah perpustakaan kerajaan.
         Dia didukung oleh beberapa masyrakat yang iri, beberapa prajurit yang berkhianat dan pasukan yang berasal dari kerajaan luar.
         Prajurit yang terpilih diwajibkan untuk sumpah setia kepada raja dan kerajaan Mazaine. Saya juga termasuk dalam prajurit terpilih. Saya juga tidak bisa berkhianat karena saya hanya mempunyai nenek dan seorang bayi. Bayi ini ditemukan pada saat saya akan mengambil air di sungai Yurt. Sungai terkenal akan keindahan bawah airnya. Sekarang sungai Yurt hanya bewarna merah darah karena telah ada pertumpahan darah.
         Saya juga wajib untuk menghidupi kedua orang yang aku sayangi.

        Sudah banyak delegasi yang diterjunkan untuk merundingkan masalah ini, tetapi banyak juga yang sudah mati sebelum mencapai tempat yang terjadi konflik. Kini aku harus berjuang dan bertahan bersama teman – temanu yang masih setia kepada raja.
     Pangeran berinisiatif untuk terjun langsung ke lokasi yang terdapat konflik. Tetapi raja mengurungkan niatnya karena tersandung keselamatan pangeran sendiri.
   
     Hari demi hari telah terlewati, stok bahan pangan sudah hampir habis. Stok bahan pangan ini digunakan oleh keluarga raja sendiri, masyarakat yang masih setia, dan prajurit yang terpilih. Prajurit terpilih hampir tidak makan karena mengalah kepada masyarakat yang setia kepada raja. Raja pun tidak bisa tertidur karena harus berpikir masa depan kerajaan ini.
      Salah satu teman sesama prajurit berinisiatifutnuk meminta bahan makanan kepada kerajaan sekutu. Namun, raja menolak karena dapat memperburuk citra kerajaan dan kehormatan raja sendiri apalagi kerajaan Mazaine sendiri adalah kerajaan terkuat yang ada dalam sekutu tersebut.
    Aku juga berinisiatif untuk membuat ladang dan perkebunan untuk menjaga stok bahan makanan yang ada. Raja dan yang lainnya setuju untuk membuat ladang dan perkebunan. Ladang sendiri digunakan untuk menanam jagung dan gandum, dan perkebunan ditanam macam – macam sayuran dan macam – macam buah -buahan. Raja sendiri tidak bisa mengimpor bahan makanan karena tidak adanya pajak yang tersisa untuk membeli dari kerajaan ini.

   Hari demi hari telah berlalu, tanaman yang ditanam telah tumbuh dan memenuhi area ladang dan perkebunan.
        Raja berkata bahwa besok atau lusa kita bisa memanen hasil ladang dan perkebunan. Beberapa hari kemudian, musim panen telah tiba, beberapa prajurit yang diutus oleh raja untuk memanen hasil ladang dan perkebunan. Hari pertama, tidak ada kendala untuk memanen. Hari kedua, raja mendapatkan kabar dari para pengintai bahwa ada pergerakan pasukan yang tidak dikenal akan menuju ke ladang dan perkebunan.
       Raja pun akhirnya mengutus 100 pasukan untuk segera menuju ke ladang agar bisa membantu memanen hasil ladang dan perkebunan. Saya juga termasuk yang diutus oleh raja. Akhirnya prajurit yang diutus berangkat menuju area ladang dan perkebunan.
       Belum sempat kita memanen, para prajurit yang diutus raja untuk memanen telah ditawan oleh pasukan pemberontak, mereka meminta untuk mengambil seluruh hasil ladang dan perkebunan, dan selanjutnya melepaskan para tawanan.
      Saya memperkirakan bahwa jumlah pasukan pemberontak sekitar 500 prajurit, 100 pengguna pedang, 250 pengguna tongkat, dan sisanya pemakai kapak.
      Kita hanya membawa pedang, pelindung, badan, tameng dan sepatu. 50 pengguna pedang dan yang lainnya pengguna busur. Kita juga diberikan ilmu untuk masalah duel yang akan dihadapi di kemudian hari, dan ilmu itu sangat bermanfaat bagi kita semua pada saat ini.
    Perang tidak bisa terhindarkan, kita melawan teman sesama prajurit dan beberapa warga yang memberontak. Beberapa saat kemudian, seluruh pasukan yang diutus oleh raja selamat, sekitar 30 prajurit terluka, 20 prajurit patah tulang, 25 prajurit terluka parah. Para tawanan seluruhya selamat.
     Di kubu pemberontak banyak yang terluka dan tewas sisasnya mereka lari terbirit – birit untuk menghindari pertempuran.
Saya pun bersyukur selamat dari peperangan ini.
     Datanglah beberapa utusan raja untuk menjemput para prajurit terluka untuk dibawa ke kerajaan untuk dirawat. Mereka berkata ada pengintai yang melihat kami perang, sehingga ia segera berkata kepada raja bahwa kita dalam keadaan perang. Saya pun bersyukur karena ada pengintai yang berada di sana.

     Prajurit yang masih tersisa membantu menyingkirkan korban meskipun sudah tewas maupun yang masih hidup perang meskipun itu dari kubu sendiri dan kubu pemberontak agar tidak mengotori ladang dan perkebunan. Setelah menyingkirkan semua korban, prajurit yang tersisa membantu memanen hasil ladang dan perkebunan.
     Cukup banyak hasil yang didapat setelah memanen hasil ladang dan perkebunan. Setelah sudah cukup untuk mengambil hasil ladang dan perkebunan, beberapa orang kembali ke kerajaan dan kembali ke ladang dan perkebunan lagi untuk mengambil sisa – sisa panen yang belum diambil. Sebagian prajurit yang tersisa menjaga sisa panen yang belum diambil.

     Saya dan teman saya berkeliling untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal disini. Dan ternyata tidak ada yang tersisa korban yang tertinggal. Dan akhirnya para prajurit yang dari kerajaan telah datang kembali ke ladang untuk mengambil sisa – sisa panen yang belum diambil dan menjemput kami. Akhirnya seluruh prajurit yang tersisa selamat hingga ke kerajaan.

        Keesokan harinya, ada laporan yang berasal dari para medis kerajaan yang mengobati para korban perang, meskipun korban dari utusan raja dan dari pemberontak.
        Korban dari pemberontak berjumlah 289 orang. Korban ini terdiri 59 tewas, 71 luka berat, 151 luka ringan / cedera. Para korban dari pemberontak akan dirawat dengan yang semestinya.
         Bahan makanan yang terkumpul kemarin akan dibagikan gratis kepada penduduk sekitar dalam jumlah banyak agar lama untuk meminta bahan pangan lagi kepada kerajaan. Saya pun berganti posisi sebagai penjaga perbatasan antara pengikut setia dengan para pemberontak. Jarak antara pemberontak dan kerajaan sendiri adalah 2 Mil.

        Pergantian tugas mulai besok karena masih banyak pasukan pengganti yang cedera karena masih dalam perawatan pasca setelah perang kemarin. Akhirnya saya dengan beberapa teman yang lainnya berunding tentang apa saja yang harus dipersiapkan setelah pergantian tugas.

      “Apa yang harus kita lakukan besok” ujar saya. “Mungkin juga kita harus berkeliling mengecek seluruh barak yang terdapat pada perbatasan” jawab Tofus dengan santainya.            “Mungkin kita harus membuat jebakan agar bisa meringankan beban kita”jawab Tius dengan penuh optimis.
      “Tetapi dengan hal itu juga kita harus berhati – hati terhadap kelicikan dari para pemberontak”jawab Syrt.
             “Kyoo....., Apakah kamu tahu berapa pengintai yang masih setia kepada raja tetapi hanya daerah perbatasan barat?”tanya Tofus kepada saya. “Mungkin sekitar 10 pengintai yang berada di perbatasan barat.” Jawab saya. “Oke – oke mari kita menuju ke perbatasan barat karena kita dibebastugaskan sementara oleh raja karena perang kemarin” kata Syrt.
 “AYO....”kata mereka dengan kompak.
              Kami pun segera menuju ke perbatasan sebelah barat untuk melihat medan yang akan dihadapi.
        Tak lama kemudian, kami telah sampai ke perbatasan sebelah barat. Tofus dan Syrt menanyakan kepada salah satu komandan yang ada disana.
      “Pagi komandan......, Daerah manakah yang paling deka dengan pemberontak” tanya Tofus. “Oh... Kalian ya. Daerah pemberontak yang paling dekat ada dua daerah yaitu daerah Muys dan daerah Poytr”jawab Komandan.
          “Ada berapa perang yang kalian hadapi”tanya Syrt. “Tidak ada perang yang terjadi disini, tetapi beberapa prajurit disini melihat ada beberapa anggota pemberontak yang lari sangat tergesa – gesa, saya pun berpikir mungkin mereka berlari karena hewan buas dan ternyata perang kalian di ladang dan perkebunan” jawab Komandan
      “Ahh.... Jangan terlalu meninggikan kami, kami juga dilatih untuk bisa duel meskipun lebih dari seseorang” ujar Tofus. “Oh... jadi begitu, bagaimana keadaan kalian sekarang, apakah kalian masih cedera”tanya komandan. “Tidak komandan, kami sudah pulih dari cedera dan trauma yang dialami” jawab saya. “Oke... Selamat kepada kalian dan selamat datang ke perbatasan sebelah barat”sambutan dari Komandan. “Terima kasih juga karena telah memberikan apa yang terjadi dan sambutan dari komandan” ujar Tius.

        Kami ke perbatasan hanya berbekal sebilah pedang dan tameng untuk berjaga – jaga bila terjadi sesuatu. Kami pun melanjutkan berkeliling perbatasan bagian barat. Tak lama kemudian kami mendengar suara dentuman dari arah pemberontak. Kami sontak langsung menghindar.
    “DUARRR........”suara dentuman.
    Kami pun was – was karena suara ini dan akhirnya beberapa pasukan pemberontak telah menunjukkan diri. Sudah pasti akan terjadi perang. Kami bersiap siap dengan peralatan perang yang sudah dipersiapkan.
      Suara dentuman itu terus berlanjut hingga membuat sebagian pasukan hampir tidak ingin menunjukkan kepala mereka. Kami juga menyelinap di antara dinding untuk menyelamatkan diri. Saya melihat ada pergerakan dari arah pemberontak menuju ke perbatasan, mungkin sekitar 1.000 pemberontak dengan meriam yang terus menerus menembaki perbatasan.
       Saya langsung berteriak kepada para pasukan untuk bersiaga karena ada pergerakan dari arah pemberontak. Perang pun tidak bisa terhindarkan. Saya sudah langsung berhadapan dengan 5 orang pemberontak, saya langsung membilas mereka tanpa rasa ampun dan saya merasa bahwa ilmu yang diberikan sangat berguna sekali.
        Perang ini berlangsung lama hingga lengan tanganku merasa sangat kaku sekali karena untuk menahan getaran dari pedang dan tameng yang kubawa. Untungnya raja mengantar 700 pengguna tombak. Beberapa saat kemudian, perang pun mulai berangsur – angsur pulih dengan beberapa luka yang berada di tangan dan  di bagian dada.

        Di kubu pemberontak juga tidak ada henti – henti untuk mengirimkan pasukan mereka dan berpikir kita akan mudah menyerah begitu saja. Saya pun mendengar teriakan dari komandan untuk menjauhi perbatasan dan mengutuskan seseorang ke raja untuk meminta bantuan pasukan tambahan.
       Aku, Tius, Syrt, Tofus dan teman yang lainnya segera mundur menjauhi perbatasan untuk menuruti perintah dari komandan bagian perbatasan barat.
         Bantuan dari raja telah datang dan komandan mengatur strategi untuk mengurangi kerugian yang dialami.
       Strategi yang diterapkan ada 2 baris bagian kanan dan kiri pengguna tombak untuk menusuk pertahanan atau yang disebut juga Pusher. Dan 3 baris tengah hanya pengguna pedang.
         Saya, Tius, Tofus, dan Syrt bagian tengah karena yang dibawa hanya sebilah pedang dan tameng.
        Komandan segera memanggil mundur pasukan penahan dan menyuruh pasukan yang sudah dipersiapkan untuk merangsak maju ke depan. Para Pusher melakukan tugasnya dengan baik sehingga formasi yang dibuat musuh kocar – kacir karena bingung untuk menyelamatkan diri.
      Satu per satu musuh mulai meninggalkan perang, dan perang telah berakihr sudah.
       Banyak prajurit yang gugur karena belum ada persiapan perang. Para medis kerajaan pun kesini karena harus cepat tanggap kepada para korban.
       Saya luka dibagian tangan, dada, dan kaki. Syrt luka dibagian kepala dan tangan. Tius luka dibagian punggung, tangan, dan kepala. Tofus luka dibagian dada, kaki, dan kepala. Sebagian besar luka pada kepala karena terkena pukulan dari benda tumpul seperti sebilah kayu.
       Saya merasa masih bisa untuk membantu menyingkirkan para korban. Saya melihat begitu dahsyatnya perang yang dialami tadi, banyak potongan tubuh yang berceceran dimana – mana, saya juga tidak bisa menahan bau busuk. Saya juga harus menahan bau ini untuk menolong teman – teman yang terluka parah.

        Beberapa saat kemudian, raja dan para petinggi negara datang ke tempat yang terjadi perang. Komandan pun segera menghormati raja. Kemudian raja berbincang dengan komandan tertinggi kerajaan mungkin untuk masalah keamanan.
         Saya pun masih tetap menolong teman – teman meskipun itu dari pemberontak maupun dari kawan sendiri. Setelah semua sudah disingkirkan, para prajurit yang masih hidup ditugaskan langsung dari raja untuk berjaga disini sementara.
         Saya tidak menolak perintah dari raja, akhirnya dengan berat hati untuk berjaga disini dan mengambil beberapa perban untuk mengikat luka yang ada di tangan dan kaki. Luka dibagian dada tidak begitu parah karena hanya goresan saja.
         Beberapa saat kemudian, para prajurit yang berjaga sementara diperintah untuk segera menaiki kereta kuda yang sudah dipersiapkan. Hal itu terjadi karena ada pasukan pengganti dari kerajaan. Saya pun pulang dengan selamat juga.
    
            Hari demi hari telah terlewati dan tidak ada perang yang terjadi setelah perang yang berada di perbatasan bagian barat. Saya, Tius, Tofus, dan Syrt pulih dari luka yang dialami dan disarankan untuk beristirahat sejenak agar bisa memulihkan luka yang lebih maksimal lagi. Saya tidak bisa melawan perkataan dari para medis karena memang hal itu sangat penting bagi saya dan teman – teman yang lain. Jadi dihari itu saya dan teman – teman hanya berada kamarnya masing – masing.
    
     Keesokan harinya saya beserta dengan teman – teman diperbolehkan untuk beraktivitas seperti biasanya. Setelah itu pun saya tidak bisa mengiya – iyakan hal ini karena saya begitu senang jika melihat pemandangan kerajaan. Saya juga harus membawa sebilah pedang dan tameng untuk berjaga – jaga tetapi saya juga tidak boleh sangat lelah karena dapat membuat luka yang baru disembuhkan akan lebih parah lagi jika terlalu lelah.
      Saya berkeliling dengan berjalan dan bersama dengan sahabat yang setia.
     Tidak lama kemudian saya mendengar kabar bahwa ada banyak pasukan pemberontak yang menyerah dan ingin bergabung dengan pasukan kerajaan dari beberapa warga.
         Saya bersama teman – teman langsung menuju ke kerajaan untuk melihat langsung para pasukan pemberontak yang menyerah.
       Setelah sampai di kerajaan, saya menghitung sekitar 139 orang. Beberapa mereka adalah prajurit yang dulu pernah bertugas di kerajaan dan sekarang mereka telah menjadi pemberontak. Ia berkata bahwa di saat ini di daerah pemberontak telah terjadi pernag saudara antar pemberontak. Perang ini mengakibatkan banyaknya korban yang berjatuhan.
         Korban yang paling banyak berasal dari mantan prajurit kerajaan. Di saat itulah prajurit yang masih hidup harus menginap di penjara tanpa makanan apapun. Mereka seperti binatang yang tidak terawat hingga banyak yang mati bergelimpangan karena kelaparan.
        Banyak orang yang dipenjara karena adanya pasukan yang datang ke daerah pemberontak untuk mendukung beberapa perang sehingga sebagian orang yang lemah harus menginap di penjara sebagiannya lagi bekerja sebagai budak. Ia tidak melakukan apapun selain berharap ada yang datang membantunya.
         Di suatu saat, ia dan beberapa temannya akan memainkan beberapa skenario yang membuat mereka terlepas semua. Skenario dimulai dengan ada yang perutnya sakit, di saat menuju ke suatu ruangan dan mengambil sesuatu. Ia menunggu temannya kembali ke penjara. Ternyata temannya tidak kembali sampai ia tahu bahwa temannya telah mati karena prenag yang dialaminya.
         Ia sedih karena tidak bisa menolong dan balas dendam karena ia tidak bisa keluar dari penjara.
         Disuatu hari, ada penjaga yang lengah, kunci yang dia pasang disabuknya terlepas hingga mengenai dada seseorang yang berada dalam penjara sehingga tidak menimbulkan suara apapun. Penjaga itu langsung pergi begitu saja tanpa memerhatikan disekelilingnya. Ia langsung mengambil kesempatan emas ini. Ia langsung bebicara kepada para prajurit yang berada di penjara untuk segera untuk pergi dari sini.
          Di malam harinya, ia beserta teman – temanya pergi dari penjara dengan berlari, banyak teman yang harus digendong karena tidak bisa berjalan disebabkan oleh tidak ada makanan yang harus dimakan.
       Ia terus bercerita mengenai dirinya dan teman – temannya.
      Ia dikejar oleh para penjaga dan kaveleri yang berjaga malam hari. Banyak teman – temannya yang terbunuh langsung dan juga banyak mati karena tidak kuat untuk berjalan menuju kemari. Di sampai pintu gerbang kerajaan, ia ditolong oleh para pemanah kerajaan. Di sampai inilah ia berhenti bercerita dan langsung pingsan.
      Sontak raja langsung memanggil para medis dan menyuruh para pekerja dapur untuk segera memasakkan makanan untuk meraka. Raja juga menyuruh para penjahit untuk memberikan mereka baju. Raja juga menawari saya dan teman – teman untuk makan bersama raja. Saya juga tidak menolak tawaran dari raja untuk makan bersama karena saya juga belum makan dari pagi tadi.
        Setelah para pekerja dapur memberikan makanan, para teman baru ini begitu lahapnya memakan makanan yang ada sehingga suasananya seperti masih kecil dulu, banyak makanan yang tumpah dan baju berlepotan karena terkena makanan. Raja pun tersenyum karena banyak orang yang senang akan hal ini.
       Saya pun tidak bisa menahan tawa karena berbincang dengan salah satu teman baru ini. Di saat setelah makan, mereka digiring bersama untuk menuju ke kolam mandi kerjaan untuk segera mandi bersama. Saya bersama teman – teman tidak bisa mandi dahulu karena masih tahap penyembuhan luka.
        Saya melihat bagaimana serunya suasana saat itu karena banyak teman baru yang bersama sama mandi di satu kolam yang sama, banyak yang bercanda gurau inilah yang membuat raja tersenyum.
         Setelah mandi mereka digiring kembali ke ruang ganti yang sudah disiapkan baju oleh para penjahit. Tak lama kemudian mereka keluar dengan begitu senang. Setelah mereka ganti, mereka langsung digiring ke halaman kerajaan. Saya berkata kepada raja mengapa mereka harus menuju ke halaman kerajaan. Raja menjawab mereka akan diambil sumpahnya dan melantik mereka menjadi pasukan kerajaan.
       Setelah raja melantik dan disaksikan oleh seluruh masyarakat yang ada, raja berkata kepada mereka semua untuk harus percaya kepada diri sendiri dan tidak boleh melanggar janji lagi. Saya pun masih tidak percaya dengan hal ini dan saya juga berkewajiban untuk menjaga keluarga raja dan penjabat negara.
       Keesokan harinya, mereka dilatih oleh komandan yang duel yang pernah diajarkan oleh saya dan teman – teman yang lainnya. Saya dan teman – teman lainnya berkeliling kerajaan dan melihat pemandangan alam dari atas dinding kerajaan. Betapa kagetnya saat saya melihat ke luar dinding, banyak orang yang lari karena mungkin sama ceritanya yang diceritakan teman baru ini. Para pemanah kerajaan langsung menembaki para kavaleri pemberontak hingga mereka langsung kembali ke daerah pemberontak lagi.
        Gerbang kerajaan telah dibuka dan mereka diterima oleh raja lagi. Kejadian ini berulang terus hingga 5 hari kedepan. Saya menghitung kurang lebih sekitar 300 orang. Saya pun meminta ijin kepada raja untuk menyelidiki daerah pemberontak.
           Raja sempat menolak ijin saya namun Tofus memberikan penjelasan secara rinci hingga raja mengijinkan saya beserta teman – teman utnuk menyelidiki daerah pemberontak. Sebelum saya berangkat, saya bertanya – tanya kepada teman teman baru bagaimana cara bisa berbaur dengan mereka. Jawab dari mereka adalah kita harus berpakaian yang sangat lusuh dan sangat kotor atau dengan berpakaian ciri khas pasukan pemberontak.
     Saya lebih memilih berpakaian yang sangat lusuh dan kotor daripada berpakaian khas pemberontak. Kami langsung menuju ke para pencuci kerajaan.
        Para pencuci kerajaan ini tidak pernah mengeluh dalam masalah mencuci baju, biasanya yang dicuci adalah pakaian bekas para prajurit yang terluka. Saya meminta ijin untuk mengambil beberapa pakaian yang kotor dan lusuh. Setelah itu saya dan teman teman berganti pakaian untuk bisa menuju ke daerah pemberontak.
      Sebelum berangkat, kami membawa sebilah belatih untuk berjaga – jaga. Tak lama kemudian kami berangkat menuju ke daerah pemberontak dengan berjalan kaki.
           Beberapa saat kemudian kami telah sampai di daerah pemberontak. Kami harus mengendap – endap agar tidak ketahuan oleh para prajurit disana. Kami melihat pemandangan yang sama persis dengan yang dikatakan oleh teman baru itu. Saya bersama dengan teman – teman segera menuju ke penjara dan ingin membebaskannya segera.

        Namun niat itu kami urungkan karena kami ketahuan oleh salah satu penjaga, saya menyuruh untuk tidak ada perlawan. Kami langsung dijebloskan ke penjara mungkin mereka berpikir kami salah satu dari para budak yang kabur. Sebelum kami mau dimasukkan dalam penjara, kami melakukan perlawanan hingga mereka lari dan kunci penjara ada di tangan saya. Segera saya langsung membebaskan para budak dan tawanan yang berada dalam penjara.
         Mereka pun langsung pergi keluar dari penjara. Kami tidak langsung pergi karena kami harus mengecek satu per satu penjara untuk membebaskan para budak. Saya hampir menangis karena melihat banyak yang mati karena kelaparan dan mereka juga berlari sambil membawa teman yang hampir sekarat. Bagaimana eratnya persahabatan saat saya melihat itu.

       Setelah kami membebaskan para budak, kami terperangkap dengan mayat budak karena para penjaga tahu bahwa kami masih disini. Kami tidak bisa melakukan apapun selain mengatur strategi untuk kabur dari penjara. Dan akhirnya keluarlah keputusan bahwa kita harus pergi sebelum malam.
        Di saat sore hari, kami langsung berlari menghindar para penjaga. Di saat bersamaan, ada kavaleri pemberontak dari arah berlawanan. Setelah kami cukup dekat dengan kami, kami langsung melompat sehingga para penunggang kuda langsung jatuh tersungkur karena tendangan kami.
        Kami langsung menggunakan kuda itu untuk pergi ke kerajaan segera. Kami disambut oleh para pemanah pemberontak yang banyak sekali tembakan yang meleset dari kami. Tak lama kemudian kami sudah berada depan gerbang dan kami disambut langsung oleh raja.
           Raja berpikir kami sudah mati karena kami lama di daerah pemberontak. Banyak yang berterima kasih kepada kami karena telah menyelamatkan nyawa mereka. Saya berkata tidak usah berterima kasih kepada kami, kalian seharusnya berkata terima kasih kepada raja karena telah memberikan kalian pakaian dan makanan. Setelah itu, kami mandi, makan dan istirahat seraya untuk menunggu hari esok yang akan datang.
         
        Keesokan harinya, para petinggi negara dipanggil oleh raja untuk mengadakan rapat. Saya tidak ikut serta karena saya hanya prajurit biasa saja. Beberapa saat kemudian, Seluruh prajurit selain para prajurit yang menjaga perbatasan dipanggil ke halaman kerajaan. Saat berada di halaman kerajaan, raja berpidato yang intinya adalah daerah pemberontak harus kita tumpas dan menyelamatkan lebih banyak lagi keluarga dari budak yang masih tinggal di sana.
       Komandan berkata kepada para prajurit ketika setelah raja berpidato bahwa kalian akan diberikan ilmu yang sangat istimewa yang mungkin musuh akan sangat takut ketika melihat kalian.
         Saya dan teman – teman lainnya begitu antusias untuk mendengarkan perkataan dari komandan. Ilmu ini dalam bentuk latihan selama sebulan penuh untuk berlatih terus menerus. Saya juga harus menunggu sampai besok karena sekarang komandan masih sangat sibuk dalam masalah menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada para prajurit besok.

      Keesokan harinya, seluruh prajurit berkumpul di tanah lapang yang sangat luas termasuk saya, Tofus, Tius, dan Syrt. Sebelum kami diberikan materi, kami terlebih dahulu baris terlebih dahulu.
       Penyampaian materi sangat mendukung dengan cuaca pada saat itu yaitu hujan lebat karena materi yang disampaikan tentang bertahan hidup dari hutan ke hutan dan mengobati diri sendiri meskipun tidak ada obat sekalipun.

   Sebulan telah terlewati dengan sangat cepat, para mantan pasukan pemberontak yang masuk dalam prajurit kerajaan jumlah kurang lebih 1.000 prajurit. Setelah kami baru saja pulang dari hutan karena kami harus tinggal di hutan belantara untuk mendukung materi yang disampaikan. Pangeran juga ikut dalam materi ini sehingga semuanya bergitu adil pada saat itu. Akhirnya kami di depan tepat gerbang kerajaan, kami langsung disambut oleh raja dan petinggi kerajaan. Saat saya masuk, saya sempat melihat para budak yang mungkin kabur dari daerah pemberontak sehingga dalam hati saya berkata ingin menghancurkan daerah pemberontak segera.
       
       Setelah itu kami langsung menuju ke kamarnya masing – masing untuk istirahat sejenak selepas latihan sebulan penuh. Beberapa saat kemudian, lonceng kerajaan berbunyi 3 kali yang berarti seluruh prajurit yang ada harus segera berkumpul ke halaman kerajaan. Raja melantik budak yang baru saja dibebaskan oleh rombongan yang dipilih oelh raja, disaat itu saya masih dalam keadaan dilatih di hutan sehingga saya tidak tahu bahwa baru saja ada pembebasan budak.
         Militer kami sekarang sangat kuat karena bertambahnya para mantan prajurit pemberontak yang datang ke kerajaauntuk menjadi prajurit yang setia pada raja. Setelah pelantikan raja menyuruh sebagian prajurit setelah menyelesaikan latihan sebulan bertugas ke daerah perbatasan. Saya dengan sahabat yang setia ini tidak dipilih melainkan ikut berperang melawan para pemberontak dari satu tempat ke tempat lainnya.
          Begitu banyak yang merengut wajahnya ketika mengetahui yang tidak dipilih untuk berperang melawan pemberontak langsung. Tetapi keberangkatan perang ini dimulai esok hari dan sekarang para prajurit segera menuju ke keluarganya masing – masing untuk menyampaikan salam terakhirnya.
          Saya langsung menuju ke rumah nenek dan bayi yang saya rawat hingga saat ini masih belum dilihat oleh saya. Saya berlari agar lebih cepat untuk menuju ke rumah nenek dan sesampainya disana saya langsung disambut oleh anak kecil yang dulunya masih bayi.
           Ia memelukku dan berkata ayahku, saya begitu terharu sambil menitikkan air mata. Saya langsung memeluk balik anak itu sambil berkata ayah akan pamit pergi dari sini dulu mungkin ayah tidak bisa ke rumah lagi. Anak itu berkata tidak apa – apa ayah, nenek pernah cerita bahwa ayah itu seorang prajurit yang wajib untuk melindungi kerajaan.
             Begitu kagetnya ketika saya mendengar perkataan anak itu tadi, bahwa anak itu begitu cepat merespon dan sangat pintar.
              Saya berkata sekarang dimana nenek, anak itu menjawab nenek sedang tidur sekarang. Saya pun tidak tega untuk membangunkan nenek karena tahu nenek sangat lelah untuk merawat anak itu dari bayi sampau menjadi anak – anak.
         Saya berkata kepada anak itu bahwa kalau nenek sudah bangun bilang ayah titip salam kepada nenek karena ayah harus pergi kerja dulu, anak itu merespon iya nanti kalau nenek bangun saya akan langsung berkata ke nenek.
         Setelah itu saya langsung pergi meninggalkan rumah nenek dan segera menuju ke kerajaan untuk mengambil peralatan perang. Tak lama kemudian saya bersama teman – teman telah sampai ke kerajaan setelah dari keluarga mereka masing – masing.
     Saya mengambil sebuah pedang yang panjang tapi cukup ringan, baju perang, tameng, sepatu dan pelindung paha serta helm untuk melindungi kepala. Setelah menggunakan semua peralatan perang, para prajurit diiring ke depan gerbang kerajaan dan menunggu para prajurit yang masih belum datang.
Tetapi Tofus, Tius, dan Syrt telah datang terlebih dahulu sebelum saya datang.
      Dan akhirnya semua prajurit telah datang semua, raja dan para petinggi kerajaan lainnya melepaskan kami semua.
    
    Pasukan ini dibagi menjagi tiga bagian, setiap bagian terdapat 700 prajurit, karena daerah – daerah para pemberontak banyak yang saling berjauhan sehingga lama menghancurkan jika bersatu semua. Saya dengan mereka berada di pasukan pertama yang menuju di daerah barat lalu menyisir bagian utara.
     Sebelum berperang, kami berhenti di sebuah hutan yang mungkin kami pernah berada di sini. Setelah itu kami berunding strategi yang akan dilakukan pada saat perang. Beberapa prajurit diutus untuk mengintai daerah yang akan diserang.
         Tak lama kemudian para prajurit yang diutus telah kembali dan berkata ada sebanyak 10 tenda yang berisikan sekitar 4 – 5 orang, dan banyak pasukan yang berkeliling. K kami . Sebelum kami menentukan sesuatu mereka telah mengetahui keberadaan kami. Sontak kami kaget pada saat itu dan langsung membubarkan barisan untuk menyelamatkan diri dan membentuk seperti bulan sabit.
     Ternyata perhitungan tentang jumlah pasukan sangat salah, pasukan ini lebih banyak dan lebih lengkap persenjataannya. Sang komando memberikan perintah untuk menyerang langsung, sebagian menyerang belakang dan sebagian yang lainnya menyerang dari samping.
      Saya juga langung berhadapan dengan 3 orang musuh, 1 pengguna tombak, dan 2 pengguna pedang. Saya langsung mengabil tameng dan segera langsung melibas tombak terlebih dahulu dan selajutnya pedang. Dugaanku benar, saya mengalahkan mereka dengan cukup mudah. Saya langsung membantu teman yang lainnya.
        Banyak duel yang ku menangkan karena mungkin mereka kurang pengalaman untuk berperang. Perang akhirnya berakhir, prajurit gugur dan prajurit yang terluka parah dibawa kembali ke kerajaan. Prajurit yang terluka ringan harus bisa menahan sakit atau membuat ramuan obat sendiri. Saya juga membuat ramuan sendiri untuk mengobati luka goresan pada tangan bagian lengan atas.
         Sang komando menyuruh prajurit yang ada untuk berjalan lagi menyisir daerah barat dengan berjalan kaki. Berjalan sekitar 10 km itu sudah biasa bagi kami sendiri dan lebih bersyukurnya kami masih di dalam hutan sehingga masih sejuk suasananya. Tak lama kemudian, kami di belakang daerah pemberontak mungkin sekitar 500 meter dari tempat kami berhenti.
          Sang komando menyuruh kami untuk bertistirahat sejenak dan mengisi energi lagi agar tidak cepat lelah. Di saat beristirahat sang komando berbicara dengan pengguna panah yang ada. Setelah sang komando berbicara dengan pengguna panah, seluruh pasukan diperintah untuk bersiap menyerang. Tak lama kemudian terdengar suara mengomando untuk menyerang. Kami langsung menyerang tanpa meragukan apapun.
        Para pemberontak kaget dan langsung lari melihat kami segera menyerang daerahnya. Mudah untuk menaklukan daerah ini karena tidak banyak perlawanan yang kami hadapi. Kami segera mengevakuasi para tawanan pemberontak yang berada dalam penjara. Evakuasi tawanan ini cukup lama karena banyaknya tawanan yang lemah pada saat itu. Sang komando menyuruh sebagian prajurit untuk mengantarkan para tawanan agar selamat sampai kerajaan. Saya tidak ikut karena di saat itu saya masih dalam penjara untuk membuka pintu penjara lainnya.
          Hanya ada 349 prajurit yang tersisa, sang komando memebrikan perintah untuk tinggal disini sementara karena hari mulai malam. Saya terkejut atas perintah itu karena mungkin malam ini ada serangan balas dari pihak pemberontak. Saya langsung menuju ke sang komando untuk memberikan saran bahwa jangan tinggal disini lebih baik tinggal di hutan karena kita tidak tahu apalah ada serangan balasan atau tidak.
          Sang komando menjawab benar juga saranmu. Lalu sang komando menuruh seluruh pasukan ke beristirahat ke hutan, tidak ada prajurit yang menolak karena mereka tahu apa penyebabnya mereka pindah tempat. Kami pun akhirnya sampai di hutan terdekat dari daerah tadi.
        Tak lama kemudian saya melihat beberapa pasukan pemberontak datang, bersyukur karena telah meninggalkan daerah itu. Kami juga terkejut karena banyak sekali pemanah yang kesana kemari, kami pada saat itu dalam posisi tengkurap. Sang komando belum memberi perintah untuk menyerang, tetapi sang komando memberikan perintah untuk membunuh pemanah yang tepat didepan kita dengan diam – diam tanpa suara. Setelah beberapa prajurit melakukan tugas utnuk membunuh pemanah, sang komando langsung memberikan perintah untuk menyerang tetapi dengan mengendap – endap.
      Satu per satu prajurit keluar dari hutan menuju ke daerah itu. Setelah merasa sangat dekat dengan musuh, sang komando langsung memberikan perintah menyerang dengan suara yang keras.
          Prajurit dari pemberontak langsung terkejut karena mendengar suara dari sang komando, tanpa basa basi kami langsung membilas mereka dengan gagah dan berani. Dengan cara ini kami dengan mudah membunuh seluruh prajurit yang mungkin membuat kita terkejut dahulu. Akhirnya kami beristirahat di daerah ini sampai besok pagi dengan selamat.

         Keesokan harinya, pasukan yang diutus sang komando untuk mengantarkan para tawanan akhirnya telah sampai di daerah yang kami taklukan kemarin. Mereka membawa berbagai bahan makanan untuk kami makan. Bahan makanan ini dibagi rata setiap prajurit agar bisa menikmati semua.
        Seteah makan, seluruh prajurit melajutkan menyisir daerah barat dan menuju ke daerah utara. Masih ada 5 daerah pemberontak daerah barat dan 10 daerah pemberontak daerah utara.
        Perang terhadap pemberontak memakan waktu sekitar 4 bulan. Perang begitu lama karena sulitnya medan yang kita hadapi, sulitnya menaklukan, dan kesulitan mendapatkan bahan pangan. Namun kami bisa melewatinya dengan penuh semangat dan pantang menyerah sehingga banyak daerah musuh sebelum kita datang mereka telah melarikan diri dahulu. Dan akhirnya kami bisa menyelesaikan perang ini dengan penuh rasa duka cita atas gugurnya para prajurit terhormat.
         Di saat itu perasaan senang dan sedih menyelimuti diri saya sendiri karena banyak kenangan indah bersama teman – teman dari kecil hingga saat ini. Tofus dan Tius masih bergabung dengan saya sedangkan Syrt sudah pulang dahulu karena mempunyai luka yang sangat parah, saya berharap agar Syrt cepat sembuh dan perang bersama lagi hingga akhir hayat.
       
     Setelah kami berperang, akhirnya kami telah berhenti di depan gerbang kerajaan. Kami disambut haru oleh raja dan para keluarga kami. Saya segera mencari nenek dan anak itu, di saat saya menuju ke rumah nenek, seseorang tetangga memberikan sebuah surat yang berasal dari nenek, ia melanjutkan bahwa nenek telah meninggal disaat saya , saya langsung menangis karena merasa bersalah karena tidak bisa mendampingin nenek sampai akhir hayat.
     Setelah berterima kasih kepada tetangga yang memberikan surat, saya langsung menuju rumah nenek. Setelah masuk saya menuju kamar dimana nenek beristirahat terakhir kali di rumah ini. Melihat benda – benda peninggalan nenek membuat saya teringat masa kecilku, dari mainan sejak kecil yang sederhana, sepatu kecil yang koyak, baju kecil yang sobek dibagian dada, dan kaos kaki kecil yang masih bersih tetapi warnanya telah luntur termakan usia.
        Saya langsung menitikkan air mata mengingat bagaimana nenek merawat saya sampai hingga sudah besar. Saya tahu nenek bukanlah nenek kandung tetapi ibu tua yang telah ditinggal oleh kakek dan tidak mempunyai anak. Ibu kandungku membuangku ke sungai yang sekarang menjadi sebuah kolam pemancingan. Nenek begitu senang karena ada yang menemaninya setiap hari. Nenek merawatku seperti anaknya sendiri dan berakhir menjadi sapaan nenek karena banyak kerutan pada wajahnya.
          Banyak teman – temanku yang mengejekku ketika bermain tetapi nenek selalu menyemangatiku. Di suatu hari, ketika saya bermain, saya berada di pinggir sungai dan temanku mendorong saya hingga tercebur ke sungai dan bersyukur saya pada saat itu aliran sungai begitu pelan sehingga aku tidak terseret oleh aliran air.
          Setelah itu teman – temanku mengejekku hingga aku menangis karena tidak kuat untuk menahan ejekan dari teman – teman. Tak lama kemudia, saya ditolong oleh Tofus, Tius, dan Syrt mereka menolongku dan mengusir para teman – teman yang mengejekku. Disaat itulah saya pertama kali mengenal ketiga sahabat yang sampai kini.
        Saya selalu bremain dengan mereka sejak kecil. Di suatu hari ketika kami sedang main Syrt dilempari oleh batu sehingga jidatnya berdarah karena terkena lemparan batu. Tofus meneriaki mereka, selanjutnya mereka datang dan memukul Tofus. Tius dan saya langsung membantu Tofus bertengkar dengan mereka.
       Tak lama kemudian, nenek dan orang tua yang lain datang untuk melerai kami. Nenek diejek juga oleh orang tua mereka karena nenek hidup miskin tetapi mereka hidup dengan mewah. Nenek membela kami hingga nenek dipukuli oleh mereka hingga pipi nenek lebam. Karena hal itu saya, Tofus, Tius, dan Syrt ingin memukulnya kembali.
       Di sebelah kiri saya terdapat batu sebesar kepalan tangan dan saya sudah mengambilnya. Di saat akan melempar, banyak tetangga yang datang dan membela nenek. Mereka pergi karena mereka kalah jumlah dengan kami.
          Kami merasa sangat bersalah karena nenek dilukai oleh mereka disebabkan oleh kami apalagi saya. Saya menangis tetapi nenek berkata kamu harus menjadi orang yang kuat dan berani serta jangan lupa belajar agar bisa jadi anak yang pintar. Itulah kata – kata yang selalu teringat di dalam pikiranku.
      
        Setelah itu saya duduk di kasur tempat nenek biasa tidur dan mendongengkan aku ketika sudah kecil. Aku membuka surat yang diberikan oleh tetangga tadi. Nenek menuliskan :

Nak nenek mau minta maaf karena telah meninggalkanmu beserta anak itu. Anak itu sekarang berada dalam panti asuhan yang sedang menunggumu sekarang. Bersegeralah kesana, pasti ia menunggumu.  Jangan menangisi kematian nenek.
Semoga hidupmu lebih baik dan bersemangat untuk masa depanmu. Sekarang bukalah lemari yang nenek rahasiakan sejak dahulu agar tahu rahasia apa yang nenek sembunyikan dari kamu. Tapi jangan engkau dendam akan masalahmu yang dulu.
Janji ya

                                                   Nenek

                                                    Semoga hidupmu lebih Bahagia

            Saya segera menuju ke lemari yang dirahasiakan isinya oleh nenek. Setelah kubuka ternyata banyak sekali baju , baju ini mungkin dari kakek. Setelah kulihat foto – foto dan membaca beberapa buku yang berisi dengan cerita – cerita pengalaman seseorang. Dan ternyata kakaek yang akau kenal adalah adalah seorang raja yang digulingkan pada saat kerajaan in menyerang kerajaan kakek.
     Lalu permaisuri dari raja kerajaan telah melahirkan anak dari raja Mazaine yang terdahulu. Permaisuri itu hampir dibunuh oleh raja sendiri karena raja meminta anak laki – laki tetapi yang dilahirkan adalah anak perempuan, akhirnya anak itu dibuang entah kemana. Beberapa tahun kemudian, permaisuri melahirkan anak laki – laki tetapi nyawa permaisuri tidak terselamatkan karena disaat melahirkan banyak darah yang keluar sehingga peramisuri meninggal karena kehabisan darah.

        Raja sangat berduka pada saat itu karena permaisuri yang disayanginya telah meninggal. Raja sangat menyayangi anak itu karena tidak ada orang lain yang menemani. Anak itu diasuh oleh pengasuh kerajaan.
    Hingga suatu hari, anak itu hilang entah mau kemana. Raja langsung menyuruh seluruh prajurit untuk mencari dimana hilangnya anak raja. Beberapa saat kemudian ada laporan dari salah satu prajurit. Raja segera memanggil prajurit itu untuk menjelaskan apa yang ditemukannya tadi.
        Prajurit itu menjelaskan bahwa ia menemukan saksi mata yang melihat siapa yang menculik bayi raja. Dipanggilah saksi mta itu. Ia menjelaskan ia bekerja hingga ia terakhir melihat pelaku. Lalu saksi mata itu menunjukkan dimana ia terakhir melihat. Saksi mata itu sampai keluar dari dari kerajaan Mazaine.
         Setelah sampai ke temapt yang saksi mata katakan. Ia menunjuk ke arah sungai. Disaat itulah raja didorong hingga terjatuh ke sungai apalagi disaat itu keadaan sungai sangat dalam dan aliran yang sangat deras. Prajurit yang bersama raja juga terbunuh karena terperangkap oleh teman – teman dari saksi mata.
        Kerajaan pada saat itu tidak ada yang memimpin, dan pejabat negara segera menentukan siapa yang memimpin sementara. Banyak yang mengajukan diri menjadi pemimpin kerajaan sementara. Namun, hasil dari rapat adalah komandan perang untuk memimpin kerajaan sementara. Komandan sangat dendam terhadap orang yang membunuh raja.
         Komandan segera menyiapkan pasukan untuk menyerang daerah yang ditinggali pembunuh raja. Sebelum menyiapkan, komandan mengutus beberapa prajurit untuk menggali informasi tentang daerah itu. Besoknya para utusan itu pergi meninggal kerajaan untuk menuju ke daerah pembunuh raja.
         Beberapa minggu kemudian, para utusan kembali ke kerajaan. Mereka melaporkan bahwa daerah itu sangat berbahaya, banyak prajurit yang haus akan membunuh, pembunuh yang handal saat berduel meskipun lebih dari seseorang, dan sanagt besar sekali badannya. Komandan kaget terhadap apa yang dikatakan oleh mereka.
       Pada saat itu, komandan langsung melatih para prajurit dengan pelatih yang berasal dari kerajaan lain tetapi tetap dalam satu sekutu. Beberapa bulan kemudian, para prajurit telah selesai melakukan latihan yang begitu berat. Komandan berinisiatif untuk menyerang keesokan harinya.
      Namun dimalam hari, malam yang mencekam, disaat para prajurit belum bersiap untuk berperang mereka harus menghadapi musuh yang tidak terlihat. Komandan langsung mengkomando pasukan yang ada untuk membentuk pertahanan. Setelah berkumpul semua, komandan langsung menyuruh para prajurit untuk menyerang.
           Perang yang begitu sengit, banyak pertumbahan darah dimana – mana. Banyak korban berjatuhan di dua kubu tersebut. Perang ini berlangsung sampai pagi, dan akhirnya musuh telah terkalahkan. Prajurit musuh yang ditawan dimintai keterangan. Salah satu prajurit membuka mulut, mereka diri dari daerah yang pernah dikatakan oleh para utusan  komandan.
          Komandan menyuruh menghukum mati para tawanan tadi dan komadan menyuruh seluruh pasukan yang ada untuk beristirahat karena besoknya langsung berperang.

          Keesokan harinya, di pagi buta, komandan dan para pasukan menyerbu daerah pembunuh raja. Para prajurit yang ada disana ternyata telah mengetahui rencana yang dibuat oleh komandan. Terjadilah perang yang tidak kalah sengit, kedua kubu saling bunuh – membunuh. Perang ini meninggalkan sejarah kelam dari kerajaan Mazaine. Tak lama kemudian, prajurit dari daerah itu menyerah. Komandan segera mencari orang yang membunuh raja.
          Setelah mencari – mencari dan akhirnya bertemu orang membunuh raja. Ia berbicara bahwa ia disuruh oleh seseorang yang dulu kerajaannya ditaklukan oleh kerajaan Mazaine, dan karena hal ini orang itu menyuruh saya untuk membunuh raja.
           Setelah mendengar pengakuan dari pembunuh raja, komandan langsung menusuk dada dari pembunuh raja tepat di jantungnya. Seketika itu pembunuh raja langsung mati seketika dan menyuruh seluruh prajurit yang tersisa dibunuh juga. Setelah membunuh seluruh pasukan musuh, komandan kembali ke kerajaan secepatnya karena ingin menemukan seseorang yang dikatakan pembunuh raja tadi.
           Tak lama kemudian, komadan telah sampai di kerajaan Mazaine. Setelah itu, ia menuju ke arsip kerajaan untuk melihat kerajaan mana yang pernah ditaklukan oleh kerajaan Mazaine. Ia juga dibantu para sejarawan kerajaan hingga ia telah menemukan kerajaan yang dimaksudkan oleh pembunuh raja.
           Setelah menenmukan beberapa bukti untuk mengkuatkan pikiran komandan, komandan langsung memerintah seluruh prajurit untuk mencari dimana orang yang dimaksud. Mencari orang di sebuah kerajaan yang besar bukanlah hal yang mudah. Setelah beberapa minggu kemudian, akhirnya ditemukan orang yang dicari oleh komandan. Orang itu tidak lain adalah kakek, kakek sempat jrit membela diri karena ia tidak merasa bersalah dalam kejadian itu.
          Para hakim pada saat itu sudah terpengaruh oleh perkataan komandan sehingga kakek mendapatkan hukuman.mati. Sebelum dilakukannya eksekusi mati, seorang prajurit membelanya. Namun disaat itu semua yang datang telah terpengaruh oleh semua perkataan komandan padahal prajurit itu membawa sebuah bukti untuk menyelamatkan kakek. Nasi telah menjadi bubur, semua itu terlambat, kakek meninggal karena eksekusi mati.
         Prajurit itu melayangkan gugatan pembelaan, namun pembelaan ditolak mentah – mentah, dan prajurit itu dilepas jabatannya karena melawan perintah komandan. Banyak yang menyaksikan pelepasan jabatannya, banyak teman – teman dari prajurit itu yang ingin membela. Tetapi banyak dari tentara yang membela komandan sehingga terjadi keributan antar kedua kubu.
         Para penjabat negara mengadakan rapat dan memutuskan komandan akan diasingkan karena memerintah dengan arogan tanpa melihat hal yang lain. Disaat itulah terjadi lagi kekosongan pemimpin di kerajaan Mazaine, dan hasil rapat menyatakan bahwa belum menemukan calon – calon raja yang memenuhi kriteria yang diberikan oleh para pejabat negara.
       Dan diputuskan untuk mencari calon raja yang cocok dengan kriteria yang diberikan dengan berupa tantangan. Banyak pemuda yang ikut pada saat itu untuk mengikuti tantangan itu, banyak yang saling menjatuhkan agar ia bisa menjadi raja. Tetapi hanya satu orang bisa lolos dan namanya adalah Kulrt.
        Saya terkaget karena raja yang sekarang adalah raja Kulrt sehingga tertulis disini sanat jelas asal usulnya. Saya pun melanjutkan membaca.
        Pemuda itu diangkat oleh para penjabat negara menjadi raja meskipun masih muda. Pemuda ini berasal dari keluarga miskin, disaat itu ia sedang mengerjakan sawah dan mendengarkan pengumuman dari papan pengumuman yang ada di balai desa. Disaat mendaftarkan diri, ia dicemooh oleh peserta lain yang katanya tidak pantas menjadi raja.
        
        Prajurit yang dendam terhadap komandan termasuk orang itu, mereka meninggalkan kerajaan dan berkata akan menguasai kerajaan itu. Perkumpulan itu menjadi pemberontak yang banyak berperang dengan kerajaan. Perkumpulan itu menyusupkan seseorang untuk ke dalam kerajaan agar dapat pendukung dan pengikut yang baru. Para pemuda yang iri terhadap raja tertarik akan yang dikatakan oleh penyusup itu.
      Sehingga banyak yang bergabung karena sebagian besar adalah penduduk yang masih membela kakek pada saat itu. Dan para pemberontak meminta pertolongan dari kerajaan lain agar membantu dalam penyerangan dalam kerajaan Mazaine. Kerajaan itu memberikan sebagian pasukan dan para para pelatih utnuk melatih meraka dengan syarat mereka harus bergabung dengan kerajaan ini.
         Tidak ada apapun yang harus dilakukan akhirnya pemimpin dari pemberontak bergabung dengan kerajaan ini. Kerajaan ini bernama Rogurt.
         Sesuai faktanya yang sekarang sejak dulu sekutu kerajaan Mazaine selalu mengalahkan sekutu dari kerajaan Rogurt sehingga kerajaan Rogurt banyak memendam dendam apalagi salah satu anggota sekutu kerajaan Rogurt bergabung kepada sekutu kerajaan Mazaine. Kerajaan yang baru bergabung itu adalah dari kerajaan kakek karena tidak kuat dengan manipulasi harga pangan di sekutu kerajaan Rogurt.
       Karena kedua kerajaan itu saling berdekatan, kerajaan Mazaine memeberikan usul untuk menyatu menjadi satu kerajaan. Kakek setuju dan memberikan kerajaannya kepada kerajaan Mazaine karena umur kakek sudah tua dan tidak ada penerus kerajaan.
         Kakek juga menyakinkan para penduduknya untuk bergabung oleh kerajaan Mazaine. Penduduk banyak yang setuju karena mengerti maksud mengapa harus bergabung dengan kerajaan Mazaine. Penyebabnya antara lain perbedaan ekonomi yang didapat oleh kedua kerajaan, dan tidak kuat oleh manipulasi harga di saat masih masuhk dengan sekutu Rogurt sehingga menyebabkan banyak sekali masalah finansial yang belum dibayar sepeser pun.
          Setelah bergabung seluruh masalah finansial telah dibayar oleh kerajaan Mazaine. Beberapa saat kemudian, kakek menerima surat dari kerajaan Rogurt yang menyatakan bahwa kamu akan rugi karena telah keluar dari sekutu kami dan bergabung dengan mereka, aku akan mengalahkan mereka awas nanti. Kakek berpikir apa ruginya jika bergabung dengan sekutu kerajaan Mazaine apalagi kerajaan Mazaine adalah kerajaan yang besar, apakah dengan mudah bisa mengalahkan kerajaan Mazaine. Kakek menyepelekan surat ancaman.
       Dan benar saja kakek telah dihasut oleh mereka dan menyebabkan kakek dihukum mati. Salah satu prajurit yang digabung dengan kerajaan Mazaine ingin membela kakek karena kakek tidak pernah keluar rumah dan terakhir kali ia berbicara dengan kakek disaat raja terbunuh karena didorong oleh seseorang.
          Sebelum dieksekusi, kakek berkata pada prajurit itu untuk mengambil surat yang menjadi bukti. Prajurit itu segera menuju ke rumah kakek. Disaat di rumah hanya terdapat nenek saja yang tidak mengetahui apapun dengan kakek. Ketika ditanya oleh prajurit, nenek tidak tahu apapun. Prajurit itu kesulitan dalam mencari surat yang dimaksud dan akhirnya ia menemukan surat yang dimaksud.
          Prajurit itu meminta ijin untuk keluar dari rumah, nenek juga menitipkan salam terakhirnya kepada kakek dengan bersedih tetapi prajurit itu berjanji untuk menyelamatkan kakek. Disaat perjalanan, ia dicegat oleh beberapa anggota prajurit yang mungkin telah dibayar oleh salah satu utusan dari kerajaan Rogurt.
         Bagaimana pun caranya prajurit ini harus berduel agar bisa melewati mereka. Beberapa saat kemudian, dengan luka yang tidak cukup parah. Ia telah sampai ke halaman altar, ia sudah melihat kakek yang sudah meninggal. Ia langsung menggugat pada hakim pada saat itu. Di saat itulah tidak ada yang mendengarkan sehingga jabatan dari prajurit itu telah dilepaskan.
      Salah satu hakim menyeleksi kembali fakta – fakta yang ada dan membaca surat yang di berikan oleh prajurit itu. Dan setelah menemukan adanya keganjilan ia memanggil seluruh hakim untuk melihat keganjilan yang didapat. Keesokan harinya, komandan itu diturunkan jabatannya dan diasingkan ke hutan karena memerintah dengan arogan.
         Prajurit yang dilepas jabatannya sakit hati karena tidak bisa menyelamatkan kakek dari hukuman, ia langsung menuju ke rumah nenek. Nenek ketika melihat dengan kedatangan prajurit yang telah berjanji menyelamatkan nyawa kakek. Setelah menjelaskan semuanya yang terjadi, nenek hampir syok karena mendengar penjelasan yang dilontarkan  oleh prajurit itu. Prajurit itu berjanji untuk menghancurkan kerajaan itu dan mengambil kembali warganya yang dulu pernah menjadi waga setia pada kakek.

     Tetapi nenek akan mencegah perbuatan prajurit , apalah daya seorang nenek ketika suaminya yang meninggal karena mati dieksekusi. Nenek hanya diam saja ketika mendengarkan perkataan dari prajurit itu. Prajurit itu sangat membenci kerajaan Mazaine karena masih dipimpin oleh komandan itu.
         Prajurit pamit akan pulang ke rumah untuk menyiapkan segala hal sebelum meninggalkan kerajaan Mazaine. Nenek lalu bertanya mengapa kamu pergi dari sini, prajurit itu menjawab saya balas dendam dengan kerajaan ini. Nenek sempat mencegah perbuatan untuk membatalkan prajurit pergi dari sini, tetapi prajurit itu menolak karena terlanjur sakit hati.
        
        Keesokan harinya, keluarga prjaurit itu pamit ke nenek dahulu. Namun sebelum pergi, istrinya menitipkan anaknya kepada nenek karena menganggap kerajaan ini pantas untuk anaknya, istrinya tidak bisa melawan dari niat prajurit itu. Anak itu bernama Kyoo.
        Nama itu adalah nama saya yang sekarang. “Oh jadi ini yang dirahasiakan oleh nenek dari dulu, semoga nenek bahagia bersama kakek disana” kataku. Setelah membaca semua cerita yang ada di buku itu, buku itu saya bawa untuk menjadi cerita sehari – hari.
        Saya langsung menuju ke panti asuhan untuk menjemput anak angkat saya. Setelah menuju di panti asuhan, saya berbicara dengan ketua dari panti asuhan, setelah berbagai persetujuan untuk mengambil anak itu. Beberapa saat kemudian, anak itu saya ambil untuk saya rawat.
       Setiap hari saya sekolahkan ia ke sekolah dengan baik, merawatnya dengan baik untuk mengenang nenek yang dulu merawat saya sampai besar. Sampai disaat saat saya pindahkan ia ke sekolah yang terdapat asrama, jadi disini bisa melatih kemandirian. Anak itu pertama kali tidak setuju karena berpisah dengan teman yang lainnya. Saya berkata temanmu masih banyak diluar sana, kamu harus berani dan percaya diri.
       Dan pada akhirnya ia setuju untuk bersekolah disana. Saya mendaftarkan ia ke sekolah tersebut dan mendapatkan persetujuan untuk membayar pertama. Setelah melewati beberapa tahapan, anak angkat yang kuberi nama Ford itu bisa bersekolah. Saya akhirnya bisa kembali ke asrama prajurit unutk berkumpul dengan sahabat karib saya sambil membawa buku yang tadi.
         Saat di asrama, saya disambut oleh lemparan bantal, karena mungkin sebelum saya datang sudah ada yang menunggu. “Akhirnya sahabat yang selalu membuat kita bosan telah datang” ujar Tofus. “Ha...ha..ha..ha..” tawa mereka. Saya langsung membalas dengan memukulkan bantal. Ternyata sudah perang kecil di dalam asrama.
         Keesokan harinya, para prajurit yang setelah mengikuti perang dilibur tugaskan untuk mengurangi trauma yang didapat pada saat di daerah pemberontak. Di saat pagi, saya berinisiatif menuju ke istana raja untuk bertemu raja langsung.
Di saat yang tepat saya bertemu dengan raja karena raja sedang berada di kursi pinggir kolam ikan.
          Sebelum saya berbicara, saya terlebih dahulu utnuk menghormati ia. Lalu saya memberikan buku yang saya baca kemarin tanpa merubah apapu, raja membaca dengan sangat serius hingga ia menutup buku.
     “Jadi pemimpin dair kelompok pemberontak adalah ayahmu” ujar Raja. “Mungkin raja, tetapi saya tidak bisa memastikan” jawab saya. “justru ini lebih baik jika engkau nanti ikut perang melawan daerah pusat pemberontak untuk tidak membunuh pemimpin pemberontak yang dulu”ujar raja. “Apa yang terjadi dengan pemimpin pemberontak yang sekarang?”tanya saya. “apakah kamu lupa dengan perang antar pemberontak ?”jawab raja untuk memastikan. ”Mungkinkah itu terjadi raja”tanya saya lagi kepada raja. “Salah satu tawanan yang kalian bebaskan pada saat kalian masih berperang bercerta kepada saya bahwa pemimpin yang dulu berbeda dengan yang sekarang”.
         Raja masih bercerita:
“Mengapa itu terjadi” tanya raja. “Disaat di daerah pemberontak, terdapat banyak sekali prajurit dari kerajaan Rogurt, penyebabnya adalah pajak yang harus dibayar padahal kata pemimpin kita tidak ada yang harus dibayar hanya persyaratan harus bergabung saja” ujar tawanan pemberontak. “Jadi inilah yang menyebabkan jatuhnya daerah pemberontak” jawab raja.
        “Tidak hanya saja terpecah menjadi dua kubu, pertama kubu dari kerajaan Rogurt dan kedua dari pemimpin yang bernama Kyuoo. Perang tak bisa terhindarkan, kubu kami kalah atau lebih tepatnya kubu dari Kyuoo, prajurit yang masih mendukung Kyuoo di penjara, ditawan, hingga dibunuh.” Ujar tawanan itu sampai menangis.
          “Mengapa kamu menangis”tanya raja. “karena Kyuoo pernah bercerita bahwa ia ingin sekali membalaskan dendamnya kepada kerajaan Mazaine karena telah membunuh raja kita dahulu. Saya masing mengingat bagaimana ia sangat murah hati, selalu membantu para warganya, hingga ia dihasut oleh salah satu utusan dari kerajaan Rogurt karena kerajaan kami telah keluar dari sekutu Rogurt dan malah bergabung di sekutu Mazaine” jawab tawanan itu.
       
       Raja memutuskan ceritanya yang menandakan bahwa ceritanya sudah selesai.
  “Aku sudah terlebih dahulu tahu, Kyoo”ujar Raja. “Kapan saya berperang lagi’ tanya saya. “Besok, di pagi hari semua prajurit yang ingin mengikuti perang, apakah kamu akan ikut ?”tanya raja. “Saya pasti akan ikut, untuk menyelamatkan ayah dan ibu saya” jawab saya.
         Setelah memberi hormat kpada raja untuk meninggalkan istana raja, saya langsung menuju ke asrama untuk menyampaikan informasi yang saya dapat dari raja. Setelah datang saya langsung menyampaikan informasi yang saya dapat dan semua teman tidak ada yang keberatan, Syrt juga tidak keberatan untuk perang melawan pemberontak mungkin dia sudah sembuh dari lukanya.
         Keesokan harinya, raja juga ikut berperang, saya juga terkejut akan keputusan yang sangat tidak disangka – sangka. Raja berkata bahwa ia ingin menyelamatkan teman – temannya yang dulu pernah menjahili dirinya. Saya langsung teringat dengan buku yang kubaca. Raja memerintahkan seluruh prajurit berangkat menuju daerah pemberontak.
         Beberapa saat kemudian, raja telah ada di bukit yang terdekat dengan daerah pusat pemberontak. Para pemberontak ternyata telah mengetahui terlebih dahulu kedatangan raja.
      Dan akhirnya perang tidak bisa terhindarkan, sebanyak 3.790 prajurit kerajaan melawan 4.890 prajurit pemberontak. Para pengguna tombak sangat lihai dengan tombaknya, pengguna pedang menari – nari dengan pedangnya. Dan para pemanah seperti berburu kelinci, tupai.
        Perang berlangsung sangat sengit, tetapi para pengguna panah sangat pintar mengambil tempat sehingga sekali pasukan panah menembak, banyak prajurit dari kubu permberontak terkapar karena terkena panah para pemanah kerajaan. Dan akhirnya kami menaklukan daerah pusat pemberontak.
       Pasukan kami langsung mengamankan daerah pemberontak dan mencari pemimpin mereka. Prajurit yang tersisa dalam kubu pemberontak akan ditanyai dimana keberadaan pemimpin mereka, tidak ada yang memberikan penjelasan dengan keberadaan pemimpin mereka. Semuanya telah berpraduga karena pasti pemimpinnya telah meninggalkan tempat ini terlebih dahulu.
       Ternyata salah satu prajurit yang sedang mencari keberadaan, menemukan keberadaan pemimpin dan sudah menangkapnya. Prajurit itu segera menuju ke raja bersama pemimpin pemberontak. Pemimpin pemberontak tidak mau mengatakan dimana pemimpin yang sebelum dia.
         Saya langsung mengacungkan pedang saya ke dada dia. Dia langsung ketakutan bahwa pemimpin yang dahulu ada di penjara bersama istrinya. Ia juga menambahkan penjaranya terletak di bagian pojok barat daerah pemberontak. Raja tahu yang dimaksud saya, raja juga mengetahui maksud yang diberikan oleh pemimpin itu.
      Saya langsung dicegah oleh raja karena mungkin itu jebakan untuk kita, dan benar saja banyak pasukan dari pemberontak yang terlihat menuju kemari. Raja tetap tenang karena banyak pasukan yang mengantisipasi hal itu, sehingga banyak pasukan yang tidak ikut perang untuk menjaga daerah perang yang terjadi tadi.
      Pasukan yang masih bersama raja membantu pasukan yang dipinggir daerah perang. Perang tidak bisa terelakkan, lagi – lagi pengguna panah sangat lihai untuk mendapatkan tempat untuk menembak. Setelah perang berakhir, pasukan pemberontak dair arah barat membawa para tawanan untuk perlindungan mereka. Dan terlihat juga pemimpin yang asli dari para pemberontak.
         Dia begitu senang karena dengan hal yang diperbuat oleh para pasukannya membawa para tawanan untuk pergi bersama mereka. Raja segera menyiapkan barisan perang untuk berperang lagi. Raja mengatakan untuk sebagian menyerang dari samping kanan dan kiri, dan sebagiannya lagi membentuk formasi bulan sabit.
      Raja belum memberikan perintah lagi setelah membentuk formasi bulan sabit yang berarti kita menggunakan formasi bertahan. Para pemberontak tidak menyerang melainkan berjalan pelan – pelan menuju pertahanan kami.
      Para pengguna panah menunjukkan kemampuan yang mereka peajari sejak dulu.. para pemanah menembak prajurit pemberontak yang membawa para tawanan. Ketika semua terkena, tawanan lepas dan para pasukan penyerbu samping menyerang dari samping. Raja langsung memberikan perintah untuk maju berperang, kami langsung merangsak maju ke depan untuk berperang.
      Tak lama kemudian, pemimpin dari pemberontak yang asli akhirnya tertangkap juga. Raja langsung menanyakan letak para tawanan termasuk kedua orang tuaku. Beberapa saat kemudian, setelah didesak terus menerus akhirnya pemimpin itu berbicara bahwa para tawanan yang mereka tawan hanya itu saja. Saya tidak bisa begitu percaya dengan perkataan dari dia.
     Saya langsung menuju gubuk yang tak jauh dari perang tadi. Merasa ada yang ganjil dari gubuk ini, dan setelah menyingkirkan gubuk itu terlihat penjara bawah tanah. Saya langsung menuju ke raja untuk menemukan sebuah penjara bawah tanah. Disaat akan ke penjara, terlihat para medis kerajaan untuk mengevakuasi para prajurit yang gugur dan terluka.
       Saya langsung masuk ke dalam penjara, di penjara terdapat 10 penjaga. Dengan hanya berbekal pedang dan tameng, saya berduel dengan para penjaga yang bersenjatakan pedang dan kapak, satu per satu musuh terkapar karena terkena pedang yang saya bawa. Dan akhirnya saya memenangkan duel.
         Saya segera mencari kunci untuk membuka penjara, setelah menemukan, satu per satu penjara saya buka hingga penjara yang terakhir. Saya menemukan kedua orang yang sangat tua sedang sekarat sekarang, ia sedikit berbicara kepada saya tentang surat untuk diberikan seorang nenek yang dulu aku berjanji dengan saya. Saya segera merangkul dengan orang itu, saya percaya bahwa ia adalah ayahku.
        Saya berkata ayah, saya ini anakmu. Orang itu terkejut setelah mendengarkan perkataan saya tadi, orang itu berkata nak, jangan engkau bersedih dengan kematian kami, kami bangga kepadamu. Setelah mengucapkan itu ia langsung menghembuskan nafas terakhirnya.
       Lalu saya membawa ia dan sebelahnya yang pasti ibuku karena disaat itu ayah sedang merangkul ibuku. Saya mengangkat mereka dengan kedua pundak saya, ketika saya ke atas, saya langsung memberikan kepada para medis kerajaan.
     Apa yang membuat saya kembali ke penjara. Ada sesuatu yang mengganggu, akhirnya saya kembali ke penjara untuk melihat – melihat lagi. Ketika melihat – lihat bagian bagian penjara saya menemukan wanita yang sedang duduk dan takut kepadaku.
     Setelah saya ingin menemuinya, ia pingsan. Saya begitu panik saat itu. Saya langsung menggendongnya untuk membawa ia ke medis kerajaan. Dan betapa kaget, saya lagi adalah semua sudah pergi menju ke kerajaan. Suasananya sangat hening. Saya berpikir untuk tinggal disini terlebih dahulu tetapi jika tinggal terlalu lama sangat berbahaya karena mungkin harus berhadapan dengan pasukan kerajaan Rogurt.

      Saya memilih untuk pergi sambil menggendong ia, setelah beberapa kemudian, saya berhenti di sebatang pohon lebat dan dipinggir sungai. Saya segera mencari beberapa ranting – ranting pohon yang sudah tua untuk membuat api unggun dan mengambil air yang ada disana.
      Setelah mengambil beberapa barang yang tadi, saya menangkap ikan – ikan yang ada di sungai untuk dibuat makan siang. Saya hanya mendapatkan 4 ikan saja, saya langsung membakarnya karena sangat lapar. Tak lama kemudian, dia bangun ketika aku sedang membakar ikan. Ia sangat ketakutan ketika melihatku, tatapi saya langsung menyodorkan ikan yang saya bakar untuk ia makan.
       Ia langsung mengambilnya untuk ia makan, saya juga makan disaat itu. Saya berkata kamu berasal dari mana. Ia menjawab saya tidak tahu, saya dari mana. Saya bertanya lagi: ketika kamu disana, apa yang kamu lakukan?. Ia menangis ketika saya menanyakan, reflek saya langsung disampingnya untuk tidak pingsan lagi. Ia berkata bahwa orang tuanya dibunuh beserta teman – temannya ketika sedang disana, kami diperbudak pada saat itu dan berakhir di penjara.
    “Nanti kita akan melanjutkan perjalanan setelah memakan ikan ini” kataku. “Sebelum itu saya berterima kasih karena menyelamatkan saya” kata ia. “Ah... itu sudah biasa, tugas sebagai prajurit kerajaan untuk membebaskan para tawanan”. Kataku. Setelah memakan ikan itu, saya membagikan air minum yang diambil untuk minum berdua.
     Ketika akan berangkat ia meminta untuk menunggunya, bagaimana lagi saya harus menunggunya di pohon itu lagi. Beberapa saat kemudian, ia datang kembali dan berangkatlah  saya dengan ia. Di perjalanan, ia bertanya apakah istana kerajaan itu besar atau tidak. Saya menjawab sangat besar apalagi digabung dengan daerah kerajaan.
      Ia bertanya saya menjawab terus, saya juga menjawab terus hingga ia bertanya apakah kamu punya keluarga, saya menjawab punya tetapi dulu, sekarang banyak meninggal. Setelah itu ia tidak bertanya lagi setelah bertanya hal itu.
       Di saat perjalanan, beberapa orang dari belakang meneriaki kami. Kami terkejut dan kami terkepung oleh 5 prajurit, salah satu prajurit memakai kuda. Mereka ingin menagkap kami, tetapi sebelum mereka menangkap kami, saya mengeluarkan pedang untuk berduel. Saya meminta ia untuk mengambil tameng untuk melindungi diri. Saya akhirnya berduel dengan 5 orang.
     Satu per satu penyergap tumbang karena terkena pedang dan ilmu yang ku punya. Salah satu dari mereka mencoba untuk mencuri wanita itu. Tetapi begitu hebatnya dia, ketika akan disambar oleh pengguna kuda, ia melempar tameng sehingga si pengguna kuda terjatuh karena terkena tameng yang ku berikan.
     Tak bisa ku sia – siakan untuk menggunakan kuda itu, sebelum itu saya mengambil tameng itu dan mengendarai kuda bersama dengan wanita itu untuk emnuu ke kerajaan. Setelah beberapa medan yang dihadapi, akhirnya juga datang tepat di depan gerbang. Para pemanah kerajaan hampir menembaki kami, tetapi salah satu pemanah kerajaan mengetahui saya sebenarnya.
      Akhirnya kami masuk kedalam kerajaan, dan banyak yang terkejut karena saya membawa wanita. Saya langsung membawa wanita itu ke tempat medis kerajaan untuk digabung oleh tawanan yang lain. Setelah menyerahkan ia ke medis kerajaan. Saya menuju ke arama untuk mengecek kegiatan Ford lakukan.
         Setelah menuju ke sana saya mendapatkan ia bermain dengan teman – temannya. Beberapa saat kemudian, ada perkumpulan anak lain yang mengganggu permainan dari teman Ford lakukan. Salah satu teman Ford jatuh karena didorong, Ford tidak terima yang diperlakukan tehadap temannya, ia berbicara dengan yang pendorong. Si pndorong juga tidak terima dan meninju hidung Ford.
         Teman – teman Ford ingin menghajar kelompok itu tadi, tetapi Ford mencegah mereka untuk menghajar. Setelah Ford berdiri, menggesekkan jempol dengan jari tengah hingga bersuara ”clakk”. Lalu keluarlah beberapa teman Ford hingga anggota kelompok Ford sangat banyak jumlahnya. Disitulah kelompok yang teman yang meninju Ford kabur agar tidak terkenan kelompok Ford.
        Ford kembali mengajak teman – teman mereka untuk bermain lagi. Saya teringat akan masa kecil dulu yang pernah ditolong oleh Syrt, Tofus, dan Tius. Setelah melihat Ford, saya kembali lagi ke asrama prajurit. Di saat di asrama prajurit hanya ada Syrt, Tofus, dan Tius. Saya bersalaman dan merangkul satu per satu sahabat.
        “Kamu dari mana saja” tanya Tius. “Setelah lihat Ford di asrama sekolah”jawab Saya. “Siapa Ford itu ? apakah anak angkatmu itu ? tanya Syrt. “Yap....Benar sekali” jawab saya. “Oh....ya, bagaimana dengan pernikahanmu dengan pasanganmu Tofus ?” tanya saya.
       “Mungkin waktu yang akan dekat, terus bagaimana denganmu Kyoo ?.” tanya Tofus. “Ya.....beginilah keadaannya” jawab saya. “Yang sabar ya Kyoo, kamu pasti akan mendapatkan pasangan” ujar Tius. “Kamu Syrt ....kapan kamu melamar pasanganmu ?” tanya Tofus. “Haduhh.....Sudah ketahuan deh..”jawab Syrt sambil tersenyum malu – malu.
     Kami tertawa karena kejadian yang terus – menerus disimpan agar tidak ketahuan dan akhirnya dibocorkan oleh Tofus sendiri.
        “Bagaimana denganmu Tius ?” tanya saya. Lalu Tius tersenyum sendiri, setelah itu ia berkata “Minggu lalu, saya tidak sengaja menjatuhkan barangnya seseorang, setelah jatuh, saya bantu dia membereskan barangnya. Dia lalu mengucapkan terima kasih sambil tersenyum malu. Pada saat saya akan tidur, saya tidak bisa melupakan dia sama sekali. Akhirnya keesokan harinya, saya duduk di untuk melihat pemandangan sawah. Terdapat tiga wanita yang membawa gandum, salah satu dari mereka adalah yang pernah kujatuhkan kemarin. Ia tersenyum kepadaku dan saya juga melamun melihat ia...........”. Tiba – tiba Syrt memtuskan ceritanya. “Oh.... yang benar saja, kamu tidak dengar teriakan saya” ujar Syrt.
       “Jadi Tius akan melamar wanita tadi, dengan waktu yang akan dekat.” ujar Syrt. “Haduh.....malah dibocorkan sih......aku jadi malu !!” ujar Tius sambil malu. “Hahaha.....hahaha..” kami tertawa karena melihat Tius terbocorkan rahasia karena Syrt. “kamu itu suka membocorkan rahasia orang” ujar Tius untuk membalas Syrt. “Saya juga dendam terhadap Tofus, tetapi lebih baik kamu saja yang kubocorkan” ujar Syrt. Kami juga langsung tertawa lagi karena mendengar pernyataan dari Syrt
      “Kyoo.... Bagaimana dengan wanita yang kamu antar ke kerajaan ?” ujar Tius untuk membalas kekesalannya terhadap Syrt . Tofus dan Syrt langsung heboh terhadap perkataan yang dikeluarkan oleh Tius. “APA......Kapan itu terjadi ?” tanya Tius. “Sejak kita setelah perang. Si Kyoo ini malah bepergian sendiri dengan seorang wanita sambil naik kuda” jawab Tius sambil menahan tawa.
        Saya juga tidak bisa menahan malu karena terkuak sudah rasa cinta ini kepada wanita itu.
 Kejadian ini berawal dari sejak wanita itu membasuh mukanya ingga terlihat wajah aslinya. Disaat melihat wajahnya, ada benih – benih cinta yang ada dihatiku, tetapi saya harus menyimpan rasa cinta dalam – dalam. Dan setelah turun dari kuda, saya memegang tangannya ketika turun dari kuda, rasa ini ingin keluar tapi harus saya pendam baik - baik . Setelah itu juga dari tatapan terakhirnya ketika setelah saya mengantarkan dia ke tempat medis kerajaan. Tatapan itulah yang tidak bisa kulupakan sampai saat ini. Tiba – tiba Tius mengagetkan ku.
 “DORRRR.......” hentakan suara Tius. Langsung saya terkejut oleh hentakan suara yang dikeluarkan oleh Tius. “Wah....wah ternyata Kyoo juga punya rahasia ya !!!.” ujar Tofus. “Waduh.....tidak kok.... Saya tidak cinta kepadanya.” ujar  saya sendiri untuk membela diri sendiri. “Sudahlah......rasa cinta itu sudah terlihat dari wajahmu sejak kamu tersenyum sendri ketika kamu meninggalkan dia di tempat medis kerajaan” ujar Tius.
      “Ayolah.....Kyoo.......kamu itu seorang pemberani dalam perang , tetapi kalau dengan wanita saja kalah. Kamu berduel dengan 5 orang saja bisa apalagi dengan wanita itu” ujar Tofus. Setelah mendengar perkataan dari Tofus semuanya tertawa termasuk saya sendiri. “Sudah – sudah semuanya terbongkar semua” ujar saya. “Sudah tidak kuat lagi perutku, sepertinya ada yang akan keluar” ujar Tius. Tak lama kemudian, terdengarlah suara “Duuutt....” dari pantatnya Tius. Disaat itu juga semua prajurit yang se-asrama keluar semua karena tidak kuat menahan bau dari kentutnya Tius.
       Kami semua diluar hingga sore hari. Merasa baunya sudah mereda, kami seluruh prajurit se-asrama menyerang Tius dengan hingga terjadi perang di asrama. Perang ini terjadi hingga kita semuanya lelah dan tertidur di kasurnya masing – masing.

      Keesokan harinya, semua prajurit dibuat heboh oleh pengumuman yang ada di papan pengumuman kerajaan bahwa di malam hari akan diadakan pesta kemenangan karena perang yang dilakukan kemarin telah mengahancurkan seluruh daerah pemberontak dan hanya tinggal sedikit daerah saja. Tetapi semua prajurit tidak bisa menghabiskan waktu saja karena harus membantu memanen yang ada di ladang dan perkebunan.
      Saya lebih memilih di ladang karena sudah terbiasa memanen jagung dan gandum. Ketika telah datang di ladang, hanya warna kuning yang terlihat. Ladang sekarang sangat besar daripada ladang yang dulu pertama kali ditanami. Saya segera mengambil mengambil karung untuk mengambil jagung yang matang. Saya sempat kewalahan karena banyak jagung yang belum dipanen.
       Mengambil jagung, memasukkan dalam karung, karung penuh, diikat dan diletakkan tempat yang disediakan. Itulah kegiatan yang terus menerus hingga suatu kejadian ketika saya melihat seorang wanita yang ingin mengambil  sebuah jagung tetapi tidak bisa merainya. Saya langsung mengambilnya dan memberikan kepadanya, ketika kulihat wajahnya, saya melihat wajah yang sama ketika saya makan bersama ia, menurunkan ia, dan ketika di tempat medis kerajaan.
     Rasa rasa ini sangat ingin kelua tetapi saya masih menahannya. Ia tidak sendiri tetapi bersama – sama temannya yang mungkin sesama medis kerajaan. Karena ketika pendataan para tawanan, saya melihat ia memilih medis kerajaan. Ia tersenyum malu ketika melihat saya dan berlari menuju teman – temannya. Ketika ia akan pergi, ia memalingkan wajahnya ke belakang.
      Saya melamun pada saat itu, lalu ada suara ‘Doorr’ dari belakang. Sontak saya langsung terkejut mendengar suara itu. “Melamun terus......sampai kapan melamun terus, dari malam sampai sekarang” ujar Tius. “Sudahlah......sama seperti kamu, sama persis malahan.” ujar Syrt. “Diamlah kalian......kalian tidak melihat Kyoo yang sedang jatuh cinta dengan seseorang” ujar Tofus.
 Saya menggaruk – garuk kepala karena menanggung malu. “Sudahlah......kapan kita bisa menyelesaikan tugas ini.....saya sudah tidak sabar dengan pesta kemenangan” ujar Tofus. Akhirnya kami melanjutkan pekerjaan ini hingga semua jagun sudah terambil semua.

            Setelah memanen jagung, kami berganti memanen gandum. Kita mengambil beberapa tali untuk mengikat batang – batang gandum yang sudah dipotong dari tanah. Tanah yang digunakan untuk dibuat menanam jagung dan gandum sangat subur hingga dalam beberapa bulan saja bisa memanen hingga 2 kali.
    Setengah tanah dari gandum telah dipanen, sangat lama untuk memanen seluruhnya apalagi tanah ladangnya begitu luas. Banyak prajurit yang ikut serta memanen di ladang dan di kebun. Beberapa saat kemudian seluruh tanah gandum telah dipanen dan hanya menyisakan tanah yang terdapat banyak sekali sampah.
       Setelah beristirahat untuk mengisi ulang tenaga kami, kami melanjutkan untuk membersihkan daerah ladang. Kami membawa beberapa alat untuk mengubur kembali sampah organik ini untuk menjadi pupuk. Tidak merasa kita bekerja dari pagi hingga siang hari. Lonceng untuk menandakan waktu makan siang telah tiba. Kami segera membersihkan diri dan segera makan siang.
         Disaat makan siang tiba, Tius selalu yang menjadi pertama datang karena dia selalu tepat waktu dalam hal makanan. Kami mengantri untuk mengambil jatah makan siang kami. Setelah mendapatkan jatah makan siang kami menuju meja yang biasa kami gunakan untuk makan bersama. Kegiatan ini setiap hari selalu dilakukan mengingat para prajurit telah menjaga daerah perbatasan. Makan siang ini diberlakukan beberapa bagian prajurit, jadi tidak semua prajurit langsung mengambil jatah makan siang.
         Setelah makan siang, kami menuj uke ruang ganti kami untuk berganti seragam prajurit karena hari ini kami bertugas di perbatasan bagian timur. Saya membawa pedang yang selalu kubawa, tameng, dan beberapa pisau kecil. Teman – teman juga bertanya mengapa harus membawa pisau kecil. Saya hanya menjawab hanya untuk berjaga – jaga. Setelah kami menyiapkan semua peralatan kami, kami segera menuju ke perbatasan timur. Kami bertugas hingga malam hari, ketika telah malam hari kami digantikan oleh pemanah kerajaan yang sangat lihai dengan urusan memanah.
           Beberapa pengintai juga dipanggil untuk berganti tugas, pengintai yang datang juga ikut serta dalam pesta kemenangan. Saya bertanya kepada salah satu pengintai apa saja yang mereka lakukan. Pengintai itu menjawab mengintai dari siang menuju ke malam dan malam menuju ke siang. Untuk menjadi pengintai juga tidak mudah untuk pengintai yang baik. Harus menguasai medan dan harus berpikir cepat dalam segala hal.
       Kami pulang ke asrama untuk berganti pakaian. Setelah berganti pakaian. Di saat menuju ke acara pesta kemenangan, kami saling bercakap – cakap.“Apa yang kamu lakukan nanti Tofus” tanya Tius. “Ya...mungkin dengan pasanganku untuk mengajak makan bersama dan berdansa bersama – sama” jawab Tofus. “Ini adalah waktumu, Kyoo. Ajaklah dia makan bersama dan berdansa bersama. Buatlah dia cinta kepadamu !!” ujar Syrt. “Sudahlah......jangan pikirkan itu, saya juga masih belum yakin” ujar saya. “Kamu itu sudah menyerah di awal padahal kamu belum melakukannya”ujar Tius.
       Akhirnya kami telah sampai ke acara pesta ini, kami berpencar entah mau kemana. Tofus mencari pasangannya, Tius menuju ke tempat pengambilan makanan, Syrt malah berbicara dengan seseorang. Dengan tekad yang kuat dan dari dukungan oleh sahabat, saya mencari wanita itu untuk mengajak makan bersama atau berdansa. Saya terus mencari tetapi saya tidak menemukannya sama sekali.
       Saya hampir putus asa karena tidak menemuka ia, tetapi disaat bersamaan ada yang terpikirkan oleh saya dimana seluruh para medis. Saya langsung pergi ke tempat para medis berada. Ketika saya masuk, banyak sekali teman – teman perang yang belum lekas sembuh dari lukanya, banyak para medis yang tidak ikut pesta karena harus merawat para korban perang. Ketika melihat – lihat teman – teman perang, saya melihat ibu dan ayah saya yang masih dalam ruang perawatan. Saya berkata dalam hati apakah kedua orang tuaku masih hidup. Ketika saya menuju kesana, saya mendapati wanita itu sedang berada. Saya harus mencoba menahannya dulu.
          Ketika saya tanyai wanita itu mengapa kamu lama bersama dengan orang ini ?. Wanita itu menjawab ia sangat haru mendengarkan cerita dari orang itu, ia bercerita dari dikeluarkan kerajaan dan bertemu dengan anaknya yang lama tidak berjumpa. Saya bertanya lagi, apakah orang ini memberikan nama anaknya ? . Dia menjawab iya, orang itu mengatakan Kyoo. Saya bertanya lagi, apakah wanita disebelahnya itu masih hidup. Dia mengatakan semua masih hidup, jika telah meninggal ia pasti telah ruang mayat.
 “Apakah kamu tahu Kyoo itu siapa?” tanya saya. “Saya tidak tahu apapaun dengan yang namanya Kyoo” jawab dia. “itu adalah nama saya yang diberikan oleh ayah dan ibu” jawab saya. Ia langsung terkejut terhadap yang saya katakan. Saya lalu menyerahkan buku yang berisikan tentang masa laluku “Bacalah buku ini mengetahui masa lalu orang ini” uajar saya sambil memberikan bukunya. Ia lalu membaca dengan sangat terperinci, saya sedang melihat ayah yang sedang tidur. Beberapa saat kemudian dia, terkejut dengan salah satu isi dari buku ini.
       “Mengapa kamu terkejut ?”tanya saya. “Saya mendengar dari nenek bahwa nenek ditemukan di sungai oleh kedua orang yang sangat miskin. Tetapi hanya itulah cerita yang masih kuingat, dan ternyata disetiap keturunan raja pasti ada warna merah di jidat atas dan mendekati rambut.” Jawab dia. “Siapakah namamu ?” tanya saya. “Nama saya adalah Vity” jawab dia.”Apa yang membuatmu bergabung ddengan medis kerajaan ?”tanya saya. “Karena disaat orang tua masih hidup, mereka menginginkan saya jadi para medis kerajaan, kedua orang tuaku tersulut oleh berita yang mengabarkan bahwa pemimpin kami yang dulu telah terbunuh, akhirnya kami mengikuti dan bergabung dengan pemberontak. Disaat perpecahan antar pemberontak, banyak sekali prajurit yang terluka namun saya tidak bisa menolong karena tidak ada ilmu yang saya milki pada saat itu” jawab Vity.
      “Apakah kamu pernah kehilangan orang yang kamu sayangi selain orang tua dan teman – temanmu” tanyaku. “Tidak pernah......tetapi jika kamu tidak menolongku pada saat itu, saya sudah menunggu kematian datang kepadaku, engkau telah menyelamatkan nyawaku. Apalagi pada saat penyergapan, saya mengagumi keahlianmu dalam menggunakan pedang, setelah itu saya harus mengambil tindakan berani lainnya seperti melemparkan tamengmu untuk menjatuhkan pengguna kuda. Itulah yang membuatku jatuh cinta kepadamu karena menyelamatku dan keberanianmu” jawab Vity.
      “Apakah ini benar ?” tanyaku untuk menyakinkan pernyataan Vity. “Ya....benar sekali, disaat kamu memberikan ikan itu, saya merasa jatuh cinta tetapi saya harus memendamnya karena masih baru melihatmu. Disaat saya menyuruhmu untuk menungguku, saya melatih kesabaranmu untuk menungguku padahal saya hanya mencuci muka saja. Tetapi kamu tetap menunggu saya hingga selesai. Salah satu saya memilih medis karena saya siap mengobatimu kapan saja.“ jawab Vity dengan sangat yakin.
       “Boleh saya menjadi pasanganmu !!”tanyaku. “Boleh saja” jawab Vity. Disaat itulah saya sering berbicara Vity jika selesai bertugas. Pernah disuatu har,i saya memperkenalkan Vity kepada Ford. Ford menerimanya dengan senang dan memeluk Vity seperti ibunya sendiri.
       
       Hari demi hari telah terlewati, raja memanggil seluruh prajurit di halaman. Raja berbicara bahwa akan mengadakan pesta lagi karena pangeran akan segera menikah malam ini, raja juga mengadakan pernikahan massal untuk seluruh prajurit. Hal ini yang tidak bisa ku sia – siakan untuk segera melamar Vity. Malam telah tiba, saya menuju ke tempat Vity tinggal. Beberapa saat kemudian, ia keluar, saya lihat panorama kecantikan yang tiada tara.
        Kami berbincang di pelataran rumah Vity karena acara yang belum dimulai. “Apakah engkau siap untuk menikah ?” tanya saya. “Saya sudah siap sejak awal, inilah saat yang kita tunggu”. Lonceng kerajaan telah berbunyi, namun suara lonceng yang dikeluarkan tidak berirama. Saya segera menuju ke tempat lonceng berbunyi tetapi dicegah oleh Vity, “Ini pedangmu, kamu hampir lupa, tetapi bolehkah saya ikut” tanya Vity sambil mengingatkan. “Terima kasih telah mengingatkan tentang pedangku, tetapi engkau lebih baik di rumah saja, demi keselamatanmu”. jawab saya. “Iya, saya paham dengan perintahmu ini, jaga dirimu ya” ujar Vity dengan senyuman khas nya.
     Setelah dari rumah Vity, saya segera menuju ke tempat lonceng itu berada untuk mengecek apa ayang terjadi disana. Sesampai disana bagaimana kagetnya karena yang bertugas di bagian lonceng telah pingsan. Saya mencoba untuk membangunkan dia, tetapi tidak ada respon. Setelah itu saya menuju ke puncak dimana seluruh bagian kerajaan terlihat jelas. Di saat sesampai di lonceng, saya langsuung disergap oleh seseorang dari depan, duel tak bisa terhindarkan. Saya menang dengan mudah.
       Setelah mengtahui bahwa ternyata ada penyusup saya langsung melihat bagian tembok – tembok kerajaan dan para pemanah kerajaan tidak terlihat sama sekali, hanya terlihat beberpa prajurit yang dikenal turun dari tembok kerajaa. Karena merasa tidak aman, saya langung mengoyangkan lonceng dengan banyak yang menandakan dalam keadaan bahaya. Banyak prajurit yang keluar dari pesta dan  langsung bersiaga semua.

       Saya langsung mengecek ke rumah Vity agar dia baik baik saja. Di saat akan menuju ke rumah Vity, saya berduel dengan 3 orang penyusup kerajaan. Duel ini sangat berat, saya hanya membuat para penyusup itu pingsan saja tanpa membuatnya mati. Saya segera memanggil Vity untuk keluar, dia terkejut karena mendengar teriakanku. Ia sempat ingin bertanya tetapi saya langsung menariknya agar segera menjauh tembok dari kerajaan.
        Setelah menarik ia dan cukup jauh, saya menjelaskan mengapa saya menarik kamu, ia paham yang saya katakan hingga saya menyuruh untuk ke tempat medis kerajaan karena lebih aman. Setelah saya menyuruh Vity, bagaimana saya tidak tergesa – gesa karena disaat itu kerajaan mengadakan pesta. Setelah menuju ke istana, saya segera mencari sahabat. Setelah bertemu dengan Tius, Syrt, dan Tofus, saya langsung berbicara kepada raja.
        Setelah berbicara dengan raja, raja menyuruh para prajurit untuk bersiap – siap. Seluruh prajurit menyuruh warga yag ambil bagian pesta agar berlindung di istana raja. Setelah itu para prajurit segera keluar dari istana kerajaan untuk melihat apa yang terjadi. Betapa terkejut para prajurit setelah melihat penyusup yang tidak dikenal itu. Akhirnya telah terjadi duel yang tidak bisa terhindarkan.
       Beberapa saat kemudian seluruh penyusup telah ditaklukkan, mereka dimintai keterangan mengapa menyusup di kerajaan ini. Mereka tidak mau memberikan penjelasan apapun, raja sebelumnya telah mengetahui bahwa penyusup itu pasti berasal dari kerajaan Rogurt. Tak lama kemudia salah satu dari penyusup berkata bahwa kalian akan mati sekarang.
    Tak lama kemudian, terdengar suara dentuman meriam dari luar tembok kerajaan dan hingga tembok itu runtuh karena terkena peluru yang dikeluarkan meriam. Raja langsung menyuruh pasukan untuk segera memakai peralatannya perang. Saya langsung berlari menuju ke asrama untuk memakai peralatan perang, setelah memakai semua kami langsung berlari keluar, terjadi perang antara kubu kerajaan Mazaine dan kubu kerajaan Rogurt.
       Banyaknya pasukan dari Rogurt membuat kita cukup kewalahan apalagi disaat malam hari. Namun para pemanah kerajaan menunjukkan kemampuannya lagi, mereka sangat dibutuhkan ketika perang mendadak seperti ini. Sebagian pasukan menuju ke pintu belakang untuk mengevakuasi seluruh warga yang ada di kerajaan. Tetapi beberapa saat kemudian, pasukan dari sekutu kerajaan Mazaien juga datang karena menerima surat dari raja.
         Dan akhirnya seluruh pasukan dari kerajaan Rogurt telah ditaklukan, para medis kerajaan membawa para prajurit yang terluka untuk segera diobati, ketika perang, salah satu musuh menyabet tangan saya hingga banyak mengeluarkan darah. Saya langusung dievakuasi karena tidak bisa berdiri. Saya langsung pingsan ketika itu.
     Keesokan harinya, saat terbangun, Vity tertidur di pundakku dengan posisi duduk. Saya tersenyum karena dapat melihat langsung Vity ketika tertidur. Tak lama kemudian, Vity juga terbangun tersenyum malu karena saya melihatnya ia langsung pada saat tidur. Saya bertanya kepada Vity apakah lukaku sangat parah. Ia menjawab bahwa lukaku cukup panjang dan cukup dalam hingga mengeluarkan banyak darah, luka ini juga langsung dijahit karena utnuk menghentikan aliran darah yang keluar, tetapi beruntung kamu pada saat itu pingsan, hal ini yang membuat mudah untuk menjahit lukamu. Setelah itu saya bertanya apakah saya boleh untuk pergi dari sini. Ia menjawab boleh saja.
       Sebelum saya pergi saya pergi saya mencium kening dari Vity karena saya masih sayang terhadapnya. Setelah dari tenda sementara medis, saya langsung mencari raja untuk berbicara apa yang terjadi. Namun saya dicegah oleh beberapa prajurit yang mengatakan bahwa raja sedang beristirahat karena pingsan. Saya paham yang dimaksud oleh prajurit itu. Akhirnya saya membantu untuk mengevakuasi korban – korban yang belum dievakuasi oleh para medis kerajaan.
         Setelah saya mengevakuasi semuanya, saya beristirahat sejenak untuk melepas lelah. Di saat beristirahat, Vity menawarkan minuman kepada saya, kami akhirnya meminum bersama. “Apakah kita akan jadi menikah ?” tanya Vity. “Belum tentu juga, tetapi kita tidak akan terlepas oleh apapun karena kita sudah terikat oleh cinta” jawabku. “Biasa kamu......suka berbicara begini” jawab Vity sambil tersenyum.
         Setelah meminum, kami bekerja lagi. Saya lalu menuju ke tembok kerajaan yang runtuh. Raja sudah berada di tembok kerajaan yang runtuh karena terkena meriam. Raja menyuruh prajurit yang tersisan untuk menebang beberapa pohon untuk dijadikan dinding sementara. Tetapi sebelum itu, kami menyingkirkan reruntuhan tembok ini dan menghancurnya untuk bisa digunakan kembali.
        Tak lama kemudian, kami menuju ke hutan untuk menebang beberapa pohon yang tinggi dan sudah tua sehingga tidak mengganggu ekosistem karena setelah kami menebang, kami menanam kembali beberapa pohon. Satu, dua, tiga, empat pohon yang terus dibawa dari hutan menuju ke kerajaan. Saya tidak boleh terlalu memaksakan karena luka yang didapat harus dijahit. Setelah hari menuju tengah hari, kami semua kembali ke kerajaan untuk beristirahat lagi.
      Setelah beristirahat, kami tidak makan terlebih dahulu karena para koki kerajaan masih membuatkan makanan untuk para korban. Jadi akhirnya kami bekerja lagi untuk membuat dinding sementara. Setelah membuat dinding sementara, kami mengunakan kembali reruntuhan yang sudah dihancurkan untuk melapisi dinding yang sementara ini. Gerbang kerajaan juga hancur. Jadi kami harus bekerja 2 kali karena gerbang kerajaan yang hancur.
      Setelah melakukan semuanya, lonceng kerajaan telah berbunyi yang artinya makan siang. Seluruh prajurit dan para medis digabung karena banyaknya tempat yang digunakan untuk meletakkan para korban, yang digunakan untuk tempat makan hanya 1 tempat saja. Setelah mengambil jatah makan siang, tidak ada meja yang kosong, jadi saya harus makan di luar karena tepat yang sangat sesak sekali.
      Disaat bersamaan saya menemukan Syrt, Tofus, dan Tius. Mereka menyuruhku untuk bergabung. Dan pastinya porsi dari Tius harus dikurangi karena nanti kekurangan makanan. Setelah makan siang, Mereka berbicara tentang apa yang terjadi ketika pesta. “Kyoo.. kamu dari mana saja kemarin, mengapa di pesta kamu tidak terlihat “ tanya Syrt. Belum sempat menjawab pertanyaan dari Syrt, Tofus langsung menjawab  “wah....wah...pasti cari wanita itu ya” ujar Tofus. Saya langsung tersenyum malu karena sudah ketahuan. Mereka tertawa karena tahu maksudku. “Sudah terbongkar lagi, senangnya hati ini karena Kyoo sudah punya pasangan” ujar Syrt. Setelah kami bercanda – canda kami beristirahat ke asrama karena tidak ada lagi tugas yang diberikan oleh raja. Kami buat waktu ini untuk memuluihkan keadaan akibat perang kemarin.
          Keesokan harinya, para petinggi dari sekutu kerajaan Mazaine datang di istana kerajaan Mazaine untuk mengadakan rapat. Banyak parjurit dari kerajaan sekutu datang ke kerajaan Mazaine untuk membantu kami. Saya akhirnya lebih rileks karena untuk memulihkan luka. Tak terasa hari mulai siang sehingga. Semua prajurit meskipun dari prajurit Mazaine maupun dari prajurit sekutu.
         Setelah makan siang , saya menuju ke bunker yang sekolah Ford untuk melihat apa yang terjadi. Saya bertemu dengan ketua sekolahnya Ford. Ketua itu berkata bahwa Ford tidak trauma malah ia bercerita tentang kebranianmu dalam berperang, hal ini yang menyebabkan Ford begitu terkenal bahkan tidak ada musuh baginya. Saya menjawab tetapi disaat itu saya melihat Ford yang dipukul. Ketua itu menjawab ohh...itu cuma bagian dari drama yang dilakukan, itu bukan darah melainkan air yang diberi wana merah, air itu dimasukkan  kedalam kain, diletakkan di hidung Ford dan ketika teman Ford meninju, air itu keluar.
      Setelah saya berterima kasih atas memberikan kondisi Ford sekarang, saya menuju ke asrama lagi, di saat saya menuju ke asrama, para pasukan sekutu telah tiada di kerajaan tang berarti rapat telah selesai. Saat ingin masuk ke dalam asrama, terdengar suara lonceng hanya 3 samapi 4 kali yang artinya raja mengumpulkan para prajurit.
      Sesampai di halaman kerajaan, raja berkata bahwa saat yang akan dekat sekutu Mazaine akan menyerang sekutu dari Rogurt tetapi bukan besok maupun lusa tetapi bisa jadi minggu depan. Setelah para prajurit bubar, saya menuju ke tempat medis untuk bertemu dengan Vity. Namun disaat bersamaa Vity keluar dan langsung merangkulku, saya mengatakan mengapa kamu menangis, Vity menjawab saya minta maaf karena tidak bisa menyelamatkan kedua orang tuamu, ada seorang penyusub yang mengetahui bunker para korban hingga satu  per satu korban disuntik mati.
       Saya segera menuju ke sana untuk melihat keadaan tempat medis pada saat itu, banyak prajurit yang berduka karena keluarganya ada yang meninggal. Saya pada saat itu tidak bisa memendam amarah saya karena kedua orang tua terbunuh karena penyusub itu. Hari berganti hari, akhirnya hari yang ditunggu – tunggu telah tiba, kami bergabung oleh 2 sekutu yang berbeda tetapi bernasib sama karena ada serangan yang sangat menyakitkan. Terdengar kabar bahwa sekutu kerajaan Rogurt bekerja sama dengan 4 sekutu lainnya untuk menyerang 2 sekutu yang baru bergabung dengan sekutu Mazaine.
        Kami memberikan tanda – tanda untuk saling mengenal satu sama lain. Setelah memberikan tanda – tanda itu, seluruh pasukan untuk bergabung dalam perang ini, kami berangkat disuatu tempat untuk bergabung dengan sekutu yang lainnya. Tetapi sebelum itu, saya memberikan buku yang dulu diberikan nenek dan buku yang salalu menjadi teman jika tidak ada kegiatan lain. Saya mencium kening dari Vity untuk terakhir kalinya, karena tahu pasti di perang ini banyak pasukan mati, saya juga berpesan kepada Vity untuk menjaga Ford selamanya.
        Tetapi lusa yang lalu sebelum perang, seluruh prajurit yang ingin menikahi para pasangannya telah dilaksanakan oleh  raja dengan acara pernikahan yang bersamaan dengan pangeran. Itulah kenangan yang tidak bisa kulupakan karena melihat Vity yang dirias secara sangat cantik.
        Akhirnya kami telah datang di tempat perang yang sudah ditentukan, perang ini sangat besar sekali hingga tidak terbayang banyak sekali korban yang berjatuhan apalagi ini tidak prang dengan satu sekutu saja tetapi dengan banyak sekutu. Perang besar ini tidak dapat terlelakkan, saya akan berjuang agar tetap hidup.
       Tetapi disaat berperang, tubu tidak bisa menahan rasa sakit, Tius telah meninggal dahulu karena tertusuk oleh tombak musuh, Syrt dengan kepala yang terpenggal, dan Tofus tertusuk pedang hingga tewas. Akhirnya saya bisa dengan mereka sampai mati, itulah janji kami sejak dahulu. Harapanku hanya terdapat pada Ford dan bayi yang ada di kandungan Vity. Saya menutup mata untuk selamanya.

Tamat

No comments:

Post a Comment